"Ku memandang namun kau kurang sadar"
Tolong - Budi Doremi
🚣💌
"Eh lo... Cewek yang jatuh dilapangan?"
Dara memalingkan wajahnya menghadap lelaki yang menepuk pundaknya dari belakang, niat akan meneguk minumannya yang baru ia beli dari koperasi ia tunda.
Ucapan itu seolah membalikannya pada kejadian memalukan tersebut.
Kedua mataku membola ketika Arjuna seperti kemari, menghampiri pria yang menepuk pundaknya barusan.
"Salah orang." langkahku menuntun kearah kelas dengan cepat, lantaran tak ingin bertemu kakak kelasnya tersebut.
Padahal kejadian tersebut sudah satu bulan lamanya, apalagi suaranya kenceng banget.
Ba!
Dara hampir saja menabok seseorang di depannya ini, sudah tau ia kagetan orangnya malah dikageti.
"Apaan sih lo Clar!"
Sambil melanjutkan langkah kaki yang ingin saja semakin cepat menuju kelas.
"Etdah, cie cie... "
Dengan segala ketidak jelasan gadis di sampingnya ini Dara tak menghiraukannya.
"Ganti Bang Adam sekarang ceritanya?"
"Bang?"
Clara mengulum bibirnya sendiri seperti salah bicara, Dara yang peka pun langsung mengerling jahil. Gantian dong.
"Bang?" tanyanya lagi dengan suara jahil.
"Lo pacaran sama Kak Ad-am? " sambung Dara sambil menatap wajah Clara yang seperti menyesal.
"Mulutnya lemes ya?" sahutnya dengan nada kesal.
"Ih lo nggak cerita-cerita. "
"CERITA APA!"
"Kan lo pacaran?"
Dengan gaya manjanya, gadis itu berkacak pinggang sambil menghentikan langkahnya karena sampai di depan kelas keduanya.
"Sok tau. "
🚣💌
"Truth or Dare?" Clara mengerling sambil menatap Fara dengan tatapan menjengkelkan.
"Dare." sahutnya singkat.
Aku mendengus ketika jawaban Fara Dare, oh jangan-jangan Fara takut kebongkar hubungannya?
Clara mengambil kartu merah yang bertuliskan Dare itu sambil membacanya dalam hati.
Dan boom!
"Fotbar sama kakak kelas! Minimal tiga. "
Terdengar helaan gusar dari Fara, aku yang kepo mengintip kartu itu dan ternyata benar.
Sedikit iri sebenarnya Fara mendapatkan tantangan tersebut,jika ia yang dapat langsunglah Arjuna model pertamanya.
Kesepakatan kita sebelum permainan ini Dare dilakukan setelah permainan selesai atau mungkin pulang sekolah.
Botol aqua bekas itu diputar kini oleh Fara dengan asal-asalan dan berhenti kepada,
CLARA!
"Truth or Dare babe?" ucap Fara membalas dendam dengan ucapan Clara tadi waktu ia dapat giliran.
"Najes! Truth ajalah. "
"Cemen, "
"Biarin. "
Aku iseng mengambil kartu truth dan kubacakan, "Siapa yang paling tampan di ruangan ini. "
Clara melihat daerah dalam kelas, "Disini cewek semua yakali Dar. "
Fara menimpali, "Ya kelas kita aja,"
"Bagas. "
Bagas, si ketua kelas dengan segala kepiawaiannya yang selalu memenangkan juara umum dan eksayangan guru-guru.
Selain pintar, lelaki itu pandai di bidang musik mangkannya tak jarang lelaki itu selalu membawa gitar kesekolah dan bermain disana, terkadang para ciwi-ciwi bisa nemplok ke pelukan lelaki tersebut.
"Gue udah nebak si, tapi kenapa harus Bagas? "
Clara terhanyut dalam suasana dan dalam kepolosannya gadis itu menjawab,
"Dia kek malaikat,"
"Pencabut nyawa?"
"Argh.." Dara pun menabok asal Fara agar temannya itu dapat berterus crita.
Fara lalu menangkap bayangan lelaki yang baru saja masuk ke dalam kelas, yang terlihat lelaki itu habis saja menunaikan sholat Jumat."Gas! " panggil Fara dengan semangat membuat Clara dan Dara mengkerutkan keningnya.
Clara menggigit bibir bawahnya, "Ada yang enggak beres."
"Clara suka sama lo. " lelaki yang tadi menata rambutnya yang masih basah terkena air wudhu itu terhenti seketika.
Clara langsung menatap tajam gadis di hadapannya itu.
Bagas kini diam dan giliran menatap Clara sambil tersenyum, "Beneran?"
Clara hanya tersenyum malu, "Cuma ToD kok Gas hehe."
"Yah kirain. "
"Kirain apa Gas? " sahut Dara.
"Kirain beneran, "
🚣💌
Kasihan Bagas wkwk
Thanks for reading:)
2 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIP LETTER
RomanceSemoga kita bertemu tak hanya sekedar di dunia halusinasiku! Pertanda aku yang menunggumu. ~Dara untuk Arjuna