Part #1

47 32 4
                                    

Keesokan harinya setelah sampai di sekolah aku langsung menuju toilet karena memang aku sedikit berkeringat sebab hari ini aku berjalan kaki untuk berangkat, kemarin saat pulang sekolah ban sepedaku telah bocor dan bisa aku tebak siapa pelakunya yaitu tiga sekawan itu. 

“kau sedang membersihkan diri ya..”tanya seseorang yang mengejutkan ku dan aku sangat kenal dengan suara itu yang tak lain adalah Bella si pengganggu.

“hei.. pencuri tetaplah pencuri sekeras apapun kau membersihkan diri tetap saja kau itu kotor”tambah Linda sambil memegang rambutku,

“iya. Dan kau itu jangan sok manis,lembut dan bersih deh kecoak  saja kau  pegang apalagi sekedar kotorankan” ujar Eva menyambung sambil menarik kuat rambutku yang di susul oleh Bella.

“ouh..sakit. jangan menarik rambutku dan satu lagi aku bukan pencuri juga aku bukan orang yang meletakan kecoak  itu” bantahku dengan berteriak.

“kau masih membantah ya, Eva bawa air ke sini.”perintah Bella sambil menarik seragamku.

“oke. Kita akan buat dia mandi hari ini agar bersih dan wangi” ujar Eva mengejek dan segera menjalankan perintah Bella.

Dan benar saja mereka membuat ku basah dari bawah sampai atas dan lebih parah lagi mereka juga melempari ku dengan cairan berbau tak sedap  yang aku tidak tahu apa tapi yang jelas itu seperti minyak dan baunya sangat tajam. Tak puas dengan itu mereka menarik rambut dan menganiya tubuh ku seperti binatang yang harus di musnahkan dari bumi ini. Tanpa rasa bersalah mereka meninggalkan ku dalam keadaan kacau. Setelah mereka meninggalkan aku, aku hanya bisa menangis. Aku tidak dapat mengadu pada siapapun, pada guru akan sia-sia paling-paling menerima teguran singkat setelah itu selesai, pada teman tapi siapa temanku tidak ada,  yang ada hanya orang-orang yang mengatakan kasihan sekali Nadia itu tanpa ada niat untuk membantu, dan pada orangtua ku mereka akan sedih dan aku tidak mau hal itu terjadi. 

Semua karena kejadian itu, kejadian satu tahun yang lalu dimana hari itu hari ke-2 sekolah di SMA ini. Saat itu di kelas X aku sudah mempunyai banyak teman dan semua baik padaku hingga karena hal-hal yang sama sekali tidak aku lakukan itu semua hancur dalam sekejap. Bella adalah seorang anak kaya raya yang bertemperatur buruk saat itu setelah pelajaran olahraga Bella menemukan dompetnya telah hilang. Setelah beberapa lama ia mencari tetapi tetap tidak di temukan. Akhirnya ia perintahkan temannya Eva memeriksa tas seluruh murid disana termasuk aku. Dan sungguh mengejutkan dompet itu di temukan di tasku. Aku berusaha menjelaskan pada semua kalau bukan aku yang mencurinya tetapi tidak ada yang percaya. setelah kejadian itu ada kejadian mengejutkan lagi yang semakin membuat teman-teman semakin menjauhiku yaitu setelah jam istirahat selesai kami semua masuk kelas dan tentu saja kami akan mengeluarkan buku pelajaran masing-masing tiba-tiba seluruh kelas heboh karena ada kecoak di tas mereka masing-masing dan anehnya hanya di tas milikku saja yang tidak ada kecoaknya. Oleh karena itu mereka semua menuduhku bahwa aku yang menaruh kecoak itu. Meski aku bilang bukan aku pelakunya mereka semua tidak lagi percaya pada ku karena mencuri dompet dan insiden kecoak itu semua mengarah padaku bahwa semua itu aku pelakunya padahal aku sangat sangat yakin kalau bukan aku pelakunya. Di pikiranku selalu ada pertanyaan, siapa pelaku sebenarnya?, mengapa dia tega menjebakku? Dan mengapa dia melakukan itu?.

Apa Salahku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang