Chapter tiga | Bertemu Lagi

63 25 2
                                    

Selasa, hari yang paling melelahkan bagi Sandra. Hari ini dia ada pelajaran olahraga. Sandra tidak menyukai pelajaran olahraga, karena dia selalu tanpak kelelahan saat olahraga. Di tambah lagi, Sandra ada jadwal piket hari ini.Huft.

Sandra merapikan buku-buku yang ada di lokernya dan mengambil baju olahraga. Sandra langsung bergegas ke toilet untuk mengganti baju olahraga.

"San yuk kita ke lapangan, ke teman-teman yang lain." Mentari merangkul pundak Sandra.

Sandra jadi punya sahabat lagi selain Clara. Mentari. Di antara mereka bertiga memang hanya Mentari yang paling terkenal. Bukan hanya kecantikan nya saja, tapi juga karena dia mudah bergaul dengan siapa saja. Termasuk geng Morenza. Kembali ke topik.

"Ehh bentar-bentar." Clara memperhatikan seorang cowok di tengah lapangan.

"Kenapa clar?" Sandra mengangkat alis sebelah. Bingung.

"Itu bukannya Nathan ya?" Clara menunjuk ke arah Nathan.
Sandra dan Mentari menoleh ke arah yang di tunjuk Clara.

"Iya itu nathan." Gumam Mentari

"Oh cowok pembawa sial itu!" Umpat Sandra.

"COWOK PEMBAWA SIAL?!" Teriak Clara bersamman dengan Mentari.

"Iya."

"Ko bisa?"

"Iya, kemarin kan gue ke perpustakaan."
Clara dan mentari hanya mengangguk.

"Terus... gue lagi cari buku biologi"
Lagi-lagi mereka hanya mengangguk.

"Pas bukunya udh ketemu, terus bukunya gue ambil, ehh tangan gue malah di tahan. Gue ke-" Ucapan Sandra kali ini terpotong dengan teriakan sahabat nya itu.

"TERUS?!" Teriak Clara dan Mentari secara bersamaan.

"Mentari, Clara, Sandra! Kalian sudah telat 15 menit! Sekarang kalian bapak hukum putarin lapangan sebanyak 10 kali! SEKARANG!" Teriak Pak Budi-guru olahraga.

"iya pak" Senyuman mereka memudar.
Siall. Baru kali ini di hukum berturut-turut. Kemarin di hukum gara-gara cowok itu. Sekarang cuma gara-gara ngomongin dia. Dasar, cowok pembawa sial.
                    

                               ***

Matahari sudah terbit. Nathan sudah siap untuk berangkat sekolah. Tak lupa ia sarapan bersama keluarganya. Nathan yang paling ceria pagi ini di antara yang lainnya, karena hari ini ulangan biologi. pelajaraan kesukaan Nathan. Pasti banyak yang minta jawaban sama Nathan, yang tak lain sahabatnya. Kembali ke topik.

"Mama ko ga bilang Nathan kalau mau ke pasar pagi ini?" Ucap Nathan kecewa.

"Kan kamu sekolah hari ini Nathan."Jawab Helen lembut.

"Tapi kan Nathan bisa temenin mama belanja dulu, baru nanti aku berangkat sekolah."

Nathan memang sering bantu mama nya belanja di pasar. Dia takut mama nya itu kenapa-kenapa kalau tidak ada yang menjaganya. Aditama-Papa Nathan selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Nanti kamu terlambat Nathan."

"Gapapa ma."

Cukup lama mereka berdebat hanya karena menemani Helen ke pasar. Akhirnya Helen hanya bisa pasrah dengan perkataan anaknya yang harus di turuti.

He Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang