Two

68 11 0
                                    

***

"Anterin aku pulang." Safira

"Gw pesenin ojol." Jawab Bima enteng tanpa menengok kepada sang lawan bicara.

"Ish!" Kesal Safira sambil berjalan keluar dari kamar sialan itu.

***

Saat sudah sampai dirumah Safira jadi kembali mengingat kejadian tadi pagi.

*Flsbck on*

Pagi ini terasa sangat menyenangkan bagi Safira  karena dia bisa sarapan bersama sang ayah setelah 2tahun lamanya tidak seperti itu. Ya walaupun di tengah tengah kehangatan antara Safira dan Ayahnya ada sang benalu.

"Pagi ini aku harus cantik! Biar ayah kaget terus dia jadi tambah sayang sama aku" Ucap Safira sambil bercermin.

Setelah 15menit digunakan untuk mandi dan berdandan untuk ke sekolah akhirnya Safira pun turun ke bawah untuk sarapan bersama sang ayah namun baru setengah anak tangga yang ia lewati, hati nya langsung sakit melihat sang ayah sedang bercanda gurau bersama dua orang benalu. Mereka adalah Citra ibu tiri Safira dan Zivanka adik tiri  Safiri .

Mereka berdua adalah benalu yang membuat ibu Safira meninggal 3tahun yang lalu dan mereka yang membuat ayah menjadi kasar padahal dulu ayah tidak pernah kasar.

"Eh ada anak kesayangan mama" Ucap Citra dengan nada yang sangat menjijikan.

"Kak kita berangkat sekolah bareng yu" Ucap Ziva dengan wajah so polos.

"Gausah basa basi busuk deh kalian!" Ucap Safira emosi.

"Kak, kakak kok ngomong gitu sih ke aku sama ke mamah hiks" Ucap Ziva sambil menangis

"Halah drama banget hidup kalian, gausah nangis percuma air mata kalian itu air mata buaya." Jawab Safira dengan emosi yang semakin tinggi.

Brakkkk!!

"Cukup Fira! Kamu tidak pantas berbicara seperti itu kepada mamah dan adik mu! Mereka itu keluarga kita!" Ucap Doni tak kalah emosi. Ya, dia adalah ayah Safira

"APA AYAH BILANG? KELUARGA?! HAHA!! AKU GA PERNAH NGANGGEP MEREKA KELUARGA AKU! AKU HANYA NGANGGEP MEREKA ADALAH BENALU DALAM HIDUP AKU ! MEREKA YANG UDAH BUAT BUNDA MENINGGAL! MEREKA UDAH BIKIN AYAH JADI BERUBAH! SADAR YAH MEREKA GA PERNAH SAYANG SAMA AKU. MEREKA CUMA MAU HARTA AYAH" Teriak Safira emosi sambil menangis.

Plakkk

"Kurang ajar kamu Fira kepada mereka! Ayah tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu! Mana sopan santun kamu yang selama ini ayah ajarkan! " Ucap sang ayah dengan emosi.

Sementara itu mereka berdua  (Citra dan Zivanka) dibelakang sang ayah tertawa seperti iblis yang berhasil mendapatkan mangsa nya.

Karena sudah lelah dengan perdebatan pagi ini aku pun lari keluar dan pergi ke rumah keisya yang ada di dekat komplek untuk menutupi luka lebam ku akibat tamparan ayah dan akibat nangis.

*Flsbck off*

***

"Tenang Fi kamu jangan ragu! Demi ketemu ayah!" Ucap Safira menyemangati dirinya sendiri.

Begitu masuk kedalam rumah semua kejadian tadi pagi terngiang di ingatan Safira bak kaset rusak.

"Sepi. Mungkin mereka lagi keluar, aku langsung masuk aja deh" Gumam Safira.

Saat ingin melangkah menaiki anak tangga tiba tiba tangan Safira di cengkram oleh seseorang.

"Gausah pegang pegang tangan suci gw!" Bentak Safira sambil menyentakkan tangannya.

"Hahaha gausah so ngambek gitu deh. Bokap lo aja ga peduli sama lo jelas jelas dia lebih peduli sama gw! Dia lebih sayang sama gw. Dan ingat dia itu ayah gw bukan ayah lo!" Ucap Zivanka lantang.

"Terserah! Gw ga peduli sama mulu dan ucaoan sampah lo." Balas Safira enteng dan langsung menaiki anak tangga.

Safira biasanya memang terlihat kalem dan tidak pernah kasar. Namun jika sedang berada dirumah apalagi didekat kedua benalu itu dia selalu kasar dan mudah emosi.

Namun tiba tiba

Brakkk

"Akhh sakittt mahhh hikss" Ucap Zivanka sambil nangis dan posisinya terjatuh.

"Sayang!!" Teriak Citra dan Doni bersamaan.

"Kamu kenapa nak?" Tanya Citra cemas.

"Aku di dorong sama Kak Fira mah hiks padahal aku cuma mau ngajak dia main keluar hiks" Jawab Zivanka sambil nangis.

Citra pun melirik Safira dengan tatapan kebencian.

"Mas kamu urus anak sialan itu! Dia udah nyelakain putri kita!" Ucap Citra emosi.

"Kamu bawa Ziva ke kamar nya, lalu obati dia." Ucap Doni.

Setelah mereka ke kamar Zivanka, Doni menarik Safira dengan kasar untuk menuju ke taman belakang.

Safira fov

Saat sampai di taman belakang ayah langsung menghempaskan tanganku dengan kasar dan dia langsung me-lap telapak tangannya menggunakan tissue basah.

"Ayahh..." Ucap ku.

"Diam! Jangan pernah anda menyebut saya ayah jika masih menyakiti anak dan istri saya! Dengar itu Nona Safira Adella ." Ucap ayah tegas

Saat ayah hendak berbalik aku menarik tangannya dan langsung memeluk nya.

"Ayahh... ini aku Fira, putri kecil ayah.  Ayah inget kan dulu setiap minggu pagi ayah sama bunda selalu ajak aku ke taman depan komplek kita, dan ayah selalu ngebujuk aku saat aku marah, ayah selalu nyuapin aku makan, ayah selalu..."   Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku ayah langsung mendorongku.

"JANGAN PERNAH MENGINGATKAN SAYA PADA KEJADIAN BURUK ITU! DAN KAMU JANGAN PERNAH SENTUH SAYA APALAGI SAMPAI MEMELUK SAYA. DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!" Teriak Ayah lantang.

Jleb. Rasanya itu bagaikan di sambar petir.

"Seburuk apa aku di mata ayah sampe tega ayah bilang aku anak pembawa sial...hikss"

***

Malam ini adalah malam minggu, Safira merasa bosan jika terus terusan berada dalam kamar.

Sebuah ide tiba-tiba terlintas di benak Safira. Akhirnya dia pun mengambil benda pipih itu yang berada di meja belajarnya.

You:
"Keii kita jalan jalan yu, aku bete nih di rumah"

KeisyaCans😍:
"Boleh tuh, gimana kalo kita ke mall aja sekalian shopping. Gw udah lama nih ga shopping😭😭"

You:
"Boleh,nanti 20 menit lagi aku jemput kamu ya"

KeisyaCans😍:
"Okee Fi😚"

Read.

Tak ada niatan untuk membalas pesan dari Keisya Safira pun dengan cepat beranjak dari kasur untuk bersiap siap.

Hallo semua🤗

Semoga suka ya sama cerita awal aku:')

Safira&Bima[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang