31 ; Suprise or...?

162 32 4
                                    

Bisa dibilang double ga? Ya intinya tuh selama otak berjalan, bakal di up wkwk
Starnya jangan lupa♡



























Hari ini sekolah. Gue menantikan banget hari ini karena,

GUE SATU KELAS SAMA TEMEN TEMEN GUE LAGI. DITAMBAH MINJU JUGA.

Jangan lupakan kuasa Yena, Chenle, dan Guanlin selaku anak dari donatur sekolah.

"Kamu yakin mau sekolah? Itu lukanya masih basah," tanya bang injun.

Gue ngangguk aja sambil nerima suapan dari bang injun.

"Gausah dulu deh, Ra. Lo tuh masih pucet. Lagian freeclass kali seminggu ini," ucap Minju.

"Bosen di rumah, Ju. Gue mau ke sekolah. Lagian mumpung ga ngapa-ngapain kan lumayan juga biar bisa adaptasi sama kelas baru," ucap gue.

"Makan tuh yang bener," Jaemin ngelap pinggiran bibir gue pake jarinya.

Malu?

YHA JELAS LAH.

Di tambah ada bang injun sama Minju juga. Biasanya kan gue skinship gaada mereka tuh enjoy aja.

"Ekhem. Enak banget yang pacaran," saut Minju.

Dan Jaemin pun cuma ketawa ganteng aja.

Dan Jaemin pun cuma ketawa ganteng aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah-udah. Buruan yuk kita otw. Min, lu nyetir," bang injun ngelempar kunci mobil ke Jaemin.






















"HIRAAAAA~ WELCOME BACK TO SCHOOLLLL YUHUUU~"

Gue cuma senyum kikuk aja pas Daehwi teriak macam itu.

Jangan lupa kalo gue masih takut sama orang-orang sekitar.

"Lo jangan begitu, Hwi. Hira masih trauma," ujar Minju.

Daehwi garuk-garuk kepala belakangnya.

"Ga--gapapa kok. Asal kalian pelan-pelan aja, nanti-- gue bakal terbiasa lagi," gue nepuk pelan pundaknya walaupun gue masih takut.

"Hira, Minju, sini!" Herin, Yuri, juga Yena melambaikan tangan. Gue menoleh ke Minju, dan dia ngangguk.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Yuri.

"Hmm, itu---"

"Hehe, baik-baik aja kok. Cuma lukanya belum sembuh banget," itu yang jawab Minju. Gue menghela napas lega.

Tiba-tiba, Baejin dateng dan ngerangkul gue. Karena kaget, gue nepis tangan dia.

"S--sorry," cicit gue.

"Eh, gua yang minta maaf. Gue kira lo gak terlalu trauma lagi,"

Gue menghela napas. Ini beneran berat bagi gue.

[✓]Candu, JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang