Pagi itu di depok, pada tanggal 18 juli 2016 tepatnya pukul 06.20, aku berangkat menuju sekolah menggunakan sepeda motor mio keluaran tahun 2005, itu merupakan hari pertamaku menuju sekolahku yang baru.
Setelah sampai di sekolah langsung ku parkirkan motorku di samping lab perakitan yang sekarang menjadi lab jaringan. aku berjalan menelusuri sekolahku yang baru dan tak kusangka sekolahnya lumayan luas, sekitar 2 Hektar dan terdapat juga sebuah Masjid megah berwarna putih dengan 1 kubah besar diatasnya.
Di bagian dalam Terdapat 3 lapangan yaitu lapangan badminton, lapangan sepak bola dan lapangan basket atau bisa dibilang lapangan voli atau mungkin lapangan futsal, entahlah aku bingung sebenarnya lapangan apa itu, karena hampir semua olahraga di laksanakan di sana kecuali Olahraga "Renang".
Di sekitar lapangan badminton terdapat 4 pohon yang cukup besar, 2 diantaranya terdapat tempat duduk yang di lapisi oleh ubin dan sekarang hanya tersisa 1 pohon besar yang ada tempat duduknya karena pohon yang satunya tumbang di terpa angin yang sangat kencang waktu itu dan kalau bisa di bilang pohon ini merupakan pohon harapan karena banyak harapan dan nama" yang di tulis di pohon ini, termasuk harapan ku untuk dia, yang ku tulis menggunakan kawat besi yang sudah karatan tepatnya di bagian bawah pohon, yang bertuliskan "aku berharap bisa terus bersamanya ~pengagum Rahasia ".
Saat di perjalanan mengelilingi sekolah aku bertemu dengan teman dari SMP ku, namanya Stevanus Ilyas Marjuki, jangan panggil Stevan kebagusan panggil aja Juki.
" Woi.. Juk!" Sapaku kepada juki dengan suara keras
Juki masih terdiam di bangku depan kelas, menegasi wajahku, dan kembali memasang earphone lalu memainkan handphonenya kembali."Woii... Juki! Ini gue iqbal, buseh sombong banget kembarannya Pororo" aku coba memanggilnya lagi dengan suara yang lebih keras.
"Ehh iya bal" jawabnya sumringah dan langsung melepas Earphone
"Lu sekola di Al-hasra juga bal?" Sambungnya sambil mengernyitkan jidatnya."Iyalah ngapain gue kesini kalau bukan buat liat sekolah gua yang baru" jawabku tegas.
"Iya iya, Titan" jawabnya ketawa terpingkal-pingkal.
"Wahh nyolot dasar Tai puser Patrick" sambungku dengan nada kesal sambil tertawa.
Banyak sekali yang aku obrolkan dengan Juki, terutama saat masa-masa SMP dulu. masa-masa dimana hal bodoh itu menjadi sebuah kebiasaan, masa-masa dimana Kekerasan itu menjadi sebuah Keharusan, dan masa-masa dimana Mentaati Peraturan adalah sebuah hal yang Konyol.
" Bal, lu inget ga pas diwarung si mpok, yang kita dikejar-kejar sama Pak Joko gara-gara ketahuan ngeroko " sahut juki sambil tertawa terbahak-bahak.
" Hahahaha, iya inget gua terus pak Joko nya jatoh kan kesandung batu " jawabku tertawa terpingkal-pingkal, sampai meneteskan air mata.
" Iya hahaha, abis itu bukannya ditolongin malah berenti buat ngetawain doang, ahaha " jawab juki tertawa sampai batuk.
" Tapi besokannya sadis juk, hahaha pak Joko nya ngadu sama Kepsek dihukum kita, inget ga lu? " Jawabku sambil tersenyum.
" Iya inget gua hahaha, yang kita disuruh lari sambil jongkok kan di lapangan basket ahahaha " jawab juki tertawa bahagia.
" Terus si Daffa jatoh ahahahah, gara-gara tali sepatunya lepas " jawabku sambil tertawa.
" Nah itu ahahahaha, abis itu kan minta maaf ya sama pak Joko, terus kepala lu di geplak ahahaha kenapa dah itu? " Jawab juki tertawa sambil kebingungan.
" Tangannya gua bejek ahahahaha " jawabku tertawa terpingkal-pingkal.
Tak lama kemudian terdengar suara bel dan teman-temanku yang lain bergegas menuju lapangan belakang untuk melaksanakan Upacara dalam rangka MPLS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence
RomanceNovel ini Menceritakan tentang kisah awal percintaan ku dengan teman sekelasku, dimana pada saat itu aku hanya bisa menjadi seorang Pengagum Rahasia yang diam-diam mencintainya. Banyak sekali Rintangan yang kujalani saat mengejar cintanya, Akankah c...