"Mungkin sudah saatnya aku keluar"
Irissa yang pingsan sekarang sedang dirawat oleh teman temannya. Di lihat dari penampilan kurasa mereka juga akan menjadi murid baru di akademi Vigrid.
Yang lebih penting lagi, Sepupu yang baru kukenal hari ini, telah dikalahkan oleh kakak kelas. Sebagai keluarga dan orang yang akan tinggal bersama setidaknya aku harus membalas kekalahannya kan. Yah, aku juga perlu menjaga nama baik keluarga Hiperion
Saat ini pria bernama Baraz itu sedang merayakan kemenangannya dengan mengankat kedua tangannya keatas sambil berteriak dan juga diikuti oleh rombongan kelas dua.
"Aku menang !! Aku berhasil mengalahkan anggota keluarga Hiperion !!"
"Kerja bagus Baraz! "
Kalimat itu yang Baraz dan rombongan kelas dua sorakan. Baiklah .. aku benar benar akan menghajarnya. Jika keluaga Hiperion mendengar hal ini si Baraz bisa saja di hukum.
Keluarga Hiperion adalah satu dari duabelas keluarga Ancestor. Keluarga Ancestor adalah keturunan utama dari duabelas orang pertama pengguna signum. Keluarga ini menjaga keturunan dan darah pengguna signum mereka tetap kental.
Kekuatan signum milik duabelas keluarga Ancestor dapat dipastikan lebih kuat dari orang biasa. Karena itulah aku harus menutup kesalahan Irissa yang kalah dari orang yang bukan anggota duabelas keluarga Ancestor.
"Bagaimana cara bertanding di sini ?"
Aku menanyakannya pada pria berambut coklat di sampingku ini.
"Kau hanya perlu kartu identitas signum untuk menggunakan battle arena. Jika ingin melawan seseorang kau hanya perlu menantangnya, tapi itu hanya jika lawan menerima tantangan. Kenapa kau menanyakan ini? Kau tidak berniat bertarungkan ?"
Setelah mendengar jawabannya aku langsung berjalan menuju arah pintu masuk battle arena.
"Woy! Kau sungguh akan akan bertarung? Apa kau berniat melawan senior Baraz? dengan tangan seperti itu?"
Aku masih mendengar perkataannya dari balik punggungku. Tanpa kujawab atau pun kutoleh aku terus bergerak ke pintu masuk.
Battle arena berbentuk lingkaran dengan diameter 15 meter dan ada pembatas transparan yang menjulang tinggi untuk mencegah serangan keluar arena. Pintu masuk battle arena hanya sedikit lebih besar dari pintu rumah biasa, sekitar 2x4 m.
Di samping pintu masuk aku melihat Irissa yang masih pingsan dirawat teman temannya. Aku berhenti sebentar dan menurunkan pandangan untuk melihat kondisinya.
Karena teman teman Irissa menyadari pandanganku dan berekspresi curiga, lebih baik aku segera masuk ke battle arena.
Aku berjalan di masuk ke battle arena. Baraz yang tadi masih merayakan kemenangannya, sekarang terhenti karena melihat kehadiranku di sini.
"Siapa kau ? Aku masih merayakan kemenanganku. Kau tidak boleh masuk"
Baraz mengatakan itu dengan wajah yang mengancam sambil berjalan kearah diriku.
"Setahuku battle arena adalah tempat umum bagi pengguna signum. Jadi selama tidak ada pertandingan siapa pun boleh menggunakannya"
Sekarang Baraz terlihat sedikit marah. Yang aku katakan seharusnya benar. Battle arena boleh dipakai pengguna signum manapun.
Aku menoleh ke arah pria berambut coklat tadi. Dia menggelengkan kepalanya ke kanan kiri. Mungkin ini isyarat untuk memintaku mundur.
"Aku belum pernah melihat wajahmu. Kau sepertinya murid baru juga ya. Selain itu berani sekali kau membantah ucapanku tadi hahh..! Kukatakan sekali lagi jika tidak ingin terbakar segera keluar dari tempat ini !"
"Tidak mau"
Jawaban singkat keluar dari mulutku. Sekarang Baraz benar benar marah.
"Kau tidak mendengarkan ucapanku? Apa kau sedang mencoba menantangku bertarung hah?! "
"Aku menantangmu bertanding"
"Kau akan menyesali ini karena aku akan memanggangmu hidup hidup"
Aku menbalas ucapan terakhirnya dengan tatapan dan seringaianku. Satu serangan sudah cukup untuk mengalahkan orang sepertinya.
Pertarungan akan segera dimulai. Pintu battle arena tertutup secara otomatis saat sudah terkonfirmasi akan adanya pertandingan.
Aku melihat sekilas kearah pintu di belakangku, tempat Irissa dengan teman temannya tadi.
"Ternyata dia sudah sadar"
KAMU SEDANG MEMBACA
INTO STARLIGHT
FantasyDimulai pada tahun 999 munculah 12 manusia yang memiliki kemampuan khusus yang disebut signum. Keturunan pengguna signum terus menyebar kesuluruh penjuru dunia dan hasilnya di jaman modern ini pengguna signum adalah hal biasa. Hingga didirikan akad...