Sebulan masa putih abu

41 4 2
                                    

Katanya,  masa ini akan menjadi masa yang paling dikenang sepanjang hidup,  bagi sebagian orang mungkin itu fakta, dan sebagian lagi menganggap itu halu belaka. Sebulan memakai seragam ini, aku belum merasakan apa-apa. Iya, kayak gaada beda antara smp dan sma. Aku masih alqueen yang sama.

Aku masuk jurusan IPS disini, di sekolah favorit kedua di kotaku. Aku sih belum merasakan dimana sisi favorit nya, karena tidak ada bedanya gitu lho. Layaknya anak sekolah, pasti pusing dengan tugas, tapi disini nyaris tidak ada tugas. Alias, kita semua mengerjakan tugas di sekolah dengan katalain, tidak ada pr.

Oh iya aku lupa bilang, aku orang sunda begitu juga teman temanku, kita menggunakan bahasa sunda campur indo, kadang ada bumbu-bumbu bahasa inggris sedikit. Jadi, apabila ada percakapan dalam bahasa sunda mohon dimaklum.

Hari ini seperti kebanyakan pagiku, aku berangkat pagi sekali, matahari belum menyorot cahayanya terlalu banyak. Jadi,  udara disini dingin. Dan aku malas sekali jika harus memakai jaket.

Omong-omong kenapa aku berangkat ke sekolah sepagi ini, jawaban nya adalah menghindari sarapan dengan 'mereka'. Seperti  yang aku katakan sebelumya, mereka itu tidak menganggap ku ada dan aku benci mereka.

Setelah sampai di sekolah, tidak lupa aku membeli lontong sayur yang berada di sebrang sekolah, motorku sudah aman di parkiran dibantu pa Dodi satpam sekolah terbaik.

Biasanya aku sendirian disini, jadi pelanggan pertama bu Siti pemilik warung ini. Namun sekarang tidak, ada seorang lagi aku cukup yakin itu adalah sang ketua MPK, orang yang di kagumi semua perempuan di sekolah, tak terkecuali aku. Kalau liat orang ganteng  gini, rasanya ingin memiliki tapi aku sadar diri. Iya, dia kak Farel Adinata.

Aku duduk di sebelahnya, tentu tidak menyia nyiakan kesempatan untuk bersama cogan most wanted di sekolah. Aku memesan lontong sayur ke bu Siti dan duduk bersebelahan dengan kak Farel, tentu aku menyapa nya.

"hai kang, sendirian aja? " kata ku, memang ini pertamakalinya kita berinteraksi dan aku sok kenal, nyaris tidak tahu diri.

"tadi mah sendirian sekarang kan sama kamu, jadi gak sendirian" waw, aku kaget mendengar jawabannya, aku salah kira jika kak Farel orang nya arogan, ternyata tidak memang benar kata pepatah 'don't judge a book by this cover'.

"Kang pagi banget datang kesekolah nya?"

"haha,iya biasa bagian piket kelas kamu sendiri"

"aku emang selalu datang jam segini kak, sarapan dulu disini"

"ooh gitu"

"aku Alqueena panggil aja queena kang, aku tau kok nama akang"

"siapa sih yang ga tau akang" katanya nada bercanda.
" omong omong nanti kamu daftar mpk atau osis ya, biar banyak generasi penerus kita nanti"lanjutnya.

"aku sih ada minat kang di MPK,  soalnya kan ada akang"

"bisa aja kamu, kalo kamu masuk MPK akang kan udah lengser, ari kamu lieur engga"

"lah iyaya,"

"Tapi kamu masuk MPK nya jangan gara gara akang atuh, pake visi sama misi yang lebih kuat"

"iya kang"

"Pokoknya akang tunggu kamu di MPK ya"

"siap kang"

Setelahnya, lontong sayur pesanan kami tiba,tentu saja kami makan lalu minum ketika selesai.Tak lupa aku berpamitan ke kang Farel, karena akan ke kelas.

Oh iya budaya disini memanggil kaka kelas dengan embel emble akang/teteh.

"Kang queena mau kekelas nih akang mau bareng? "ajak ku.

"engga duluan aja akang nungguin temen akang"

"oke kang, queena duluan ya kang"

"iya, mangga"

Aku melangkahkan kaki ku menuju kelas, aku kelas 10 8 btw. Terletak di pojok dekat kantin dan jalur lalulalang siswa/i di sekolah ini, di cap sebagai kelas terkotor oleh guru-guru, di cap sebagai kelas dengan absen terburuk oleh guru piket karena, tingkat kehadirannya sedikit. Kebanyakan bolos.

Saat udah sampai kelas, benar saja cuman aku yang sudah sampai, huftt yang lain jangan tanyakan. Sebagian masih tidur, sebagian masih dijalan, sebagian lagi lupa bangun. Sedangkan kelas lain sudah mulai dipenuhi murid.

Pas bel masuk pun masih setengah dari kami yang terkumpul, setengahnya lagi tak tau lah. Baru 15 menit kemudian semua terkumpul, tidak semua karena beberapa orang sakit, izin, atau tanpa keterangan.

Jam istirahat,kelas ku jarang keluar, tentu saja karena mereka sudah jajan sedari tadi. Mentang mentang kelas dekat dengan kantin.

Hari ini, katanya bisa mengambil formulir untuk daftar mpk atau osis di depan sekre osis, lalu akupun mengambilnya,mengambil formulir mpk. Tentu, untuk menyibukan diriku agar tidak terlalu sering pulang kerumah mengingat aku tidak suka 'mereka'.

Akupun mendapatkan formulir tersebut bersama temanku, omong omong dia mengambil formulir osis.

.
.
.

Kang Farel Adinata

Kang Farel Adinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Pena Dua TintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang