Part 12

252 44 2
                                    


"Ada ap-..."
"Omo! Yerin ah kau kenapa!" -Sowon.

"Kau bodoh eonnie" -Umji.

Yerin yang melihat wanita yang lebih muda darinya mencerca nya barusan hanya menanggapinya dengan bibir yang bergetar.

Runtuh sudah wajah dingin yang sedari tadi ia pasang. Bukan tanpa alasan, namun ia merasa ingin membenci Eunha saat ini.

Sinb dan Sowon hanya tercekat dengan perkataan Umji yang masih dengan earphone tertanggal di lehernya.

Umji melihat hawa di sekitarnya menjadi tegang pun. Kembali memakai earphone di telinga dan kebalik badan menuju kamarnya. Masih dengan ekspresi dinginnya

Umji muak dengan semua ini, dari perilaku Yuju tadi pagi dan tindakan bodoh Yerin.

Sowon mengehmbuskan nafas panjang. Memecah keheningan beberapa saat lalu. Dia bergegas menuntun Yerin keluar dari bathup.

Dengan telaten Sowon merapat Yerin yang masih dengan tenaga minim. Efek mati suri. Mungkin saja.

Setelah keluar dari kamar mandi. Hanya Sinb yang tertinggal di ruangan itu. Sinb membuang air dalam bathup tersebut. Dengan pipi yang mulai basah.

Ya Sinb menangis dalam diam. Ia baru paham apa yang di lakukan Yerin setelah Umji mengatakan hal yang menusuk tadi.

Pasalnya Sinb tadi sempat mendengar keributan di kamar Umji. Namun Sinb hanya menganggap semua itu hanya bayangannga saja.

Sinb keluar dengan pipi yang basah. Ia ingin menahan tangis itu mati-mati an. Namun nihil, semua itu tak dapat ia bendung lagi.

Sementara itu. Disisi lain ada perempuan memakai jelana jins dan jaket sekenanya. Membuat kaki terlihat lebih jenjang, sedang berlari tanpa arah dengan raut yang masam.

Hatinya kini berdebar tak bertujuan. Di pikirannya kini hanya ada Eunha. Ya hanya Eunha.

Yuju berlari dari lorong ntah menuju kemana. Meninggalkan Umji yang mungkin masih marah padanya.

Perkataan Umji tadi ternyata telah di permasalahkan oleh Yuju. Ia sekarang takut. Takut jika sahabatnya yang kini tinggal fana itu membencinya.

Ya. Setelah berdebat dengan Umji. Ia merenung membayangkan wajah Eunha yang kecewa di atas sana.

Dan setelah itu ia mengambil jaket yang entah itu milik siapa. Dan segera berhambur keluar. Dan berujung dengan lari tanpa arah.

Dan ia pun tiba di sebuah lapangan yang luas. Ia berhenti dan membungkukkan badan memegang lutut dengan keringat yang bercucuran.

Napas nya kini terengah-engah. Dadanya semakin mendebar. Bersamaan dengan peluh yang mengucur. Air mata pun ikut mengucur dengan derasnya.

Ia sudah tak kuat menahan lagi. Kini ia terjatuh bersipuh di lapangan itu. Dan terisak dengan keras. Pandangannya kosong.

Yang ia rasakan kini hanya sakit, takut dan panik. Wajah sahabatnya itu semakin nyata di pikirannya.

Setelah menangis dengan hebatnya. Ia merebahkan diriny. Terasa sekali semua tubuhnya kaku dan sakit.

Entah itu efek lari tadi atau dari hatinya yang sangat kacau. Ia sudah tak peduli lagi. Ia ingin terbaring dengan tenang.

Terbaring di lapangan tanpa alas apapun. Menatap dengan mata memicing di langit. Lalu ia menggeleng dan menutup matanya dengan tangan.

Ia menangis lagi. Bahkan lebih deras. Sekarang bukan hanya bayangan Eunga saja yang muncul. Tapi semua.

Semua yang pernah mereka lalui muncul di pikiran Yuju. Dimana semua masih menghangat, bahagia. Hanya tawa yang ada.

Tak pernah sama sekali tak pernah yang bisa membayangkan ini semua. Memang Tuhan selalu memiliki kehendak lain.

_____________________________

Annyeong hehe...
Bulshit banget ya? Kata fast update.
Bhaks...
Ya maap lagi buntu nihh bahkan di sini tak ada percakapan khusus. Hanya bayangan. Ya mungkin itu bagus
Mungkin....
Oh iya hampir lupa ngasih tau. Mulai dari Part 9 alur sudah beraturan yaa:)
Terimakasih...

𝐂𝐑𝐎𝐒𝐒𝐑𝐎𝐀𝐃𝐒 【✔】 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang