Part 2 - Tawa Keras

27 4 0
                                    


.

.

.

"Loh dia......"

"Dia kan kelas 11."

Cesy bergumam.

Ya, ia tahu betul bahwa seseorang yang baru saja bergabung dengan segerombolan kakak kelas nya itu adalah teman seangkatannya.

"Apaan sih tengil amat tu orang. Sok sok an join ama kelas atas."

Cesy kesal dibuatnya.

Pasalnya gadis itu tengah asyik menikmati keindahan visual para seniornya tapi tiba-tiba kedatangan makhluk yang sangat tidak ia harapkan.

Bukan,

Bukan karna wajah jelek sang pria tersebut. Bahkan bisa dibilang visual si pria tak kalah untuk bersaing dengan para senior itu.

"Jaehyun Kevaro."

Nama itu terlintas begitu saja di benak Cesy. Hal itu juga diikuti rekaman kejadian sekitar setahun lalu yang terputar secara singkat di memori otaknya.

"Qi! balik kelas yuk. Ntar lagi istirahat tauk. Ntar kalo si ibu guru curiga gimana. Bisa-bisa dikira sengaja cabut kita." Cesy sudah tak tahan untuk segera beranjak dari tempat itu.

"Lah emang beneran kan kita sengaja cabut dari kelas. Nanggung kalik, sekalian aja nyampe istirahat."

"Ogah gue. Yaudah kalau lu emang mau tetep disini gue ke kelas duluan ya."
Cesy berlalu begitu saja tanpa menunggu jawaban Yuqi.

"Ces! Tunggu gue dong! Yaelah kenape si lo. Oiii tunggu!" Yuqi berteriak sambil berusaha mengejar temannya yang sudah beberapa langkah di depannya.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata di tengah lapangan sebenarnya menyadari keberadaan Cesy dan Yuqi.

.

.

.

.

Seperti biasa,

Pada jam istirahat pertama, Cesy dan Yuqi mengisi perut mereka di kantin yang selalu ramai itu.

Walaupun tak jarang mereka harus berdesakan dan mengantri lama hanya demi segelas minuman dan sepiring makanan.

"Anjir, rese banget sih tu anak baru."

Sambil meletakkan sepiring batagor dan es teh manisnya, Cesy mengomel dengan wajah kesalnya.

"Iya ih, main nyerobot aja. Heran gue anak baru jaman sekarang ternyata gitu ya attitude nya. Boro-boro nyerobot antrian, gue aja dulu belom berani ngantin di hari pertama sekolah."

Kini Yuqi juga ikutan melayangkan kekesalannya.

"Jadi pengen ngelabrak tapi not my style banget sih. Bisa-bisa dikata senioritas gue."

"Pengen gue tampolin tuh mukanya. Udah nyerobot antrian mana songong amat mukanya. Ekspresinya kayak ngajakin adu jotos."

"Pagi-pagi udah emosi aja nih gue."

"Sama! Udah-udah yuk makan dulu noh batagor  lo keburu dingin kayak dia, ngga enak tauk."

"Dasar! harus banget ya bucin lo keluar disaat kayak gini." Bukannya makin reda, justru kekesalan Cesy bertambah.

"Udah nih makan." Yuqi langsung menyuapi Cesy dengan sesendok batagor.

Dan berhasil.

Cesy tidak jadi melanjutkan omelannya.

Budak EventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang