CHAPTER 20 : Traktiran Paksa

16 5 0
                                    

*Kartika*

Lanjut ke hari senin kembali, Pukul 07.50, aku sedang duduk dikursi tepatnya diruangan MKU tempat mata kuliah Pancasila akan dilaksanakan. Kukeluarkan dari tas makalah-makalah yang akan di prensentasikan nanti di atas meja agar tidak repot nantinya sambil menunggu arsyalina datang.

Para mahasiswa lainnya sudah berdatangan dan mengambil tempat duduknya masing-masing sesuai dengan kelompoknya. Aku tidak tau apakah dosennya akan datang atau tidak karena jika tidak, ini akan berubah menjadi diskusi antar mahasiswa saja. Itu akan lebih menyenangkan karena tidak akan ada yang namanya kritikan dari dosen.

"Eh.......ngapain loe...?"
Terdengar suara cewek yang menyapaku dari arah samping, tentu saja suaranya arsya....teman sekelompokku yang baru saja datang.
"Nyiapin bahan buat kita tampil nanti laa......pake nanya lagi loe..." Jawabku cuek.

"Lahhh......kitakan tampil minggu besok....loe lupa apa...kita tu tampil di minggu ketiga... sekarangkan masih minggu kedua"jelasnya yang berhasil membuatku syok......bagaimana tidak, sudah banyak perjuangan yang aku lakuin buat nyiapin makalah ini yang malah berakhir sia-sia.

"Loe Kenapa..? Kok bengong begitu....? Ngk kesurupan lagi loe kan kayak minggu kemaren...?"ucapnya sambil duduk disebelahku. Mulutku yang tadinya menganga kututup kembali rapat-rapat agar tidak ada lalat yang masuk, akan memalukan jika aku mati tersedak lalat.

'tolol amat sih gua.....masa hal sepenting kayak gitu gua bisa lupaa....tau gini,gua biarin dia yang buat makalah itu sendiri....kan masih ada seminggu lagi buat ngafalin materinya.....gua jadi ngak perlu lari-lari sambil telanjang dada kemaren...tolol.....tolol........' umpatku sambil memijat keningku yang pusing akibat menyesali tindakan sendiri.

'kayaknya gua emang bakat membuat kemaluan diri sendiri........maksudku membuat malu diri sendiri' koreksiku atas tindakan Minggu kemaren yang bahkan selama dua hari berturut-turut, fotoku menjadi isu ter hot di kampus ini.

Pikiranku yang sudah kacau pagi ini menjadi teralihkan setelah kedatangan ibu dosen yang mengajar pancasila
"Pagi anak-anak...., Lansung saja kita mulai presentasi dari kelompok pertama yang tampil"ucap dosen tersebut tanpa ada basa-basi terlebih dahulu.

* * * * *

Seperti runtinias biasa, setelah menyelesaikan kuliah Pancasila.....aku lanjutkan dengan sarapan di kantin dekat perpustakaan umum. Tetapi kali ini sedikit berbeda Karena arsyalina menemaniku sarapan disini. Kejadian ini berawal setelah selesai perkuliahan tadi yang tiba-tiba arsya memaksaku mentraktirnya, tentu saja dengan sebuah ancaman.....

"Ka.....makan yuk......loe yang traktir gua ya...." Ucapnya seenak jidat. Tentu saja ajakan yang merugikan itu lansung ku tolak
"Enak aja loe......ngak ah.."
"Ya udah......kalo loe ngak mau....gua kasih tau ke orang-orang kalo loe make softex gua....., Habistu gua laporin kepolisi kalo nyuri tu benda dari tas gua"
Ancamnya kelewatan sadis.

Terkejut adalah kata yang tepat menggambarkan keadaanku sekarang, bagaimana tidak... ancamannya benar-benar membuatku tidak bisa menutup mulut dengan rapat, benar-benar wanita jahanam. "Busetdah.....kejam amat lu jadi cewek"

"Makanya....traktir gua...., nanti gua anggap impas deh" Takut akan perkataannya.....kuiyakan saja agar tidak memperpanjang masalah lagi.
"Iya.....iya....gua traktir.., tapi jangan loe ungkit-ungkit lagi masalah tu"

"Okeeehh....."👌

Sekarang dia telah duduk didepanku dengan melahap bubur ayam sebanyak dua mangkok jumlahnya. Nafsu makannya yang besar ini masih tidak terfikirkan olehku kemana perginya makananan yang dia makan semuanya, tentu saja kepikiran terus.... karena bodynya tidak layak sedikitpun disebut gemuk.
"Loe beneran cacingan ya sya...?"

"Enak aja lo....."jawabnya sambil mengangkat tangan kanannya yang bersiap menjitak keningku lagi, lansung saja kututupi keningku dengan tangan guna menghindari rasa sakit.

"Loe kok makan kentang mulu sih.....? Pengen memperbau kentut loe ya?" Ucapnya asal yang membuatku malah tambah bete.

"Lagi ngak laperr....Gua bisa makan nasi nanti dirumah" jawabku sedikit bohong. Tentu saja aku pesan ini karena inilah menu yang paling murah disini, hanya Rp7000 an. Aku harus menghemat pengeluaranku seminim mungkin karena tidak ada lagi yang memberiku uang jajan seperti dulu.
Ah lupakan sajalah...

Sambil memakan kentang gorengku, ku pandangi dirinya yang  sedang asyik menelan itu dengan rasa heran. Bagaimana tidak, masih terngiang-ngiang  perkataannya minggu lalu kepadaku yang membuatku merasa menjadi laki-laki terburuk didunia ini.....

"Loe tau......sampai sekarang gua masih benci ama loe......., Melihat loe membuat gua terus mengingat kejadian memalukan itu"

Tapi liat sekarang yang dia lakukan, tanpa rasa malu malah meminta traktiran kepadaku seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara kita. Entahlah....lebih baik ku tanyakan saja lansung, "sya......bukannya loe bilang....loe benci amat ama gua minggu kemaren........kok loe biasa aja ama gua sekarang....kayak ngak ada jarak lagi?"

Suapan bubur ayam dari mangkok kedua yang dia makan berhenti ditengah-tengah udara akibat pertanyaanku. Diletakkannya sendok ke mangkok bubur kembali, sambil menopang pipinya dengan tangan kanan dan berkata.....

"Hmmmm......entahlah...... setelah gua kenal loe cukup lama...., Ngak ada rasa benci lagi yang gua rasakan" ucapnya diakhiri dengan sebuah senyuman yang benar-benar cantik.

Entah kenapa jawabannya membuatku malah salting sendiri, kuputar arah pandanganku ketaman didekat perpus sambil menggaruk-garuk tengkuk kepala yang tidak gatal.....aku tidak bisa bertingkah seperti biasanya.

"Arsya...... Kamu ngapain berduaan disini..?"
Sebuah suara dari orang ketiga berhasil memberhentikan percakapan unfaedah kami, kutoleh kesamping untuk memastikan asal suara dan bertapa terkejutnya aku melihat seseorang yang aku kenal tengah berdiri disana menatap kami dengan wajah emosi.
"Aldo...??" Ucap kami serentak.

.
.
.
.
.
.
.

LOVE love 💕

Kamu Secantik Namaku - KartikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang