•°4th| Bully [2]

7 4 0
                                    

"Menghina orang tidak membuatmu
menjadi orang yang derajatnya
tinggi"
--------------------------------
{Unknown}


Aku tak kuat dengan segala Bully-an ini. Titik puncaknya adalah ketika aku dipaksa ke lapangan jam 12 siang diseret oleh Keysha dan tidak ada satupun yang berniat membantuku. Jelas, mereka semua tidak suka padaku dan tidak berani pada Keysha. Saat itu juga Satria sedang ada turnamen basket dan Felice ikut menyemangati tim basket, karena dia bergabung dalam tim cheerleader, sedang para guru sedang melakukan rapat internal. Kesempatan yang sangat menguntungkan bagi Keysha untuk balas dendam.

"Sini lo!" Ucap Keysha sambil menarik paksa tanganku, rambut coklatku dijambak olehnya hingga beberapa ada yang rontok. Mereka ber-empat lalu menyertku ke tengah lapangan. Saat aku melewati lorong, bukannya merasa kasihan, mereka malah mengolok aku.

2 orang memegangi tanganku agar aku tidak memberontak. Dan dua lainnya menendangku beberapa kali. Beberapa orang ada yang langsung mengeluarkan handphonenya untuk merekam kejadian tersebut. Selain ditendang, aku juga dikata-i dengan bahasa kasar.
"Lo tu dibenci sama satu sekolah tau ngga?! Gausah sok! Terkenal karena sensasi aja bangga! Lagi, lo pake susuk kan?! Makanya Satria bisa suka sama lo" ucap Keysha.

"Ngga ada urusannya sama lo?! Terserah gua dong! Oh iya lagi, yang deketin gua duluan itu Satria, bukan Gua." Ucap gua.

"Berani banget lo! Anak baru aja belagu!" Ucap Keysha yang naik pitam sambil meremas lenganku.

"Terus? Kalau gua anak baru kenapa?! Jangan mentang-mentang lo senior gua, terus gua bakal nurut sama lo?! Lo ngga pantes di hargai tau ngga?!" Ucapku melawan sambil menahan perih karena kulitku mulai terbakar.

Aku berada di lapangan selama kurang lebih 30 menit pada jam 12.00 siang, kalian bayangkan saja panasnya.

Mungkin ada beberapa orang yang kasihan padaku. Mereka memanggil guru, dan aku langsung dilarikan ke rumah sakit.

Orang tuaku yang mendengar kejadian ini sangat marah terhadap Keysha. Mereka sebenarnya ingin membawa ini ke jalur hukum, namun orang tua dari Keysha memohon hingga berlutut, agar tidak sampai ke meja hijau.

Satria akhirnya sampai pada puncak kemarahannya, ia menampar Keysha dengan tangannya sendiri.

Aku berada di rumah sakit selama 2 minggu, dan 1 bulan dirumah untuk pemulihan.
Orang tuaku akhirnya memutuskan memindahkanku di Sekolah Swasta yang cukup mahal.

Satria hampir setiap hari mengunjungiku saat aku tak bersekolah alasannya adalah kangen. ia sedikit kecewa karena aku akan pindah. Tapi ia tau ini yang terbaik untukku.
"Kak, aku mau pindah" ucapku.
Dia hanya menjawab dengan raut wajah kecewa.
"Yaudah nggapapa deh, memang itu yang terbaik buat kamu. Semoga kamu disana betah, jangan lupain aku yang disini yah" ucap Satria.
"Mana mungkin aku ngelupain ketua basket paling ganteng yang pernah aku temuin" ucapku

Setelah kejadian menyakitkan tersebut, kulitku tidak lagi mulus seperti dulu. Masih ada bekas bekas luka bakar disana sini.

Aku pikir, setelah pindah ke sekolah Swasta, aku tidak akan mendapat Bully lagi. Tapi aku salah, aku tetap mendapatkan Bully dari salah satu orang terkaya di sekolah itu.

Jika dibandingkan teman-temanku yang lain, bisa dibilang aku ini adalah yang paling pas-pasan. Karena teman-temanku kebanyakan berasal dari keluarga yang terkenal elit. Inilah yang membuatku jadi bahan Bullyan lagi. Yaa walaupun tidak separah dulu sih.

Saat sedang makan sendirian di kantin. Aku di datangi seoranh gadis yang langsung menggebrak mejaku.

"Lo anak baru kan? Lo ga pantes disini. Anak orang miskin kok kesini? Mau ngemis?". Dari name tag-nya aku tau bahwa gadis ini bernama Bella Gavindra.

AURORA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang