shapter 3 ✅

10.1K 394 13
                                    

Sinar matahari yang semula malu malu muncul,kini dengan bebasnya menerobos masuk melalui celah celah jendela kamar seorang gadis yang masih bergelung manja di kasur empuknya.

Hingga cahaya hangat yang sedikit menyilaukan mata membuat gadis itu mengerjapkan matanya pelan sembari menggeliat pelan.

Gadis itu melihat sekilas jam di dinding nya,menunjukan pukul enam,lebih empat puluh lima pagi.

Ia mengangguk samar lalu kembali memejamkan mata indahnya itu.

Shiiit!!

"SIAL! GW LUPA SEKARANG SEKOLAH!"

Dengan spontan tubuhnya menegak lalu berjalan tergopoh gopoh menuju kamar mandinya,mencuci mukanya dengan cepat menggosok gigi.
Berlari ke sebelah ruanganny dimana baju sekolahnya sudah tergantung rapih krna sebelumnya disiapkan oleh maidnya.

Dugh!

"Aw!aw!aww! Sialan siapasih yang naro lemari disini!!" Gadis itu memaki,sembari meloncat loncat karna ujung jempolnya menabrak lemari jatinya itu,sedikit me merah.

dengan tergesa menyampirkan tasnya dan meraih sepatunya berjalan keluar sembari memakaikannya.

Hari rabu.jalanan sedikit lenggang tapi ta meninggalkan kesan macetnya di jalan metropolitan ini.

Menancapkan gas mobil lambo reventon nya mengabaikan sumpah serapah pengendara lain.

Satu tujuannya,meninggalkan kesan baik di pertama masuk sekolahnya.

Hingga mobilnya mendarat mulus memasuki gerbang lebar dengan menjulang tinggi yang bertulisan DIHS Dawson internasional hig school Sekolah kalangan atas dengan ribuan murid dari berbagai kota yang berebut rebut masuk ke sekolah internasional ini.

Decitan mobilnya membuat pasang mata yang masih di luar parkiran membuatnya menjadi pusat perhatian.

Dengan santai gadis itu keluar membenarkan dasinya yang menerap rapih melingkar di lehernya,meraih jas merah marunnya lalu memakainya lengkap dengan namtag yang sudah bertengger manis di sebelah kiri dadanya.

Kyna chalondria D.

Dua kata inisial nama yang membuat orang lain terfokus pada namtag nya.

Dengan raut datarnya gadis itu berjalan mengabaikan bisik bisik yang terdengar di kedua telinganya,entah itu membahas dirinya atau yang lain ia tapeduli.

Dengan santai berjalan mengabaikan puluhan mata yang menatap dirinya dengan berbagai ekspresi.

Berhenti di depan sebuah dua pintu kaca tebal yang buram sehingga tabisa membuat  murid atau yang lain melihat aktifitas didalamnya.

RUANG KEPSEK.

Gantungan nama bertengger manis di depan pintu,mengabaikannya lalu membuka pintu itu tanpa mengetuk  terlebih dahulu.

"KAMU BISA TIDAK MENGETUK PINTU DULU SEBELUM MA-"suara berat itu berhenti ketika melihat seorang gadis tengah menatapnya datar.
"KYNA!!?"dengan terkejut pria paruh baya itu berdiri tegak melempar berkas berkas di tangannya lalu berjalan cepat kearah gadis itu.

Kyna menyapanya dengan senyum tipisnya,tapi masih bisa dilihat dengan jelas oleh pria paruh baya itu.
Hingga pelukan erat dan hangat itu berhasil menubruk tubuh mungilnya.

Abraham pramuditya.Pria paruh baya yang baru menginjak kepala 3 itu adalah pamannya.
Lebih tepatnya adik dari ibu kandungnya,
Kyna memang jarang bertemu dengan pamannya ini dibandingkan dengan ferdian lexi alexsander  pamanya yang tinggal bersamanya di los Angles .

KYNA (HIATUS DULU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang