Part- 7

62 4 0
                                    

Jangan Lupa Vote dan Komen nya ya.
.

.

.

.

.

Happy Reading....
.
.
.
.
.

Disekolah..
"Rin elo kenapa?lagi ada masalah ya,kalau Lo lagi ada masalah ceritain sama kita siapa tau kita bisa bantuin Lo"kata Claudia menepuk bahu Arin yang sedang duduk sambil memikirkan sesuatu.

"emm...gimana ya,gue merasa ragu ragu deh kalo mau cerita sama kalian"ucap Arin.

"Emang masalah nya besar ya?sampai Lo gak mau cerita sama kita"kini Melysa yang menyahut.

"Besar banget,sampai sampai melibatkan masa depan gue"ucap Arin dengan nada lirihnya.

"Masa depan?maksud Lo?gue gak paham deh Rin,coba Lo cerita sama kita,kita kan sahabat Lo,masa main rahasia rahasiaan sih"ucap Claudia

"Iya nih Arin mah gitu,kalo lagi ada masalah pasti gak mau cerita sama kita"ucap melysa  kesal dan mengerucutkan bibir nya.

"Ckk,yaudah tapi kalian jangan bilang siapa siapa ya"ucap Arin dengan suara seperti berbisik.

"Iya gue janji gak akan bilang sama siapapun,dan hanya gue dan melysa aja yang tau"ucap Claudia dengan suara seperti berbisik juga karena mereka sedang ada di dalam kelas,dan ada beberapa orang juga yang ada disana jadi mereka memelankan suara obrolan mereka supaya tak ada yang mendengar obrolan yang dibicarakan mereka.

"Gue juga janji Rin"ucap melysa

"Emm..gini ya..sebenarnya gue itu..dijodohin sama anak nya teman papa"ucap Arin dengan nada sedih nya.

"Whatt"teriak melysa karena refleks kaget karena ucapan Arin barusan.

"Bisa gak Lo gak teriak"kesal Claudia.

"hehe maaf,gue refleks tadi"ucap melysa.

Claudia yang mendengar ucapan melysa  pun  hanya memutar bola mata nya.

"Terus Rin,elo mau aja gitu?"tanya Claudia.

"Mau gimana lagi,kalau gue nolak papa gue bakalan sedih"ucap Arin yang menelungkup kan kepala nya di meja.

"Eh btw Lo udah tau gimana muka orang yang mau di jodohkan sama Lo?"tanya Melysa

"Gue  gak tau,kata papa sih malam ini kita mau ketemu"jelas Arin.

"Oh gitu"ucap melysa.

"hmm,yang jadi pikiran gue sekarang tuh gue mau di nikahin dalam waktu dekat ini,kan Gila aja gitu secara kan gue masih anak sma masa udah  disuruh nikah sih,gue kan masih pengen nikmatin masa muda gue,gue juga pengen kuliah dan kerja setelah lulus sekolah ini biar gue bisa bikin bangga orang tua " ucap Arin dengan sedikit emosi nya.

"Sabar Rin sabar...gue juga kalo jadi Lo pasti akan sama kayak yang elo rasain saat ini,tapi ya. . . Mungkin ini yang terbaik buat Lo,siapa tau dengan Lo menuruti apa kata orang tua Lo,elo nanti nya akan  sangat bahagia ,jauh dengan apa yang Lo pikirkan saat ini"ucap Claudia yang memberikan semangat untuk Arin.

"Makasih ya clau,Lo udah nenangin keresahan dan kegundahan hati gue"ucap Arin yang memeluk Claudia.

"Iyaa sama sama,gue kan sahabat Lo, udah  sepantas nya gue selalu menyemangati dan menghibur hati sahabat gue yang sedang dalam masalah"ucap Claudia.

"Gue gak di peluk nih"ucap melysa.

"Ututu tayang tu danan mayah sini mamah peluk"ucap Arin menirukan suara anak kecil.

"Ih Arin.."ucap melysa yang mengerucut kan bibir nya lalu ia pun memeluk Arin dan Claudia.

"Ih kalian pada kenapa kok peluk peluk kan,jijik gue liat nya"ucap Dito teman sekelas Arin juga.

"Eh Dito,Lo ganggu suasana aja sih"ucap Claudia melepaskan pelukan Arin dan melysa.

"Lah gue ganggu?emang Lo pada ngapain peluk peluk gitu,jijik gue yang liat"ucap Dito menampilkan raut wajah nya yang pura pura jijik.

"Awas Lo ya"ucap Claudia yang hendak mengejar Dito namun tak jadi karena bel masuk sudah berbunyi.

Kring...kring...kring...

"Udah lah clau,bel masuk udah bunyi tuh,sana Lo duduk ditempat duduk Lo,Lo juga melysa duduk sana"ucap Arin.

"Iya iya"ucap melysa.

"Iya rin"ucap Claudia.

Dan tak lama guru yang mengajar pun masuk ke kelas mereka.....


















Bersambung.....







Buat kalian yang udah kasih vote, Terimakasih  ya untuk vote nya:)



See you

2020




My Enemy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang