2. Ketahuan🍃

2.8K 237 35
                                    

"Ka, tolongin atuh lah. Cuma lo yang bisa bantu gue nyet" Gio memohon-mohon pada Raka Yang dari tadi sibuk dengan laptopnya.

Raka menoleh menghentikan kegiatannya. Ia menarik nafasnya lalu dihembusnya kuat.

"Udah tau Noval gak suka lo deket-deket sama Bee. Tapi masih aja di pepet. Terus juga Bee gak pernah notice sama lo kan. Sesuka itu Gi?".

Gio yang dari tadi bersemangat memohon pada Raka, langsung menghempaskan punggungnya tidak semangat kesandaran kursi.

"Noval kayak gitu kerna dia gak percaya kalau gue beneran suka sama adiknya Ka" lirihnya memandang lurus dengan tatapan kosong, "walau pun Bee gak pernah notice atau anggap gue. Gue optimis bisa dapetin hati adik dan abangnya. Gak tau kenapa kalau sama Bee gue bisa jadi diri gue sendiri, Ka. Walau dia sering jutek, dari awal juga gue udah langsung suka gitu" lanjutnya.

Raka mengerut keningnya, jarang sekali temannya itu bisa semelow sekarang ini.

"Bukan gak percaya sama lo Gi, cuma Noval tau gimana lo luar dalam makanya dia bersikap protective itu. Gue tebak, apa karena Bee salah satu cewek tercantik yang lo kenal, makanya lo suka?" Tanya Raka hati-hati.

Gio menggeleng, ia masih enggan menoleh pada Raka.

"Kalau soal cantik, banyak diluar sana, Ka. Tapi yang buat lo deg-degan itu jarang" jawab Gio dengan lirihnya.

"Ok gue mau bantu lo" ucap Raka membuat Gio langsung menoleh padanya dengan senyum bahagianya.

"Tapi ingat, Bee itu adik gue juga. Awas aja lo buat dia kenapa-kenapa" ancam Raka yang dianggukin oleh Gio dengan semangat.

"Beneran ya Ka? Awas lo php-in gue. Gue sebar photo topless lo" ancam Gio kembali dengan senyum Yang masih merkah dibibirnya.

Jadi Gio itu punya photo Raka yang lagi tidur tanpa menggunakan penutup atas atau lagi bertelanjang dada.

"Iya, lo tenang aja gue gak bakal ngerusak atau nyakitin orang yang gue sayang" lanjutnya berjanji.

Raka mengangguk setuju "Gue bantu lo, lo hapus poto itu. Deal?" Tawar Raka. Sudah lama ia ingin menghapus poto itu tapi sangat sulit karena Gio sih biang kerok ini sudah mengopinya di laptop atau di flash-disknya

Gio berdecak, suatu kesepakatan yang sangat tidak mengungungkan baginya. Bee penting, tapi poto itu lebih benting lagi untuknya. Karena photo itu ia bisa melakukan semaunya pada Raka.

"Gak usah pakai mikir Gi, biasa gak pernah mikir juga" celetuk Raka yang membuat Gio mengumpat kasar.

Raka tertawa puas mengganggu temannya itu, setidaknya Gio sudah lebih baik dari beberapa menit yang lalu.

"Ok deal" timpal Gio menjabat tangan Raka.

"Semua, bukan hanya yang di handphone lo aja".

"Iya-iya, bawel lo. Kayak cewek" celetuk Gio membuat Raka memelototinya.

"Mau di bantu gak sih?".

"Mau" jawab Gio cepat dengan wajah memelasnya kembali.

"Makanya gak usah bacot".

"Iya" jawab Gio memajukan bibirnya.

"Jadi lo mau ajak Bee Nonton. Tapi Bee gak mau. Tugas gue buat mastiin kalau Bee mau? Gitu kan?".

"Yaps, Elaaaah pinter banget. Emang lo yang gue cari-cari selama ini, Ka" sahut Gio menepuk bahu Raka, "tapi jangan sampai Noval tau Ka. Lo kan tau, Noval batu banget anaknya" lanjut Gio mengingati.

GIDEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang