3 | Keluarga

154 93 71
                                    

- - -

Nikmat hidup nggak hanya Allah beri pada yang memiliki harta lebih.

- - -

Happy Reading!

***

"Kamu tuh gak boleh boros loh mbak"

"Boros apa aku bu?"

"Uang saku mu itu loh, diabisin mulu. Gak ada sisah buat ditabung."

"Hehe, aku nggak bisa tahan bu kalo liat makanan bawaanya semua pengin aku beli."

"Ibu juga tahu kamu paling nggak bisa tahan makan, tapi yah harus bisa ditahan kalau nggak laper-laper banget yah mbak"

"Iyah bu, besok-besok nggak diulangin lagi deh."

Dara juga penginya gitu, bisa tahan untuk nggak beli makanan kalau nggak laper-laper banget, tapi nggak bisa huhh.

Kami lagi duduk diruang makan bareng, dara lagi membantu ibu nyiapin kue buat besok ibu titipin diwarung-warung. Semua  orang rumah sudah pada tidur dijam segini.  Sejujurnya dara pun ingin tidur juga, tapi karna kakaknya yang biasa membantu ibu sedang lembur dan baru akan pulang pagi nanti jadi dara yang ada disini. Sebenarnya dara pun sering membantu ibunya tapi tidak sampai selarut ini.

Untungnya besok libur, jadi nggak ada masalah kalau selarut ini dara masih melek. Ibunya pun pasti akan marah kalau tahu ada anaknya yang besok sekolah masih melek selarut ini. Selain hobi makan dara juga hobi tidur, bakal jadi galak kalau sudah ngantuk dan lapar.
Mangkanya nggak heran kalau badan dara selebar ini, sebenarnya dara tidak segendut itu. Tapi untuk ukuran perempuan dara jelas terlampau besar.

Kembali kekegiatan dara dengan ibu, kadang dara suka kasihan sama ibu karena jam tidurnya harus berkurang semenjak ibu mutusin buat pindah kekota ini, tinggal bersama anak-anaknya. Padahal dijakarta sana pekerjaan ibu lumayan banyak menghasilkan uang. Tapi karna ayah sudah tidak ada, dan tidak ada yang mengurus kami disini. Ibu mutusin buat pulang dan buka usaha baru disini. Kata ibu meski hasilnya nggak seberapa tapi nggak papa karena ibu masih bisa nyekolahin kakak sampe sarjana, bisa kasih makan kita semua disini. Karena kata ibu setelah ibu berhasil nyekolahin kakak, sekarang gantian kakak yang bantu ibu buat nyekolahin dara dan adik-adik. Dan alhamdulillahnya kakak nggak lupa sama jasa ibu, kakak mau bantu ibu buat nyekolahin dara dan adik-adik.

"Ngantuk yah mbak?"

"enggak kok bu, nih mata aku melek nih" jawab dara sambil nunjukin matanya yang dipaksa untuk melotot biar ibu percaya.

"Iyah nggak ngantuk, cuman pengin tidur aja kan? " sontak dara tertawa ibu memang paling bisa ngelawak dengan gaya tetap angun dan kalemnya.

"sama aja kali bu, ibu memangnya nggak ngantuk apa?"

"Yah ngantuk, tapi masa mau tidur ini aja belum selesai."

"Besok nggak bisa yah bu?"

"Bisa aja, kalo besok ibu nggak buat kue lainnya." walaupun ditoko sudah ada yang membantu ibu membuat kue-kue yang biasa ibu jual, tapi ibu tetap saja ingin selalu membuat kue dirumah. Katanya yang ditoko biarlah jadi tugas para karyawan. Kue yang ibu buat akan ibu titip-titipkan disetiap warung yang ada disekitar kota ini. Lumayan buat tambahan kata ibu.

"Kalo kamu mau tidur juga nggak papa, kasian ibu lihat kamu ngantuk gitu." ibu baik banget tapi dara nggak bakal setega itu buat ninggalin ibu dengan pekerjaan yang belum selesai ini, tapi mata udah nggak bisa diajak kompromi gimana dong?

RenyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang