💜

1.7K 181 8
                                    


"Hele ya! Kau mau kemana?!" Teriak Chenle karena Hele sekarang menuju keluar area sekolah.

Chenle hendak mengejar tapi tangannya dicegat seseorang. Chenle menengok ke belakang ingin membentak, tetapi Chenle dibentak duluan.

"Chenle! Kau mau membolos? Pergi masuk kelas!"

Chenle menghela nafas.. "iya bu.. tapi Hele- tadi dia pergi keluar sekolah.. aku mau cari dia dulu."

"Tidak ada cari-cari! Jangan mencari alasan!" Kata buk Hyoyeon, wali kelas LeChen, galak.

"Tapi buk!"

"Kalapun kamu bener, nanti juga Helenya takkan hilang, toh dia juga sudah dewasa!"
Benar juga.. tapi perasaan Chenle tidak enak.

.
Jam mata pelajaran terakhir sudah selesai.. tapi Hele tak kunjung datang. Tasnya masih tertinggal disini, tepat disamping tempat duduk Chenle.

Chenle khawatir akan Hele, kemudian ia bergegas mencari Hele, meninggalkan tas mereka di dalam kelas.

Sekolah sudah sepi..
Chenle menyusuri sekolah siapa tau Hele di sekitar sekolah. Tapi nihil, Hele tidak dapat ditemukan. Ya iyalah kan tadi Hele keluar sekolah!

Chenle menepuk jidatnya setelah menyadai kebodohannya. Tak tunggu lama Chenle kemudian keluar dari lingkungan sekolah.. ia hanya memikirakan untuk menemukan Hele.

Disisi lain..

Hele membuka matanya, tersadarkan oleh suara Chenle yang seolah memanggil-manggilnya.
"Hele ya! kau dimana..
Hele.."

"Chenle?!" Hele berdiri dari posisi tergeletaknya.

"Pintu itu?!" Hele melihat pintu itu lagi, pintu yang terlihat gersang, rapuh namun kokoh berwarna putih.

Kemudian Hele berjalan menuju pintu itu berharap ia akan kembali ke dunianya. Dan bertemu dengan Chenle.

Suara khawatir Chenle masih berdengung ditelinga Hele, 'apakah saat ini Chenle sedang mencariku?' Pikir Hele. Kemudian ia melangkahkan kakinya melewati pintu yang sudah didepan mata, dengan warna putih bercahaya didalamnya, kosong.

Tau rasanya mimpi terjatuh? Itulah yang dirasakan Hele.

Hele menunduk lemah, kaki Hele  terasa kesemutan, Jantung Hele bekerja keras, tadi itu sungguh mengejutkan! Latar tempat dan waktu seketika berubah saat melewati pintu.

Dari kejauhan Chenle akhirnya melihat sosok Hele entah sedang ngapa bersimpuh menundukan wajahnya di sebuah taman dekat sekolahnya itu.

Kemudian berlari kecil untuk menghampiri Hele.
'Hele dia kenapa..?' Kali ini Hele tidak dapat mendengar batin Chenle.

"Hele. Kau disini..."
Chenle lega dengan nafas ngosngosan.

Hele mendongak saat Chenle mulai mendekatinya, seperti biasa Chenle memeluk Hele jika sedang mengkhawatirkannya, seolah tidak ingin berpisah tanpa kabar lagi.

"Hele dari tadi kemana saja? Apa yang terjadi euh?"

Hele mendengar nada khawatir Chenle namun tidak menjawabnya, ia masih ingin memeluk Chenle kesayangannya.

Tenaga Hele cukup terkuras, entahlah.

"Yasudah. Kau tidak ingin melepas pelukannya?" ~Chenle.
Hele menjawab dengan gelengan lemah.

"Biarku gendong!?"
Hele kemudian mengangguk.

Chenle penasaran dengan apa yang terjadi pada Hele hari ini, kemana saja? Tumben dipeluk tidak rewel? Tapi Chenle tidak ingin membuat Hele terusik. Anggap saja Chenle tidak penasaran sama sekali..

Mereka kemudian pulang bersama. Meninggalkan tas mereka di sekolah.
Chenle menggendong Hele kerumah.. rumah mereka cukup dekat dari sini.

.

.

.

.

.

.

Masih semi ending ternyata.. 😂

Dahlah..  gakjel.

: )

Battery Of Love | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang