buas...

2.7K 291 37
                                    

.

'1%?'

Ketika Hele menjauhkan tangannya dari sana, angka persen itu memudar dan hilang.

Otak Hele berputar kedunia tak masuk akalnya, mencoba mengerti dengan cara memikirkan hal yang kurang masuk akal itu juga.

Hele rasa telah mendapatkan jawabannya.

"Hati-hati."
ucap Chenle singkat.

Tidak sedingin itu..

Lalu pergi meninggalkan Hele yang cengo.

Kembali bersemi..
Tadi itu perlakuan yang cukup manis dari seorang Chenle. Hele merindukannya.
huhu,, pipi Hele kini memerah.

.

Jauh dari belakang posisi Chenle. Saat ini Hele sedang memantau Chenle-nya. Tapi ada yang mengotori pengelihatannya disana, dan itu tidak enak dipandang.

Terlihat empat orang gadis mendekati Chenle. "Siapa mereka? Mau ngapain mereka sih?!" Hele mulai risih sendiri.

Dua dari empat gadis tersebut menyenderkan kepalanya di lengan Chenle dengan manja.. dan yang lainya membucin sambil membawa banyak camilan. Seperti coklat, air dls. Sedangkan Chenle terlihat biasa-biasa saja.

"Itu chili chili gak takut apa?! Chenle kok biasa-biasa aja sih.. " Hele mengatup rapat-rapat mulutnya geram. Hele lebay mode-on.

Cukup!
Hele sudah tidak bisa terima dengan lapang dada lagi.
Phanass... cuaca tiba-tiba terasa panas.

Ia berjalan dengan gesit sambil melepas satu sepatunya menuju para gadis dan Chenle kesayangannya itu. Ya Hele sudah mengakui itu 'kesayangan'.

Cemburu plus marah--sebegitulah. Membuat siapapun merinding dengan gerakan gesitnya..

"HEI!!!

Minggir kalian semua!!!" colot Hele dengan nada melengking tapi terdengar lucu.

Eh main peluk-peluk Chenle.. Hele mengacungkan satu tangannya pada cilies dengan sepatu pada genggamannya. Hele hiperprotektif nih..

"I i ih apaan sih." ucap salah satunya sambil menjauh kejijikan.
'Lebay kale. Aku lebih lebay kali!!'
Pikir Hele sekilas.

"Pergi gak lo semua!!!"
"Kalo gak, gue ga segan-segan nampolin muka kalian satu-satu pakek inih sepatu.."
"Kalo eggak pengen,! Cepat pergi!!" Hele menggertak langkahnya.

Gadis-gadis itu menjauh dengan kesal kejijikan.

Memastikan chilies itu benar-benar sudah pergi.
Hele memakai sepatunya kembali. Seketika menyesel,, malu.
Gapapalah..
Sudah terlanjur..
Lanjutkan!

Ia merapikan rambutnya dulu, kemudian berbalik.
Memeluk kesayangannya. Bener-bener gak tau diri emang.

"Chenleee eeeee~~" ucap Hele bernada. Sedangkan Chenle tidak tau harus bagaimana. Tadi itu pertunjukan aksi paling asli yang pernah Chenle lihat.

Hele melepas pelukannya. "Aku mau bilang sesuatu padamu.." T,T Hele menghentak-hentakan kakinya entah kenapa, ingin saja.

Chenle melihatnya sedikit gemas. 'Ada apasih dengan orang ini?'  Herannya, akhir-akhir ini suka muncul tiba-tiba gitu.

"Apa?" Sahutnya kemudian.

"Sebenarnya... mungkin ini terdengar----bodoh. Tapi aku cuma pengen bilang.." Hele menggantungkan kalimatnya tidak yakin.

"Mm.. Aku tidak tau.. aku yang asli manusia Korsel tiba-tiba saja terjatuh di China."  Ucap Hele  bener-bener gak nyambung.

Percuma jika Hele mau menjelaskan apa yang terjadi, karena pasti pria yang didepannya ini tidak akan percaya.

"Terus?"
"Ada hubungannya denganku?" Ucap Chenle. Hele terasa di gampar Chenle. Ya ga apalah selama itu kesayangan.

"Pokoknya ada!" Ucap Hele ngegas.
Jikalaupun Hele berada di posisi Chenle, dia juga tidak akan percaya.

"Kalau kau benar-benar manusia Korsel, pastinya kau bisa berbahasa Koreakan?"

"Tentu!!"

"Ucapkan! Apapun." tantang Chenle, meremehkan.

Dengan percaya diri Hele mulai berucap...

"Ss.."

"E? "

" Aa.. "

'emm? Apa ya? Kok aku lupa!' Batin Hele dan akhirnya bungkam.

"Apa?! Tidak bisa kan? Jangan mengarang cerita."
Lalu pergi meninggalkan Hele dan Sekolah.

"Hh~ Chonlo..." desah Hele panjang.

.

"Maaa... Hele pulang!"  Teriak Hele dari luar rumah dengan nada lemah.

"Iyaa sayang...
sini cepet ada tamu nih."

Masuklah Hele kedalam rumahnya.

"Chenle?!"

'You are my destiny🎵' ~Author.

.

.

.


Hemm gak jelas :(

Battery Of Love | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang