"CIEEE HAPPY BROJOL DAYY!!!"
Gue yang dikasih surprise cuma haha hehe doang. Iya, ulang tahun kali ini diucapin sama anak satu kelas. Karena gue mau lanjutin sekolah SMA di luar kota, jadilah temen-temen mau bikin momen bareng gue.
Padahal ini Desember. Masih lama gue merantaunya.
"Hehe makasih ya kawan-kawan," ucap gue rada salty.
Setelah itu, satu persatu temen gue di kelas ngucapin. Sampe dimana kelas mendadak hening karena Jisung-sahabat sekaligus temen satu kelas gue- menjabat lama tangan gue.
"Sung, lepasin. Malu," bisik gue.
Jisung tetaplah Jisung. Dia gak gubris gue walau sekata pun.
"Woi, udah kali ah tatapannya. Ngantri nih dibelakang," celetuk Minhee.
"Lewat duluan dah, ribet amat," balas Jisung sinis.
"Ya kan mau ngucapin Supri! Kalo kaga mah udah dari tadi gue lewat. Ah lama lama emosi juga gue," balas Minhee gak kalah sinis.
Wel. Jisung sama Minhee dikenal paling gak akur kalo di kelas. Sekedar informasi aja, katanya mereka berdua naksir gue. Gue gak tau bener apa nggak nya. Tapi yang jelas gue gak memilih siapa pun. Mereka temen gue. Bahkan mereka pun satu perkumpulan.
"Pulang sekolah gue mau ngomong. Serius. Gue tunggu di kantin,"
Setelah ngomong itu, Jisung pergi kebangkunya.
Gue menghela napas. Gue harap, Jisung gak nekat ngelakuin hal itu lagi.
°°°
Kali ini gue udah di kantin. Tapi masih nunggu Jisung yang katanya mau piket kelas dulu.
Setelah nunggu sampai gak lebih dari setengah jam, Jisung muncul.
"Kenapa, Sung?"
Jisung senyum terus ngambil sesuatu dari tasnya.
"Ini buat Lo. Happy birthday ya. Maaf cuma kado kecil kaya gini. Gue harap lo suka," dia nyodorin kotak yang dibungkus koran itu.
Gak gede tapi gak terlalu kecil juga.
"Apa nih isinya?" Gue ngocok ngocok kotak itu.
"Buka di rumah aja," ucapnya. Terus ikut duduk di samping gue.
Untung kantin udah tutup.
"Ada yang mau gue omongin lagi," Jisung terdengar serius.
Gue menghela napas. "Jangan bilang lo mau--"
"Hira, perasaan gue ke lo itu gak pernah bohong. Perasaan itu malah bertambah tiap harinya. Gue mohon untuk kali ini, Ra be my Girlfriend?"
"Jisung, gue juga sayang sama lo. Tapi pasti lo tau sayangnya gue itu sebagai sahabat gak lebih. Kalaupun iya, gue juga gak akan nerima lo. Gue gamau kalo pacaran dan berujung kita renggang kalo misalkan putus," jelas gue.
Terlihat Jisung kecewa. Dia nunduk. Napasnya terdengar berat.
"Lagipula, gue mau lanjutin sekolah di luar kota, Sung. Kita bakal jarang ketemu atau bahkan komunikasi," lanjut gue.
Jisung akhirnya mendongak. Dia tersenyum. Walau gue tau itu senyum yang dipaksakan.
"Iya, gue tau. Kalo gitu kita pulang, ya? Bunda lo mungkin udah nungguin di rumah. Ayo, gue anter"
Jisung jalan mendahului gue. Gue menghela napas lagi.
Gue sayang Jisung. Gak bisa dipungkiri juga kalo gue gak baper sama perlakuan manis dia. Tapi, gue gak mau kalo persahabatan gue harus hancur karena perasaan ini.
© nisaayaang
Start ; 06 March 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Candu, Jaemin
Fanfiction[FINISH] "Candu candu apaan si? Klise bego." Start; 6 March 2020 Finish; 23 June 2020 ©® Nisaayaang