Lose You 3 Part 2

255 31 0
                                    

Jisoo Story

Seolhyun melanjutkan "Saat di dalam Rumah aku mulai mengajarkan dia gitar, kali ini aku menyuruhnya memegang gitar-ku dengan wajah yang masih tertutup topi dia mencoba memainkan yang aku ajarkan, Jisoo sedikit kesulitan saat itu tapi setelah berulang kali dia bisa" ucap seolhyun menceritakan

"sejak dia datang aku mengajaknya lagi, saat kedua kalinya ke rumah, aku baru berani bertanya siapa namanya dan Jisoo menjawabku tapi dia mengatakan namanya tanpa marga, aku menanyakan umurnya juga dan mulai saat itu aku dan jisoo menggunakan banmal karena kita seumuran" Seolhyun menghela napas

"hari-hari berikutnya kita semakin dekat aku mulai meminta Jisoo menunjukan wajahnya padaku dia tentu saja menolak dengan alasan Jisoo takut aku mengusir dia atau menyesal berteman dengannya. Jujur aku tak mengerti pada awalnya tapi saat aku berhasil menyakinkannya dan Jisoo membuka topi yang selama ini menutupi wajahnya aku tahu alasannya" seolhyun menghentikan ceritanya. "sudah ya..aku lelah bicara terus,ceritanya sambung saja lain kali" Seolhyun sengaja mengerjai teman-temannya

"Yaa !!! kim seolhyun" seru keenam yeoja itu kesal Seolhyun hanyq tertawa menanggapinya

"kau ini cepat katakan alasannya apa?" hyeri berkata kesal

jieun mengangguk. "aku penasaran alasan jisoo selalu menutup wajahnya?"

"aku juga penasaran kenapa jisoo takut di usir" sahut yerin

"kita juga" sahut Sooyoung,Naeun dan Jiyeon

Seolhyun meneguk cola untuk membasahi tenggorokannya yang kering lalu berucap "Araseo..aku akan menceritakannya lagi"

"cepatlah...!!" kata Sooyoung tak sabar

Seolhyun tertawa pelan "saat Jisoo menunjukkan wajahnya yang aku lihat pertama kali adalah penampilannya yang seperti anak kecil, terkuncir dua dengan kacamata bulat yang terkesan kuno. jujur saat itu aku sempat berbicara dalam hati bagaimana yeoja seusia ku bisa berpenampilan seperti ini.menit berikutnya aku buru-buru mengenyahkan pikiran itu aku ingat kata-kata orang tuaku yang selalu bilang tidak boleh hanya memandang orang lain melalui fisik tapi lihatlah hatinya jika dia baik maka kau bisa bersamanya. Aku sempat terkejut tapi sebisa mungkin tak kutunjukan padanya. tanpa kuduga jisoo memakai topi nya lagi dan berpamitan pulang tiba-tiba" seolhyun bercerita

Seolhyun nampak mengamati keenam yeoja itu melihat reaksi mereka,saling pandang dengan ekspresi terkejut seolah tak percaya "kalian simpan dulu keterkejutan kalian ada yang lebih mengejutkan lagi nanti" kata Seolhyun. secara reflek mereka memandang Seolhyun lagi menanti ceritanya

"tiga hari setelah kejadian di rumah-ku aku mendatangi nya lagi di kedai aku duduk ditempat yang biasa annyeong Jisoo-ah aku Kim Seolhyun saat dirumahku aku belum mengatakannya kan, karena kau cepat pulang saat itu. Jisoo mendongak lagi-lagi menutupi wajahnya ku kira kau tidak akan kesini lagi setelah melihatku jisoo membalasku datar. aku tersenyum dan berkata aku tulus berteman denganmu tidak perduli kau seperti apa lagipula tidak ada yang salah darimu. aku kembali meyakinkan Jisoo saat itu, tidak ada jawaban darinya dia diam bahkan sampai aku pamit pulang dia diam" ucap Seolhyun

"aku cukup lama tidak kembali kesana sekitar 1 bulan karena appa-ku ada urusan di korea jadi aku dan family pun ikut sekolahku sudah diatur appa-ku aku ikut pertukaran pelajar ke korea saat itu, saat aku kembali ke jepang aku langsung datang ke kedai tapi aku tidak menemukan jisoo ditempatnya bahkan tempat itu di duduki orang lain, aku ingin bertanya ke karyawan tapi mereka sibuk. aku pun duduk di salah satu kursi sembari memesan kopi. sampai aku pulang aku tak menemukan jisoo disana"

Seolhyun meneguk cola lalu melanjutkan "tiga hari kemudian aku datang ke kedai saat itu kedai baru buka Sepuluh menit karena hari itu masih pagi dan kebetulan aku libur. begitu masuk mataku tertuju pada tempat jisoo namun tidak ada. aku pun langsung bertanya pada karyawan katanya jisoo izin sakit ke bos sudah 2 hari,karyawan itu bilang lagi dia ada di ruangan atas namun selalu di kunci bahkan bos sudah menawarkan ke dokter pun dia tidak mau dia tetap di kamar,untung saja kamar itu ada kamar mandi dapur dan perlengkapannya"

Lose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang