CHAPTER 11
..
.
Luhan turun dari mobil.
Mingyu membungkuk rendah, "Nona, apa anda baik baik saja?"
Luhan menoleh, dan tersenyum lembut. "Tidak apa, aku lebih nyaman dengan penampilan sederhana, aku datang ke sini bukan sebagai putri Mahkota."
"Baiklah..."
"Kau tunggu saja dimana pengawal Oh Sehun tidak menemukanmu." Ingat Luhan.
"Baik, nona."
.
Luhan memasuki hotel, dan sesampai di lobby, dia cukup bingung dan tidak mengerti membaca denah hotel. Luhan baru pertama kalinya datang ke sini.
Luhan memutuskan bertanya pada pegawai resepsionis sambil menunjukkan kartu undangan seperti lapisan emas ditangannya. Dan salah satu dari mereka bersedia mengantarnya.
"Mari nona..." ajaknya sopan.
Luhan dituntun menuju lift.
"Nenek... seperti apa itu pesta?"
Ibu suri menoleh dengan terkejut. "Kau belum pernah ke pesta, sayang?"
"Nenek, aku hanya pernah merayakan pesta ulang tahun temanku..."
Ibu suri terkekeh geli, dia meninggalkan teh jeruknya, dan memanjakan punggungnya bersandar ditumpukan bantal sofa. "Kau ingin ke pesta?"
Luhan menggigit bibirnya, ragu. "Aku dengar pesta amal dan pembukaan yayasan rumah sakit milik Kerajaan akan diadakan pesta dansa."
"Sehun akan berdansa dengan salah satu wanita di sana. Kau harus tahu, mereka akan berdandan sehabis habisnya untuk memikat perhatian Putra Mahkota, dan berlomba lomba memakai gaun perancang paling top. Apa kau tidak cemburu melihat Sehun berdansa dengan wanita wanita itu?" Ibu suri agung bertanya sambil menekan senyumnya.
"Aku tidak akan penasaran melihat Sehun berdansa. Dan, aku tidak tahu apa yang kau maksud, nek. Aku hanya ingin melihat bagaimana pesta dansa orang orang kaya. Kebanyakan mereka yang datang ke sana, itu seperti kaum aristorak." Luhan kurang yakin apa yang menjadi tujuannya untuk pergi ke sana.
"Kau harus tahu, kebanyakan mereka hanya membanggakan jabatan, latar belakang pendidikan, dan harta kekayaan. Mereka datang dari kelurga elit, dan aku yakin kau pasti merasa asing setiba di sana." Ibu suri membenarkannya.
"Benarkah!?" Luhan menggigit ujung sendok plastik pudingnya.
Ibu suri menurunkan kedua kakinya dari sofa. "Itu tidak akan cocok denganmu."
"Tapi aku ingin pergi, aku penasaran." Luhan memaksa dan tidak peduli.
"Baiklah..." mengalah, ibu suri tidak ingin melihat Luhan cemberut padanya. Dia menelepon salah satu asistennya, "Kau akan pergi, undangan akan diantar nanti siang ke kamarmu."
"Terimakasih, nenek."
.
Luhan keluar dari lift.
Dia sudah tiba di lantai Ballroom.
Dia cukup tertegun dengan dekorasinya, konsepnya bertabur kemewahan. Disuguhkan lilin yang menyala diatas mangkuk mangkuk kecil yang terbuat dari kayu, dan lilin lilin itu disusun ditepi tepi karpet, dan bunga bunga mawar merah digantung diatap bahkan ditempelkan ditembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIORE || Tamat
Fanfiction🔞🔞🔞 Xi Luhan adalah Putri Mahkota Pengganti, dan sang amarah Putra Mahkota, Oh Sehun. 'Jangan Mendesah jika sedang bercinta denganku.' Oh Sehun. Hunhan gs Genre : Romance/Monarki Modern/Hurt? Mature Area Cover by hannie_gs