Prolog

25 4 1
                                    

Bandung, Juni, 2014

Hari ini aku mengikuti pesta perpisahan di SMP ku. Ketika acara sedang berlangsung, Aku berjalan sambil membawa surat cinta yang kutulis untuk diberikan kepada seseorang yang kucintai, seseorang yang selalu menemaniku selama masa SMP.

Hatiku berdebar ketika hanya tersisa 10 meter lagi langkahku menuju dirinya. Aku melangkah sedikit demi sedikit namun, suatu hal membuat langkahku terhenti. Di sana, tepat beberapa langkah di hadapanku, ada seorang perempuan cantik menghampiri sosok pria yang ingin kuhampiri. Aku tidak tau siapa perempuan itu dan mengapa ia dekat dengan sosok yang kucintai?.

Aku melihat perempuan itu mengecup kedua pipi pria yang kucintai dan pria itu tidak menghindar, bahkan ia tersenyum.
Aku berasumsi bahwa perempuan itu adalah kekasih dari pria yang ku cintai.

Kalah, ya kalah.
Aku sudah kalah bahkan sebelum berjuang.
Aku bukanlah perempuan yang tidak tau malu untuk merebut pria yang sudah memiliki kekasih.
Jadi mundur adalah pilihan yang tepat.
Sialnya aku ini.

Mungkin kalian sedikit penasaran terhadap pria itu, pria itu merupakan teman dekatku. Aku bertemu dengannya ketika MOS dan kami sekelas selama tiga tahun lamanya. Pria cuek, galak, pendiam namun ia sangat baik, perhatian, ia bahkan sering mentraktir aku ketika aku lupa membawa uang saku dan lupa membawa bekal. Tiga tahun cukup lama untuk aku membuka hati padanya bukan?

Itulah sedikit kisahku di akhir masa SMP, setelah lulus SMP aku memutuskan untuk pindah dari Bandung karena suatu hal dan lanjut SMA di daerah lain, tepatnya di daerah Yogyakarta . Setelah lulus SMA tepatnya pada tahun 2017, aku memutuskan untuk gap year selama 2 tahun, waktu yang cukup lama itu kuhabiskan untuk mengikuti berbagai kursus seperti memasak, bahasa, dan kursus SBMPTN.

Lembaran lama telah selesai, saatnya menuju lembaran yang baru.

Sampai jumpa di kisah ku menjadi mahasiswi.

Back Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang