Chapter 4 : Let Me In (Revisi)

1.6K 152 26
                                    

"Perth?"

"Mmm ..."

"Aku lapar."

"Tadi kau bilang tidak mau makan."

"Yasudah. Aku pulang saja!" ancam Mark seraya beranjak turun dari tempat tidur.

"Hey, tunggu. Aku bercanda." Perth menarik tangan Mark. "Nakal!" ujarnya menyentil sedikit hidung mancung pria berkacamata itu.

"Hushh! jangan pegang-pegang! aku tidak suka!" oceh Mark merajuk dipangkuan sang kekasih.

Ketika Perth berusaha mengangkat tubuh Mark dari pangkuannya. Mark mendengus kesal, tak terima jika posisi nyamannya digantikan.

"Perth! kamu sedang apa sih?! jangan pegang!" gerutunya kesal sambil berusaha menahan posisi duduknya agar tetap berada dipangkuan Perth. Tapi sayang, tenaganya tidak lebih kuat dari sang kekasih yang berhasil mengankat tubuhnya hanya dengan sekali percobaan.

Posisi duduk Mark yang semula membelakangi Perth kini jadi berhadapan. Kedua pasang mata itu saling bersitatap dari jarak dekat. Bibir tipis Mark yang semula terkunci rapat mulai bisa tersenyum kembali setelah tatapan tajam pria di depan matanya berhasil menembus jantung hatinya. Tanpa ragu lagi, Mark segera melingkarkan kedua tangannya di leher Perth.

"Apa? hah! kenapa? mau melawan? berani padaku?" ujar Perth menggoda sembari mengeratkan pelukannya di pinggang Mark.

"Ck! Perth, kamu nakal sekali. Aku kan sudah bilang, aku tidak suka di pegang-pegang!" oceh Mark membuat Perth tertawa.

"Kenapa tertawa?" Mark bertanya dengan ketus sambil memajukan bibirnya.

~ccuuuppp~

Bibir merah Mark di sambut baik oleh Perth yang membalasnya dengan sebuah kecupan. Kedua bibir itu saling beradu dengan nafas menggebu dan suara percikan saliva yang menyatu.

"HMMMPPP! Stop Perth!" Mark mendorong dada Perth dengan suara terengah.

"Hahh ... hahh ... kau mau membunuhku?" ujar Mark kesal dengan nafas tersengal-sengal.

“Bukan aku, tapi mungkin cintaku.” balas Perth tersenyum penuh arti seraya mengecup dahi Mark dengan mesra.

Malam ini, Perth melihat sosok Mark, kekasihnya, dengan sedikit perbedaan. Tentang cara pandangnya akan sosok Mark di awal pertemuan mereka dan Mark yang saat ini sedang bersamanya. Kedua sosok tersebut adalah Mark. Tak ada perubaha dari segi sifat dan perilaku terkecuali fisik. Perth pernah beranggapan jika Mark tidak akan sanggup menghadapi sikapnya yang susah ditebak. Namun hal tersebut terbukti salah, karena justru yang terjadi saat ini adalah, Mark berhasil menaklukkan sifat keras kepalanya Perth dan mampu melebur kerasnya hati sang musisi.

Perth menatap lekat wajah Mark yang seketika membuatnya tertunduk malu. “Lihat aku, Mark! tatap mataku!" ucapnya dengan suara lembut sembari mengangkat perlahan dagu Mark.

Kedua bola mata Mark balas menatap wajah tampan sang kekasih. Jantungnya berdegup kencang seakan hendak melompat dari tempatnya. Sentuhan halus nan hangat terasa di bagian bawah tubuhnya. Refleks, Mark mengangkat tubuhnya sedikit tinggi ke udara seraya mencengkram kuat kedua sisi bahu sang kekasih.

"Eugghh!" suara lengkuhan pelan terlepas dari bibir Mark.

Perth semakin liar menatap wajah kekasihnya yang nampak erotis, pun dengan tangannya yang semakin bergerilya manja menjamah dua bongkahan sintal milik sang kekasih. Sementara Mark berusaha sekuat tenaga agar tidak mengeluarkan suara-suara aneh lagi dari mulutnya.

"Boleh, ya?" ujar Perth ambigu.

"Boleh?" balas Mark mengulang tidak paham.

Perth mengangguk kemudian mendekatkan wajahnya di telinga Mark. Menghirup aroma tubuh laki-laki itu dan menciumi seluruh bagian wajahnya tanpa tertinggal sedikit pun.

"Please, let me in, Baby." Perth berbisik dengan smirk menggoda.

Mark masih belum merespon ucapan Perth, karena sibuk menahan gelora asmara di dalam tubuhnya akibat sentuhan nakal tangan sang kekasih di bagian privasinya.

"Pleaseeee ..." Perth membujuk sambil menciumi wajah serta leher Mark sampai meninggalkan beberapa bercak merah di sekitarnya.

"Iya." jawab Mark mengangguk pelan. Lalu Perth mengangkat tubuh Mark, menidurkannya di atas kasur. Matanya berbinar melihat Mark tersenyum manis di bawah tubuhnya.

Mark tersenyum dan mulai mengayunkan tangannya di atas bahu lebar kekasihnya. "Do it gently, Perth." ucapnya tersenyum bergairah.

"Anything for you, my queen." tukas Perth seketika melumat bibir merah muda sang kekasih.

"Love you, Perth. Aku suka kamu yang seperti ini." ungkap Mark sembari menelusupkan wajahnya di dada Perth. Tangannya melingkar erat di tubuh pria itu seperti tak ingin kehilangannya.

"Sshhtt! sudah, jangan bicara terus. Katanya capek. Cepat istirahat." Perth membawa Mark ke pelukannya.

"Aku serius, Perth. Aku ingin kamu bersikap seperti ini padaku. Tidak cuek dan datar seperti biasanya. Aku suka kamu seperti ini." ucap Mark jujur.

"Jadi kamu tidak suka aku yang biasanya, begitu?" tanya Perth diselingi canda tawa.

"Bukan begitu maksudku. Tapi, ..." jawab Mark terhenti oleh sebuah kecupan dari sang kekasih

~ccuuupp~

"Sudah cukup! cepat tidur, aku sudah mengantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah cukup! cepat tidur, aku sudah mengantuk." titah Perth setelah puas melumat bibir Mark yang memerah.

"Good Night." ucap Mark seraya memeluk tubuh sang kekasih.




To be continued ...

a/n: sawatdhi kha! Hi~ o(* ̄▽ ̄*)ブ

aku balik lagi nih gara² galau, gak sengaja liat adegan iťü-hhh...
yasudahlah ya, lupakan dan hempaskan jauh² aja. Jangan lupa vote dan komen kalau mau komen, gak juga gak pp. Maafkan klo pendek 😅

ヾ( ̄▽ ̄)Bye~Bye~ see yooo

a/n: ada yang dihapus trus diganti alur baru. makasih semuanya. Maaf kalau masih ada typo. ❤

Love Story (Revisi) √ (MPREG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang