5. Sherlock, Lupin, dan Aku [Kawasan Si Nyonya Hitam]

88 1 0
                                    

Judul asli: "Sherlock, Lupin, & Io: Il Trio Della Dama Nera"
Tahun terbit: 2011
Cetakan  pertama setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia: 2013
Penulis: Irene Adler
Tebal buku: 263 halaman
Penerbit: Atlantyca (Bhuana Ilmu Populer)
Selesai membaca (gue) : 1 Maret 2020 - 5 Maret 2020

Novel tentang petualangan, sangat menarik. Apalagi dengan kejutan-kejutan plot twist nya. Ketika di ending benar-benar diluar dugaan akan seperti itu. Setiap bab akan ada gambar yang menjelaskan atau seperti spoiler bagaimana kisah di bab tersebut.

Cover atau sampul dari novel inilah yang begitu unik, sehingga dalam sekali lihat saja langsung penasaran cerita apa yang ada dalam buku ini(?).

Alur yang dipakai dalam novel ini adalah alur mundur setelah perang dunia 2, dan baru kali ini membaca alur seperti itu dalam novel. Jadi, bisa untuk inspirasi ketika nanti ingin membuat alur mundur yang apik dan enak dibaca.

Membaca novel ini membuat otak juga ikut berpikir mengenai kemungkinan yang akan  dialami tokoh dalam memecahkan teka-teki alurnya.

Jujur saja, awalnya paling tidak suka dengan namanya sudut pandang pertama karena akan membuat pusing kepala untuk membacanya. Tapi, novel ini tidak. Novel ini benar-benar enak dan mudah untuk dipahami oleh pembaca.

Satu hal lagi yang menarik dari novel ini, yaitu ini adalah kisah nyata dari sang penulisnya, Irene Adler.  Setelah novel ini ada lagi kelanjutan kisah nyata petualangan Sherlock, Lupin, dan Irene.

Namun, penempatan tanda kutipnya sering ada kesalahan, dan sedikit membuat bingung tapi tidak terlalu menggangu.

Ada pada halaman 19 yang membuat bingung sekali, di sana ada salah satu kutipan dialog: "Apa aku punya saudara perempuan?" Sedangkan pertanyaan itu dari Irene ditujukan pada Sherlock.

Dalam novel ini saya masih menemukan  beberapa kali typo, salah satunya kata "nan" yang malah ditulis "nun" di halaman 52 (btw nun ini kalo di daerah gue itu biasa dipake kayak misal ada yang manggil gitu nah orang yang dipanggil itu ngomong nun).

Dihalaman 136 itu benar-benar pemborosan kata "mereka" yang terlalu banyak, hingga tidak efektif.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jumat, 6 Maret 2020

Review BukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang