Prolog

74 32 0
                                    

Namaku adalah Nadia Olivia . Biasa di panggil Nadia , sekarang umurku 16 tahun. Seorang pelajar SMA kelas XI. Jika ada yang bertanya mata pelajaran apa yang paling aku tidak suka maka aku akan menjawab semua pelajaran yang membutuhkan kerja kelompok, aku benci kerja kelompok. Dan jika ada yang bertanya padaku apa yang paling aku suka di sekolah adalah saat jam istirahat serta hal apa yang paling aku benci di dunia ini aku akan menjawab sekolah, sebenarnya masih manyak hal yang paling aku benci di dunia ini tapi saat ini aku akan menjawab sekolah mungkin akan berubah seiringnya waktu. Sekolah sangat menakutkan bagiku beserta orang-orang di dalamnya.

Matahari telah menyapa hari dari balik awan menandakan pagi telah tiba. Dan hal itu memaksaku harus bangun untuk melaksanakan kegiatan rutinku yaitu sekolah. Tepat jam 6 pagi setelah sarapan akupun pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda kesayanganku. Karena memang hari ini aku piket kelas jadi aku pergi lebih awal dari biasanya. Setelah sekitar 5 menit perjalanan akupun sampai di sekolah memang jarak rumah dan sekolah ku tidallah terlalu jauh. Setelah sampai aku langsung menuju kelas untuk melaksanakan tugasku dan setelah sampai aku melihat teman-teman yang masuk kelompokku untuk piket kelas. Sebenarnya aku tidak mau sekelompok dengan mereka tetapi mereka memaksa kalau aku harus masuk kelompok mereka. Aku heran mengapa Linda, Bella dan Eva ada di kelas pagi-pagi begini biasanya mereka akan datang terlambat sehingga mereka tidak ikut membersihkan kelas. 

“ hai, cantik” sapa  lembut Linda,

“kamu sudah datang ya..” lanjut Eva.

“ Nadia, ayo kesini ada yang ingin aku katakan padamu”suruh Bella mendekat kearah mereka bertiga.

“Ada apa?”jawabku ketus setelah sudah ada dihadapan Bella, Linda, dan Eva

“ Jangan marah dong, sekarang sapu dan pel kelas ini sampai bersih! ”perintah Bella,

“Kami mengawasimu” tambah Eva,

“Iya kalau tidak bersih, kau akan menerima akibatnya” bentak Linda.

“Iya”
Aku akan melakukannya bukankah dari dulu memang aku selalu melakukannya sendiri pikirku sebelum memulai membersihkan kelas itu. Begitulah nasibku karena takut pada mereka bertiga aku akan melakukan apa yang mereka suruh dan menurutinya tanpa perlawanan. Setelah selesai aku segera mengambil pel dan ember yang aku gunakan tadi untuk di cuci.

“Eh..eh..mau kemana kau?”tegur Eva yang melihatku akan keluar kelas.

“Aku mau mencuci pel dan ember ini”jawabku seadanya.

“Siapa yang menyuruhmu melakukan itu? jadi cepat ke sini”teriak Bella.

Setelah sudah ada di hadapan mereka bertiga secara tiba-tiba Linda membawa ember yang aku pegang tadi memang karena terburu-buru aku tidak meletakannya tadi dan masih berisi air. Dan sungguh membuatku jengkel dan marah Linda dengan sengaja dan seenaknya menumpahkan ember berisi air itu ke lantai lagi dan berkata,”bersihkan ini sebelum ada yang datang”sambil melempar ember yang ia pegang tadi. Bella dan Eva hanya tertawa dan mengiyakan apa yang di katakan Linda dengan menyuruhku membersihkannya dengan sangat bersih tanpa ada kotoran sedikit pun. Mereka keluar kelas dengan hati puas setelah mengerjaiku. Berbeda dengan mereka, aku malah sakit diperlakukan begitu dengan menahan air mata aku membersihkan lagi lantai yang telah aku bersihkan tadi. 

Tidak terasa setelah piket kelas, belajar, istirahat,belajar lagi dan pastinya di ganggu lagi bel pulang sekolah pun berbunyi dan itulah yang paling aku tunggu-tunggu dari tadi walau kejadian di sekolah membuat ku kesal dan marah tapi aku sangat bahagia pulang sekolah karena aku bisa melihat orang-orang yang menyayangiku ayah ibu dan keluarga lainnya.

Apa Salahku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang