Chapter dua | Cowok pembawa sial

74 28 2
                                    

Kriing!!
Bel istirahat telah berbunyi. Murid kelas X1 IPA-1 sudah berhamburan pergi ke kantin atau pun menghabiskan waktu luang ke perpustakaan untuk membaca buku. begitu juga dengan Nathan.

Natha lebih suka menghabiskan waktu luang ke perpustakaan untuk membaca buku. Beda dengan teman geng yang lainnya. Mereka biasanya menghabiskan waktu istirahat ke kantin untuk makan ataupun bercanda dengan tingkah konyol sahabatnya itu.

"Tan, ikut kita ga ke kantin?" tanya Salah satu sahabat Nathan-Axel.

"Ayu lah tan, masa lu mau main sama buku mulu" lagi-lagi sahabat nathan ngoceh-Arvind.

Hal itu membuat Nathan melepaskan headset di telinganya, menutup buku, lalu mengamati dua sahabat nya itu.

"Gue mau ke perpustakaan aja" Jawab Nathan datar.

"Kebiasaan lo cebong" ejek Axel.
Axel langsung dapat hadiah jitakan dari Nathan

"Dasar udah dingin, galak lagi."

       Nathan tak menghiraukan perkataan sahabat konyol nya itu. untung sahabat, kalau bukan lenyap lo dari bumi.
Nathan segera ke perpustakaan agar bisa lebih lama belajar.

***

       Kelas X1 IPS-3 sudah tidak terlalu ramai cuma ada beberapa murid termasuk Sandra dan Clara.

"Sandra lo mau ikut gue ga ke kantin?" Clara memasukkan buku fisika ke dalam tas nya.

"Lo duluan aja deh, gue mau cari beberapa buku di perpustakaan.

"Nanti gua nyusul ko." Sandra tersenyum kecil.
Clara membalas dengan anggukan kepala.

***

         Sandra langsung bergegas ke perpustakaan yang letak nya bersebelahan dengan UKS.
beberapa murid yang ada di perpustakaan langsung menatap Sandra heran. Mungkin karena Sandra anak baru, jadi banyak murid yang menatap tak suka adapun juga ada yang memujinya karena Sandra cantik. Sandra tak suka dirinya jadi pusat perhatiah. ahh sudahlah. Sandra tak menghiraukan itu semua dan langsung mencari buku yang iya ingin pelajari. buku biologi.

"Aduuhh ini bukunya mana si." Sandra ngeluh pelan.

"Nah ini bukunya!" Sandra tersenyum kecil.
        Saking senengnya, Sandra langsung  ngambil buku itu tetapi, tidak terwujud. Ada tangan besar yang menghalanginya.

"Ihh apa-apaan ini?" Sandra kesal.

"Gue duluan yang mau ngambil buku ini!"
Cowok itu tak mau kalah dengan Sandra.

"Jadi cowok itu harus ngalah sama cewek!" Bentak Sandra.

"Kenapa juga gue harus ngalah sama orang kaya lo yang nyebelin?!".
        
        Baru kali ini seorang Nathan William Aditama ngomong sama seorang perempuan selain keluarganya lebih dari tujuh kata.

"Lo harus tau pasal ini!" Kata Sandra dengan jutek.

Nathan hanya memandang sandra dengan wajah datar.

"Pasal satu. Cewek itu selalu benar!"

"Pasal dua. Cowok itu selalu salah!"

"Dan yang ketiga. Kalau cowok itu selalu benar? Balik lagi ke pasal satu! Paham?!"

Nathan hanya menunjukkan senyum mengejek.

"Yang di sebelah sana!" Salah satu guru nunjuk keberadaan Sandra dengan Nathan. Dengan serempak mereka langsung menoleh ke sumber suara.

"Jangan berisik! Ini perpustakaan bukan kantin!" Omel guru dan langsung jalan ke arah Sandra dan Nathan. Sandra langsung panik. Ko bisa begini ujungnya?. mampus gue.

"Nathan, dan kamu! sedang apa kalian? berisik sekali!. kasian yang lain jadi terganggu gara-gara kalian!" Omel guru dengan tegas.

"Ta... tad..tadi saya mau ambil buku biologi bu, ehh tiba-tiba dia halangin tangan saya, ya sa-" Ujar Sandra yang ucapannya di potong sama Nathan.

"Bohong bu, tadi saya duluan yang mau ambil buku ini" Ucap Nathan yang tak mau kalah.

"Gue duluan!" Sandra emosi.

"Gue duluan!"

"Gue!"

"Gue"

"Stoooopppp!!!! Ga usah ribut disini! Sekarang kalian berdua ibu hukum bersihin kamar mandi!" Emosi nya meledak.
         
             Siall. Batin Sandra. Mau tak mau mereka bersihin kamar mandi berdua.

***

Sandra bagian mengepel lantai, kalau Nathan bagian sikatin wc. Terpaksa Jam pelajaran mereka kepotong gara-gara berisihin kamar mandi perempuan.

"Ini semua gara-gara lo!" Ungkap Sandra asal

"Ko jadi gue?" Nathan menoleh sekilas ke arah Sandra.

"Iya, kan tadi lo-" Ucapan Sandra kepotong dengan teriakan seorang perempuan rambut sebahu-Karin Agnesia

"Nathan?!" Teriak Karin yang ga nyangka kalau nathan berduaan dengna seorang perempuan di toilet.

Teriakan Karin membuat Sandra dan Natha menoleh serempak.

"Ka..kamu se... seda... sedang apa?"Ucap karin kehabisan kata-kata.

"Lo ngapain disini?!" Tanya Nathan datar.

"Bukan urusan lo."

"Ini siapa lo?" Sandra tak suka dengan ke hadiran cewek itu di sini.
Nathan hanya menoleh.

"Gue Karin, pacar nya Nathan!"

"Ngarep" Satu kata, enam huruf, tapi menyakitkan bagi Karin.

"Lo ngapain masih disini? pergi sana!" Usir Nathan dengan nada yang tinggi.

"Jangan usir aku kayak gitu dong sayang, aku kan pacar kamu" Karin memeluk nathan dari belakang.

Hal itu membuat Nathan jadi risih.

"PERGI!" Ucap Nathan dengan nada semakin tinggi.

"Iya iya aku pergi, sampai ketemu di kelas ya baby!" Karin langsung keluar dari toilet. Nathan tak menghiraukan.

"Kasar banget si ssma cewek!" Ungkap Sandra tak suka.

"Bukan urusan lo"
Sandra sedang tidak mau berdebat. Pada akhirnya ia mengalah.

"Waktunya sudah habis." Sandra menunjukkan jam tangan nya ke arah Nathan.

Nathan tak menjawab perkataan Sandra, ia langsung pergi ke kelas dengan memasang wajah datar nya.

Dasar cowok dingin, galak lagi! Umpat Sandra dalam hati

                                ***

- follow @aullrah_29

- jangan lupa vote nya😉

He Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang