Part 7 - Maaf

13 1 0
                                    

.

.

.

"Liat jalan dong! Gue lagi keburu ini. Kalo gue nabrak lo gimana?" Pria itu berucap dengan nada tingginya sambil membuka helm full face nya.

'Buset dia lagi!' Batin Cesy kaget.

"Yaelah gausah nge gas kalik. Kasih tau baik baik kek. Gajadi minta maaf gue. Gasudi!" Cesy yang sangat kesal langsung berlalu meninggalkan pria itu.

"Anjir malah pergi gitu aja. Woi nama lo cesy kan kelas 11 mipa 5?" Teriak si pria berusaha terdengar cesy yang menjauh.

Cesy diam saja. Malas merespon teriakannya. Emosinya menggebu-nggebu saat ini.

.

.

.

.

Sepanjang perjalanan Cesy hanya diam menekuk wajahnya. Hal itu membuat Onky sedikit khawatir dengan adik satu-satunya itu. Barangkali ada makhluk lain yang merasukinya.

"Kenapa lo dek? Diem diem bae."

Yang ditanya hanya diam. Tidak menjawab. Onky semakin khawatir kalau kalau si adek malah punya masalah pendengaran.

"Yaelah ditanyain malah ngga jawab. Padahal mau gue ajakin beli makcilor di perempatan sudirman. Apa gajadi aja ya."

"Eh apa bang? Mau lah mau." Cesy langsung merespon dengan semangat.

"Ah elah giliran beli makcilor langsung respon. Padahal gue becanda. Hahaha." Onky tertawa keras.

Cesy langsung terdiam makin emosi dibuatnya. Onky yang menyadari hal itu langsung panik.

"Eh beneran kok beneran. Abang cuma becanda sayang." Onky mengelus pucuk kepala adiknya yang ngambek itu.

.

.

.

Kini Cesy dan Onky sedang menikmati seplastik makcilor di tangan masing masing sambil duduk di kursi plastik pinggir jalan yang memang disediakan oleh si om-om penjual makcilor.

Makcilor BBQ memang moodbooster bagi Cesy. Onky merasa lega adiknya itu sudah tersenyum dan mengoceh lagi.

Tiba-tiba mata Cesy menangkap sosok pria yang membuatnya badmood tadi, baru saja keluar dari sebuah toko di seberang jalan dengan menenteng beberapa plastik berisi kerdus-kerdus.

Tak sengaja mata mereka bertemu beberapa detik. Cesy langsung membuang muka pura-pura tidak melihat. Sedangkan si pria juga kaget. Kenapa harus bertemu dengan gadis itu lagi.

.

.

.

.

Keesokan harinya

Seperti biasa Cesy, Yuqi, Han, dan Doyoung melakukan ritual makan siang mereka di salah satu meja kantin.

Segala kehebohan tercipta di meja satu ini. Siapa lagi biangnya kalau bukan Han dan Doyoung. Tapi ketolol an Han tetap mendominasi sih pastinya. Yuqi dan Cesy sampai keram perut dibuatnya.

Cesy juga sempat bercerita tentang kejadian kemarin yang dialaminya. Hingga berujung dengan celetukan Han yang bilang kalau si pria tersebut mungkin kerja sambilan jadi abang gofood atau grabfood.

Goblok emang.

Cesy yang sudah menghabiskan terlebih dahulu nasi ayam nya segera mencuci tangannya di wastafel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Budak EventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang