Lost - 4

1.3K 79 24
                                    

Happy readingg~
.
.
.
.

Kelas selesai lebih cepat dari perkiraan Jimin, Dosennya bilang ada rapat mendadak yang akhirnya ngasih tugas dan langsung pergi tanpa dengerin salam dari mahasiswanya.

Jimin masukin bukunya terus keluar dari kelasnya sambil masang headset. Hatinya lagi gundah, galau, merana, sahabatnya dan Hoseok lagi gak pro sama dia dan Jimin bingung mau cerita ke siapa. Jimin senyum kecil terus ngeluarin hapenya ngasih pesan ke orang yang paling bisa dengerin cerita dia tanpa mojokin dia seperti sahabatnya dan Hoseok.

"Jin hyung."

Jimin langsung duduk di depan Seokjin yang terhalang meja.

"Hai Jimin, apa kabar?"

"Gak baik hyung." Jawabnya tersenyum tipis.

Jin tersenyum tipis. Dia nutup bukunya yang daritadi udah dibacanya. Mahasiswa akhir yang sedang menyusun skripsi, selalu menyempatkan waktunya untuk mencari referensi buku dari perpusatakaan dan selalu menghabiskan waktunya diperpustakaan untuk menyusun skripsinya. Itulah keseharian seorang Kim Seokjin kekasih Namjoon, mahasiswa akhir fakultas ekonomi yang sedang pusing dengan skripsinya.

"Hyung apa kabar? Gimana skripsinya?"

Seokjin mendecih ketika Jimin langsung mengalihkan pembicaraan mereka. "Baik, dan skripsi gua tinggal dikit lagi selesai"

"Hyung udah tau kalo gua bakal ngisi acara wisuda nanti?"

"Oh iya? Gua baru tau Jim."

"Berarti hyung orang pertama yang tau kalo gua bakal ngisi acara wisuda nanti."

"Taehyung? Lo gak ngasih tau dia?" Tanyanya.

Seokjin merhatiin Jimin yang menatapnya sedikit terkejut tapi sebisa mungkin wajah itu tetap berekspresi tenang. Dia berdecih melihat Jimin yang sama sekali tidak bisa bohong. Jimin dan hatinya yang bodoh, pikirnya.

"Lo gak bisa bohong Jim. Gua tau orang pertama yang lo kasih tau pasti Taehyung, gak mungkin gua atau Jungkook atau Sungwoon duluan yang bakal lo kasih tau."

"Hyung,"

"Kenapa tiba-tiba lo ngechat gua? Lo mau cerita Taehyung kalo dia selingkuh?"

Jimin melebarkan kedua matanya. "Hyung tau?!"

"Jungkook sama Sungwoon cerita ke gua, mereka ngasih tau semua kelakuan Taehyung," Jelasnya sambil menatap mata Jimin dalam.

"Jim, lo itu adek gua, gua sama Namjoon udah nganggep lo adek kandung. Gua gak suka ketika adek gua disakitin sama orang lain apalagi sama orang terdekatnya, ah bukan maksud gua orang yang disayangnya. Gua tau pasti kalo lo bakal nyangkal itu dan gua tau pasti lo gak mau mikir yang enggak-enggak karena Taehyung itu pacar lo, tapi please Jimin, putusin Taehyung. Taehyung-"

"Gak hyung! Gua gak akan putusin dia. Dia pacar gua dan gua yakin dia gak selingkuh."

"Jimin!"

"Dia keluar sama saudaranya hyung, saudara. Lo tau sendiri hyung kalo saudara dia ada di Daegu. Mereka lagi jalan-jalan ke Seoul dan pastinya Taehyung nemenin saudaranya buat jalan-jalan."

Jika boleh jujur, Jimin capek. Dia capek sama hatinya yang selalu memihak pada Taehyung sedangkan otaknya tidak memihak pada pacarnya. Dia terus memikirkan semua kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depannya jika Taehyung tidak ada disampingnya dan Jimin tidak bisa. Taehyung adalah segalanya bagi Jimin dan Taehyung adalah sumber semangatnya.

"Jimin," Panggil Seokjin.

Jimin mendongak menatap Seokjin yang menatapnya iba. Air matanya jatuh saat itu juga. Jimin terisak dihadapan Seokjin. Menutup mulutnya dengan tangan mungil itu takut membuat berisik pengunjung perpustakaan. Seokjin berdiri dari tempat duduknya, berpindah ke sebelah Jimin kemudian menarik pemuda yang lebih muda darinya itu ke pelukannya. Menyandarkan kepalanya dibahunya dan mengusap punggung Jimin dengan lembut.

Lost YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang