Matamu - 3 (The End)

826 65 23
                                    

Beberapa Saat Kemudian.

At Hanwha Galleria Foret Apartment

Tiit Tiit Tiit

Cklek.

"Hi, Rosie." Sapa ku pada Rose yang sedang sibuk mengetik sesuatu di laptop nya.

Ia pun menoleh pada ku sebentar, lalu melanjutkan pekerjaan nya.

Ia pun menoleh pada ku sebentar, lalu melanjutkan pekerjaan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurasa dia masih marah pada ku. Aku pun menghampiri nya di sofa, lalu duduk di samping nya.

"Tadi siang jadi makan bareng teman mu?" Tanya nya dingin tanpa menoleh pada ku.

"Ani. " Jawab ku.

"Siapa sih teman mu itu? Kupikir hanya aku teman mu disini." Ucap nya sambil meminum susu hangat di samping laptop nya.

Aku pun terdiam. Aku tidak bisa menjawab nya. Karna memang hanya Rose teman ku disini.

"Rosie-

Rose pun menoleh pada ku.

"Aku minta maaf atas apa yang kulakukan kemarin. Tolong maafkan aku." Ucap ku tulus pada nya.

"Ne. Aku memaafkan mu. Lagi pula, aku juga merasa bahwa yang ku lakukan pada mu sungguh keterlaluan. Jadi, aku minta maaf pada mu juga." Ucap Rose yang kini menatap ku dalam.

Namun,
Tetap saja,
Tatapan milik Rose tak membuat ku jatuh seperti milik Irene.

Her eyes so beautiful,
But,
So different with Irene eyes.

"Hari hari yang kulalui tanpa mu begitu suram, Wen. Maafkan aku." Tangis nya.

Aku pun langsung memeluk nya erat.

"I'm so sorry, Rosie."

Aku pun melepas pelukan ku dan menatap nya.

Tatapan nya memang beda dengan teman sekantor ku yang lain. Ya. Memang mirip tatapan Irene pada ku. Tapi-

"Ada apa malam malam kesini? Padahal kau bisa menelfon ku." Tanya nya sambil menunduk.

Benarkah Ia juga mencintai ku?

Kuharap tidak.
Dia adalah sahabat baik ku.
Aku tidak ingin persahabatan kami hancur hanya karna Ia mencintai ku.

"Ada hal penting yang ingin kuceritakan pada mu." Jawab ku.

Ku harap ini yang terbaik.
Ku harap perkiraan Irene salah.
Ku harap kami bisa bersahabat selama nya.

"Apa? Wajah mu berseri seri. Kau sedang bahagia?" Tanya Rose.

"Ne. Ada hal membahagiakan yang ingin ku ceritakan pada mu." Ucap ku ragu.

"Ada apa?" Tanya Rose to the point.

PoemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang