tertegun kemudian memperhatikan lagi, setiap sebuah gambar manusia itu dibawahnya
ternyata masih terdapat sembilan buah perubahan yang sangat aneh, hatinya menjadi sangat
girang. Dia sebelumnya memang pernah belajar ilmu itu dari Seh TU Hoa. kini nampak ilmu
itu ternyata memiliki perubahan yang demikian besarnya, dengan cepat dia memusatkan
seluruh perhatiannya, dengan seorang diri dia mulai berlatih ilmu silat itu menurut petunjuk
dari gambar-gambar yang terukir didinding gua itu.
Sambil berpikir ia berlatih terus, setengah jam kemudian barulah selesai berlatih, hatinya
menjadi terkejut bercampur girang.
Dengan menggunakan cermin itu, dia menyinari dinding gua itu, nampak pada dinding gua itu
terukir beberapa kalimat yang kira-kira berbunyi. "Para tamu yang mengunjungi gua
ini"
Karena salah menerima murid, sehingga dikurung didalam gua digunung oei San ini oleh
murid murtad. Kaki dan tangan diputuskan, dengan batu ia menyumbat mulut gua, sehingga
selamanya tak dapat meloloskan diri. tetapi keinginan untuk hidup muncul dalam hati, segera
membuat jalan dalam gua ini, sejauh dua puluh kaki, dan akhirnya berhasil menerobos
dinding dari gua ini, tetapi umur manusia ternyata tak dapat panjang, meninggalkan ilmu
Thay Thien Kiu Sih untuk generasi yang akan datang kemari, pedang pusaka "cing Hong Kiam
kuhadiahkan, ilmu Thay Thien Kioe Sih sebagai ilmu silat yang sangat lihay. Murid murtad
yang berhasil mempelajari hanyalah berupa kulitnya, saja orang yang setengah berhasil
mempelajarinya boleh segera dimusnahkan-"Tertanda penghuni gua."
Boen ching yang membaca surat peninggalan imi menjadi sangat girang, dengan cepat dia
berlutut di hadapan kerangka manusia itu dan menganggukkan kepalanya tiga kali, kemudian
bangun berdiri sambil memungut pedang cing Hong Kiam itu, dengan perlahan dia mencabut
keluar pedang itu dari sarungnya, sebuah pedang kuno yang sangat antik dan kuno segera
muncul dihadapannya, seluruh tubuh dari pedang itu diliputi oleh selapis sinar yang berwarna
hijau ketika sedikit digerakan sinarnya sangat menyilaukan mata.
Sedang Boen ching memperhatikan pedang kuno yang sangat antik tiba-tiba sebuah sinar
yang sangat tajam itu memancarkan masuk kedalam gua itu, Boen ching menjadi sangat
terkejut, kiranya hari telah menjadi siang, ia takut kalau Chang Sun Loei mengejar sampai
ditempat itu, dengan cepat ia mengangkat pedangnya dan memusnahkan gambar dari ilmu
Thay Thien Kioe Sih yang terukir didinding gua itu.
Setelah ia memasukkan kembali pedang nya kedalam sarung, mendadak pikirnya.
"Kini hari telah siang, ternyata ada juga sinar yang memancar masuk kedalam gua itu, entah
dari tempat mana sinar ini masuk."
Baru saja dia menjadi tertegun, mendadak terdengar olehnya suara bentakan yang amat