FOUR

49 13 0
                                    

Hello welkombekkk:)

🐣🐣🐣

"Loh kok kamu sih?!" Tanya Safira sambil menunjuk Bima. Sedangkan Bima hanya menggedik kan bahu nya acuh.

Selama di perjalanan Safira terus saja tertawa karena ulah Zidan dan Yuda. Dan hal itu pun tak lepas dari perhatian Bima

"Cantik." Batin Bima.

"Woy Bim lo lagi nyetir. Fokus kedepanlah jangan ngeliatin Safira mulu" Omel Yuda

"Tau lo gw gamau mati muda. Mana belum kawin lagi" Ucap Zidan mendramatis

Bima yang merasa tertangkap basah pun akhirnya meluruskan kembali pandangannya ke depan.

"Sial!!" Batin Bima

Sementara itu Safira hanya senyum dibuatnya.

"Eh Ibu peri rumah nya yang mana?" Tanya Zidan

"Itu yang pager item" Sahut Safira

"Bim lo dengerkan yang ibu peri bilang?" Tanya Zidan

Bima pun hanya mengangguk kecil sebagai jawabannya.

"Turun" Ucap Bima

"Iya sabar, makasih ya buat kalian udah mau numpangin. Aku pamit dulu" Ucap Safira sambil tersenyum

"Oke ibu peri dadahhh" Sahut Yuda dan Zidan kompak

Safira pun hanya membalas nya dengan senyuman

🐣🐣🐣

"Aku kok heran ya sama cwo es itu, knpa dia bisa sedingin itu sama orang" Tanya Safira pada dirinya sendiri.

"Apa dia punya masalah hidup yang berat sampe dia dingin gitu?" Lanjutnya

"DORRR!!"

"Ish! Kalian kok ngagetin aku sih?! Terus kenapa kalian berdua bisa di sini?" Tanya Safira pada keduanya.

"Emang knpa kalo kita main kesini, lagian keluarga iblis lo lagi keluar kota kan" Ucap Caca

Ya. Mereka berdua adalah sahabat Safira yaitu Naisya Abimanyu yang biasa di panggil Caca dan Keisya Allbert.

"Oh iya Fi kita ko tadi denger lo kaya  lagi ngomong sendiri tentang cwo es. Siapa dia?" Tanya Keisya kepo

"Iya Fi siapa dia?" Tanya Caca

"Itu namanya siapa ya aku lupa, kalo ga salah bim bim namanya. Soalnya temen temennya manggil nya bim gitu. Dia satu sekolah kok sama kita " Ucap Safira polos

"Siapa ya Ca di sekolah kita yang namanya bim bim" Tanya Keisya

Setelah beberapa menit berfikir akhirnya ...

"Astaga Safira sayangggg namanya itu bukan bim bim tapi BIMAAAAA" Ucap Caca dan Keisya kompak

"Ih ko kalian ngegas sih. Aku kan gatau soalnya temennya manggil nya bim bim gitu" Sahut Safira tak mau kalah

"Nyerah deh gw nyerah" Ucap Tasya

"Lo kalo lagi lemot gemesin Fi" Ucap Caca sambil tersenyum smirk.

"Oh iya kalian kesini mau nginep?" Tanya Safira

"Iya emang knpa gaboleh?!" Sahut Keisya kesal

"Boleh aja, tpi kalian tadi kesininya malem2 ga takut gitu?" Tanya Safira

"Ngga. Buktinya kita bisa nyampe sini" Ucap Caca

Safira pun hanya mengangguk kecil

"Oh iya Fi kok gw galiat mobil lo didepan sih?" Tanya Keisya

"Yaampun aku lupa mobil aku ketinggalan. Mana aku belum nelpon orang bengkel lagi." Ucap Safira sambil menepuk jidatnya.

"What?! Mobil lo bilang ketinggalan? Heh kambing itu mobil ya bukan permen!" Kesal Keisya sambil menyonor kepala Safira.

"Emang knpa bisa ketinggalan si?" Tanya Caca

"Ehm.. jadi tadi itu mobil aku mogok grgr kehabisan bensin soalnya aku lupa ngisi" Ucap Safira nyengir sambil mengacungkan jarinya berbentuk peace.

Caca dan Keisya pun hanya dibuat geleng-geleng oleh sifat Safira.

"Keii aku boleh pinjem hp kamu bentar ga? Soalnya hp aku low hehe" Ujar Safira

"Nih" Sahut Keisya sambil menyodorkan hp nya

"Awas tu biasanya si anak setan ga pernah ada pulsa! Kalo buka sosmed juga ngemis-ngemis ama gw mnta hospot. Giliran dikasih malah buka ig buka yt, setan gatau diri lo." Cerocos Caca sambil menyentil jidat Keisya.

"Eh kambing! Lo enak banget ya main sentil sentil jidat gw! Mahal tau ga?! Sama rumah Manurios juga mahalan jidat gw." Ucap Keisya kesal.

"Mimpi lo. Kuota aja ga mampu kebel-"

"Nih udah. Makasih ya sahabatku" Potong Safira sambil tersenyum manis.

"Eh fii, gw bingung sama lo. Knpa sih lo kayanya betah banget sama kehidupan lo ini?" Tanya Caca.

"Kalo gw orang nya sih ogah. Masih mending gw kabur mau jadi gembel ke apa ke bodoamat yang penting kabur dari kehidupan kaya gini." Cerocos Keisya "eh tapi bentar gw gamau jadi gembel huaaaaaa"

"Heh setan! gw nanya Safira bukan lo! knpa malah lo yang ribut sih?!" Kesal Caca sambil menyonor kepala Keisya.

Safira hanya menanggapi keduanya dengan tertawa. Tidak bisa difikirkan bagaimana hidupnya jika tidak bersahabat dengan kedua nya, mungkin Safira akan menjadi manusia paling menyedihkan.

"Emm...aku juga bingung sebenernya, kalo misalkan aku pindah dari rumah ini kayanya berat bagi aku, soalnya kan ini rumah peninggalan bunda aku." Jawab Safira lirih.

"Kan lo punya apartemen peninggalan bunda lo juga knpa ga tinggal di sana aja si untuk sementara waktu" Ucap Caca

"Nah bener tuh, sekiranya sampe mereka sadar lah gitu" Tambah Keisya

"Nanti aku pikirin lagi deh."

"Tenang aja lo di sana ga bakal kesepian, gw setia nemenin lo. Gw janji deh bakal sering sering nginep" Ucap Keisya semangat.

"Bilang aja lo suka di apartemen Safira karna disana banyak makanan, ada wifi ditambah tetangga nya banyak cogan. Iya kan ngaku lo?!" Kesal Caca

"Nah itu lo tau. Jadi lo gausah sirik ya sama gw." Jawab Keisya.

Caca memutar bola matanya jengah. Sementara Safira hanya tersenyum melihat keduanya. Lagi lagi mereka harus berdebat hanya karena masalah sepele. Tapi itu yang membuat Safira merasa sedikit kehilangan bebannya.

***

Jangan lupa vote dan komen ya gays.🤗❤

Safira&Bima[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang