3. Hari yang Cerah🍃

2.9K 278 72
                                    

Setelah acara nonton bersama Beyonce kemarin gagal total, siang ini tak terlihat raut kecewa dari Gio. Dia dengan asik dan santainya tebar pesona kesana-kemari seolah-olah tak ada kejadian yang buruk menimpanya.

"Hai, Fin. Gimana tidur lo semalam? Nyenyak?" Sapanya pada salah satu cewek yang suka mengejarnya yang bernama Fina Laraswati.

"Asal lo ngebales chat dan ngucapin good night sama gue, gue pasti bakal tidur nyenyak, Gi. Thanks, ya!" Balas cewek itu mengedipkan matanya yang membuat Gio tertawa mengacak rambut gadis itu.

"No problem, Fin. Lo chat gue kapan aja, pasti gue bales kok. Kalau ada kuota, ya" Lanjutnya kembali dengan cengengesan.

"Dasar, kayak gini yang dibilang anak pengusaha batu bara? Jangan kayak orang susah gitu deh, Gi"

Gio cemberut "Masih anaknya, Fin. Belum pemengang perusahaannya. Masih miskin gue mah."

"Kalem, gue masih suka kok" jawabnya yang masih terlihat nyaman ngobrol dengan cowok itu.

"Nah gitu dong, kan gue suka, Fin. Emang loh deh kayaknya yang nyokap gue cari-cari" timpalnya kembali yang membuat Fina merasa tersipu mendengarnya.

"Cari buat apa? Jadi mantu?" Tebaknya berharap.

"Jadi teman arisan" jawab Gio cepat dan mengacak rambut gadis itu lalu berlari dengan tawa kerasnya.

"BANGKE LO!"

🍃🍃🍃🍃

"Kenapa, lo senyum-senyum gitu?" Tanya Noval yang sudah sibuk dengan laptop dan printoutnya.

Sekarang Gio dan Noval sudah berada di kantun Fakultas mereka. Seperti yang sudah-sudah, kangen bagi mahasiswa semester atas seperti mereka ini bukan hanya sebagai tempat makan, melainkan multifungsi sebagai tempat belajar.

"Kepo banget sih, Mas" Goda Gio mencolek dagu cowok itu.

"Najis, njing" balasnya segera menepis tangan kotor Gio.

"Duh cape gue"

"Cape ngapain?"

"Cape jadi orang cakep, dikejar-kejar mulu masa" jawab Gio songong dengan senyum yang berusaha dibuat semanis mungkin.

"Lo kalau sakit bilang, Gi. Biar gue bawa ke RSJ. Gue gak malu kok kalau akhirnya gue punya temen mantan sana" timpal Noval datar tanpa ekspresi.

"Dah lah. Hilang mood gue sama, lo"

Noval menyerngit, lalu kembali sibuk dengan laptopnya. Tak mempedulikan rengekkan Gio selanjutnya.

"Raka mana?"

"Pergi sama Yuki"

Gio mengangguk "Bee, masih marah sama gue ya?"

"Mana gue tau, gue gak ngurusin masalah pribadi orang"

"Masalah adik sendiri juga, Val. Gitu banget sih lo" ucapnya menyikut lengan Noval yang membuat cowok itu merasa terganggu.

"Gak semua saudara yang mau berbagi masalahnya. Apalagi masalah tentang lo gini, pasti Bee takutlah cerita sama gue"

Gio cemberut "kasih gue kesempatan, Val. Gue janji gak nyakitin, Bee" rengeknya menggoyang-goyangkan lengan Noval.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIDEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang