Jungkook terbangun dari tidur nya. Ia melirik jam dinding, ternyata batu satu jam ia tertidur. Ia bangkit dari posisinya lalu mengucek matanya.
Rasa pusingnya sudah mulai hilang, jadi ia putuskan untuk berjalan keluar kamar. Dan dilihatnya suatu pemandangan aneh di ruang utama.
Ia melihat Sana, Lisa, dan Jaemin tengah membicarakan sesuatu tanpa ia sendiri ketahui apa itu.
"Ada apa?" tanya Jungkook mendekat, membuat tiga insan yang tengah membicarakan nya itu langsung panik dan berpindah dari posisinya.
"Ti-tidak apa-apa." jawab Sana terbata.
"Kau berbohong kan? Sebenarnya ada apa?"
Dan kini Sana tal bisa berbohong dan harus mengatakan segala nya.
"Jungkook-ah, bisakah kita bicara sebentar. Berdua saja." ucapan Sana membuat Jungkook mengerutkan keningnya namun akhirnya ia mengangguk dan mengikuti Sana pergi.
Mereka berdua ada di dapur saat ini. Namun tak ada seorangpun yang memulai pembicaraan.
Jungkook membuang nafas kasar lalu memulai pembicaraan "sebenarnya ada apa?!"
"I-itu..." lagi-lagi Sana terbata. Jungkook kehilangan kesabaran nya sekarang.
"Katakan atau aku tak akan pernah mendengarnya."
"Arraseo arraseo. Jadi, pimpinan akan menjemput kita sebentar lagi." Sana tak menatap mata Jungkook. Ia hanya menatap lantai, menunggu pria itu terkejut.
"Oh... " jawab Jungkook. Terdengar sangat enteng di telinga Sana. Sesantai itu kah seorang Jeon Jungkook?
"Kenapa hanya oh saja?! Harusnya kau berfikir, kalau kita bisa mendapatkan masalah jika pimpinan mengetahui segalanya!" bentak Sana, ini adalah masalah serius.
"Biarkan dia mengetahui nya. Bukankah itu baik?"
"Baik katamu?! Aku akan dapat hukuman dan kau?! Bagaimana dengan nasib mu nanti?! Apalagi berlian nya gagal! Kasus ini tak pernah terjadi di tim ku sebelumnya!" emosi Sana benar-benar memuncak sekarang. Tanpa sadar segala amarah nya terlampiaskan pada Jungkook. Padahal ini bukan murni kesalahan pria yang berdiri di hadapan nya itu.
"Yak dengarkan aku. Semua akan baik-baik saja... Aku tahu kau itu khawatir padaku kan? Tenang saja. Tak akan terjadi apa-apa." Jungkook memegang bahu Sana, Ia memenangkan gadis itu.
Deg!
"Ada apa dengan jantungku!" batin Sana saat merasa jantungnya berdebar dengan sangat cepat saat Jungkook melakukan nya.
"Lihat aku! Aku memang orang awam di sini. Tapi aku tidak sebodoh yang kau kira. Lihatlah ini! Ini akan menjadi barang bukti, kalau aku berguna di tim mu. Dan semua akan baik-baik saja." Jungkook mengambil sesuatu dari saku celananya, dan terlihatlah permata berkilau itu.
"Berlian Europe?!" Sana terkejut bukan main. Ternyata misi mereka berhasil secara tak terduga. Berlian itu sudah ada di tangan Jungkook.
"Eung... Aku berhasil menariknya dari leher wanita itu. Saat ia mabuk."
Perlahan senyuman Sana melebar lalu menarik kalung itu dari tangan Jungkook. Ia sangat bahagia hingga memeluk pria itu dengan sangat erat. Lantas membuat Jungkook terkejut.
"Gomawo... Aku tak menyangka nya. Ini adalah benda paling berharga yang pernah kucuri, jika kau tahu! Jinjja gomawo!" apa yang terjadi pada Sana? Gadis ini senang bukan main. Padahal sebelumnya ia mentah-mentahan merelakan kalung itu saat di pesta.
Sana melepas pelukannya, lalu terkejut. Apa yang ia lakukan?! "Ah, mian. Itu hanya refleks." Sana menunduk, nada suaranya kembali seperti semula.
"Bisakah aku mendapatkan sesuatu dari keberhasilan ku?" tanya Jungkook membuat Sana penasaran.
"Apa?"
"Sebuah Ciuman." jawaban Jungkook membuat Sana menamparnya.
"Diamlah kau orang gila! Kau tak bisa memanfaatkan ku disaat seperti ini!"
"Aku hanya bercanda... Begitu saja marah."
"Gawat!! Mereka sudah menjemput kita!" Jaemin berlari ke dapur dengan tergesa-gesa.
Sana segera memasukkan berlian itu kedalam saku nya.
"Sana, kajja!" ajak Jungkook berjalan mendahului Sana.
Sana membuang nafasnya, lalu berjalan mengikuti Jungkook dan Jaemin.
Terlihat beberapa orang ada disana. Dengan pakaian rapi dan resmi. Jungkook terlihat takjub pada mereka.
"Nona Minatozaki. Salam!" orang-orang itu memberikan hormat pada Sana. Hal ith membuat Jungkook berfikir, setinggi apa posisi Sana dalam organisasi ini.
"Pimpinan menyuruh kami menjemput anda dan tim. Kami akan mengambil alih dua mobil anda dan anda bisa bersantai di Helikopter." ujar pria itu bicara formal pada Sana.
"Ne, Eunwoo-ssi! Silahkan pergi." jawab Sana membuat pria tampan itu menunduk lalu berjalan mengambil alih mobil Sana bersama rekannya. Bedanya mobil itu hanya menggunakan sensor untuk menyalakan nya, tak perlu menggunakan kunci atau sebagai nya.
"Sana!" gadis cantik bertubuh tinggi itu berjalan mendekati Sana dengan ceria. Nama nya, Park Sooyoung. Atau orang-orang biasa memanggilnya Joy karena keceriaan nya yang menimbulkan kebahagiaan. Joy adalah agen wepheen kelas B yang memegang program utama organisasi.
"Kenapa kau ikut kemari?" tanya Sana ikut bahagia melihat Joy.
"Aku ingin menemuimu dan mengajakmu makan keluar setelah ini." pandangan Joy beralih pada pria yang berdiri di belakang Sana, lalu berbisik. "Siapa dia?"
"Akan kujelaskan nanti. Yang pasti dia akan ikut dengan ku." mendengar jawaban Sana, Joy pun langsung mengangguk paham.
"Agen B5, Park Sooyoung. Siapkan satu kursi lagi untuk pria ini. Dia orang penting." ujar Sana membuat Joy merubah ekspresi nya menjadi serius.
"Ne! Aku akan melakukan nya!" Joy pun berlari pergi.
"Kenapa dengan orang-orang itu?" Jungkook berbisik pada Jaemin.
"Noona itu Agen A1. Dia adalah yang paling dihormati setelah pimpinan. Dia adalah yang terbaik diantara kami semua. Kau harus mulai terbiasa dengan itu." jelas Jaemin membuat Jungkook mengangguk.
"Kajja! Kita harus pergi."
"Tapi, biaya penginapan?" tanya Jungkook bingung.
"Itu masalah gampang. Kau tenang saja!" jawab Sana yang hanya membuat Jungkook terbungkam dan hanya mengikuti alur nya.
Mereka berjalan menuju lapangan luas yang tak jauh dari penginapan. Jungkook terkejut melihat benar-benar ada helikopter disana.
"Daebak!"
Mereka menaiki helikopter itu. Juga ada Joy disana, namun ia akan duduk di depan untuk membantu mengendalikan kendaraan terbang itu. Ia adalah gadis yang memiliki kemampuan itu.
"Tidurlah! Kau masih sakit kan?" suruh Sana menatap Jungkook yang sudah duduk di kursinya.
"Sirreo. Aku ingin melihat pemandangan laur."
"Terserah kau saja lah!"
Akhirnya mereka berempat hanya diam dan terjebak dalam pikiran nya masing-masing. Jaemin sudah fokus dengan game nya, Lisa hanya diam, Sana tertidur, dan Jungkook terfokus pada awan-awan yang mereka lewati. Ia tak mungkin melewatkan kesempatan ini, karena ini adalah yang pertama bagi nya.
"Bukankah ini sangat Indah? Dia selalu ingin bisa terbang. Tapi, apakah dia sudah melakukan nya? Atau aku duluan yang melakukan nya?" batin Jungkook menggebu memikirkan seseorang. Seseorang yang sangat ia rindukan setelah sekian lama ia meninggalkan nya.
"Jung Eunha. "
Tbc!
Yuhu....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight [SaKook] ✔
Fanfic[Completed] ☆DALAM REVISI☆Pertemuan tak sengaja yang membuat Jungkook terlibat dalam suatu genk rahasia yang dipimpin oleh Minatozaki Sana. Gadis Jepang yang sejak kecil sudah hidup dengan keras diantara para penjahat. Mereka saling membenci namun...