Keesokan harinya yaitu tanggal 19 juli 2016 kami melaksanakan apel yang hanya di laksanakan oleh smk.
Setelah apel kami melaksanakan PBB "Peraturan baris-berbaris", di saat sedang melakukan PBB disitu aku melihat ada anak perempuan yang kalau kata selogan " Hidup enggan matipun tak mau", kaya anak mager gitulah, dan sepertinya aku pernah melihat dia kemarin saat MPLS Day 1, dan jika dilihat dari tampangnya sih kaya anak baik-baik.
Gerakan langkah maju nya seperti seorang yang habis di pecat dari pekerjaannya, hormatnya seperti sedang menutupi wajahnya dan istirahat di tempatnya seperti orang yang tak bergairah. Entah kenapa saat itu pandanganku hanya tertuju padanya, kepada dia yang aneh itu.
"Hormatnya yang bener!" Ucap kakak Osis dengan tegas ke perempuan itu, sampai terdengar ke seluruh penjuru lapangan utama.
"Hm... Iya kak" jawab perempuan itu gugup dan menundukkan kepalanya sejenak.
"Hmm dia kenapa sih, eumm mungkin tadi pagi dia tidak sarapan karena sarapannya dimakan sama Juki" gumamku dalam hati sambil tersenyum tipis.
Setelah selesai PBB kami semua kembali ke kelas masing-masing, dan pada saat itu kedua bola mataku langsung mencari tempat duduk yang kosong dan kudapati tempat duduk di barisan ke 4 jika dihitung dari arah pintu, di meja kedua dengan teman kelas pertamaku yang bernama Ahmad Irwan sebut saja irwan dia adalah seorang pelukis, setiap gambar yang dibuat oleh tangannya pasti bagus aku jamin itu.
" hai gua iqbal, gambar lu bagus " sapa ku dan menjulurkan tangan kearahnya.
" Ya gua Irwan panggil gua iyak, oh iya makasih " jawabnya dan menjabat tanganku.
"Gua boleh duduk disini" sambungku cepat.
"Iyaa duduk aja gua sendiri" jawab irwan tanpa menghiraukan ku dan fokus pada gambarnya.
" Kayanya udah terlatih banget gambar nih, dari kapan suka gambar yak? Tanya ku penasaran.
" Oh gua suka gambar dari TK " jawabnya datar sambil melanjutkan lukisannya.
" Udah pernah ikut lomba lukis belom lu yak?"
" Udah, dulu waktu SD gua menang lomba karya Lukis se Depok " jawabnya bangga.
" Dulu waktu SD gua juga ikut lomba lukis se- RT dan dapet juara 2 " jawabku datar.
" Bagus" Jawabnya malas sambil melukis.
" Gak sebagus lu yak" jawabku datar.
Tak lama kemudian datang 2 perempuan dan ternyata salah satu dari dia yang aku pandangi tadi waktu di PBB. Dia duduk di barisan ke dua di meja pertama bersama teman perempuannya.
Tak lama setelah itu datang kakak-kakak OSIS yang mengisi pelajaran kami, namanya ka Fuad, ka Rosyid, ka Syifa dan ka Diva.
Lalu mereka mulai mengabsen dari urutan 1 sampai 36 dan setelah itu baru aku mengenalnya namanya Siti Fatimah Azzahra sebut saja Fatimah, Seorang Perempuan dengan wajah paling polos yang pernah aku temui di dunia ini.
Setelah mengabsen mereka ingin tahu Asal sekolah, alamat rumah dan cita-cita, dengan penasaran ku tunggu sampai absen S dan kudapatkan indentitasnya.
Nama : Siti Fatimah Az-Zahra
Asal sekolah : SMPN 1 Ciseeng
Alamat : Perumahan Alam parung, CiseengDia itu seperti Pelangi di Pusat Kota, bagaikan mata air di tanah yang tandus dan seperti Bulan Purnama di langit yang berisikan jutaan bahkan milyaran Bintang.
Entah kenapa dirinya itu seperti Gravitasi yang selalu menarikku pada pusatnya. Tak banyak yang bisa kulakukan pada saat itu kecuali hanya memandangi nya dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence
RomanceNovel ini Menceritakan tentang kisah awal percintaan ku dengan teman sekelasku, dimana pada saat itu aku hanya bisa menjadi seorang Pengagum Rahasia yang diam-diam mencintainya. Banyak sekali Rintangan yang kujalani saat mengejar cintanya, Akankah c...