Part 3

583 61 1
                                    

    Disisi lain Sinb dan Yerin sedang bergembira melihat seekor burung di dalam sangkar.

     Mereka berdua tertawa dan bergembira bersama sambil menyentuh geli sayap burung berbulu lembut itu.

      Tapi dalam sekejap semua itu menjadi hilang, lenyap dan gelap. Itu semua terjadi setelah Yerin membuka matanya dengan berat.

     Yerin merendam diri di bathup dengan pakaian yang masih lengkap. Baru kali ini perasaan nya kacau saat melihat kejadian siang tadi.

     Pandangan Yerin kosong. Ia ingin menutup matanya lalu ia bisa kembali ke masa lalu.
  
     Di masa yang sungguh bahagia. Semua masih bersama. Dan semua masih polos.

     Namun Yerin sadar itu tidak akan terjadi.

                  flasback

*Sunday - 07.00

      "Apa yang kau lakukan Sinb-ya! " Teriakan dapur itu cukup untuk membangunkan Yerin yang masih terlelap.

      Yerin hampir saja jatuh dari ranjangnya karna kaget mendengar teriakan itu. Setelah dia benar-benar bangun.

     Ia langsung beranjak ke asal suara tadi. Namun langkahnya terhenti saat melihat Eunha melempar washlap pada Sinb, lalu meninggalkan Sinb yang masih kaku tak bergerak.

     Hati Yerin terhenyak melihat kejadian itu. Karena sebelumnya ia tak pernah melihat pertengkaran diantara mereka.

     Yerin ingin sekali menenangkan Sinb. Tapi ia juga ingin mengikuti Eunha, dan membujuknya. Tapi sebelum Yerin memilih.

      Sinb sudah lari kurang meja makan. Dan disana sudah ada Sowon yang bingung melihat Sinb menangis.

      Akhirnya Yerin memutuskan untuk mengikuti Eunha yang sedang dalam kamarnya.

      Yerin mengetuk pintu kamar Eunha yang tidak dikunci. Terdengar isakan seorng yang menuju pintu.

     Setelah pintu di buka Yerin terkejut melihat wajah Eunha yng berantakan itu. Eunha langsung memeluk Yerin dengan kuat sambil terus terisak.

     "Eonnie... aku khilaf eonnie...mianhe...hiks...hiks"
Ucapan di sela-sela tangis nya itu membuat hati Yerin seperti terus iris-iris.

     Lalu Yerin menuntun Eunha untuk menjelaskan apa yang terjadi.

     "Apa yang terjadi Eunha-ya? Kenapa kau marah sekali tadi? " Tegas Yerin sambil mengelus lembut punggung Eunha.

     "Maafkan aku eonnie... aku sadar bahwa apa yang aku lakukan tadi sungguh egois...! " Ucap Eunha dengan nada bergetar.

     "Aku marah saat Sinb mematikan kompor, padahal masakan ku belum matang. Aku susah payah menjaga makanan itu supaya jadi sarapan ter enak. Aku iri pada Sinb yang selalu mendapat pujian dari kalian karena masakannya yang enak. Tapi Sinb telah mengacaukan semua nya. Aku marah sekali saat itu Eonnie...hiks...hiks"

     Yerin tersenyum mendengar cerita Eunha. "Apa kau masih merasa bahwa Sinb yang mengacaukan apa yang kamu rencanakan? "Yerin berkata sambil mengusap air mata Eunha.

      " Tidak eonnie...aku menyesal sekarang...aku menyesal telah menuruti ego ku. " Kata Eunha terbata-bata.

     "Kalau begitu pergilah, dan temui Sinb. Minta maaflah padanya...aku yakin setelah itu kalian akan bisa bersama lagi" Ucap Yerin dengan nada yang berwibawa. Setelah itu Yerin langsung pergi tanpa bicara lagi.

       Ia sudah tidak kuat untuk menahan air mata nya. Matanya sudah panas ingin meledakkan sesuatu.

     Dan memuntahkan segala kesesak kan yang ada pada hatinya.

    Yerin memilih ke kamar mandi dan mengisi air pada bathup. Lalu segera masuk ke dalam nya.

     Berharap tubuh beserta hatinya bisa dingin saat ia berendam dalam bathup tersebut.

flashback end

_____________________________

Gimna teman?
Asik ga?
Readers nya udah sampe 100
Uwuuuuuu....
Tepuk tangan yang meriah
👏👏👏👏👏
Udah makasih yaa...
Buat yang nunggu lanjutannya
Semoga ga kelamaan yaa
Hahahaha...
Buat kalian jangan keluar rumah bahaya...
Mending baca ff aku kan
Bwahahahahaha

#Garing

     
    

    

𝐂𝐑𝐎𝐒𝐒𝐑𝐎𝐀𝐃𝐒 【✔】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang