Jaehyun dan Chaeyon sekarang berada diruangan Jihyun untuk menunggu hasil
"Mark itu indigo?" Tanya Jihyun serius, yang ditanya hanya menggeleng sambil mengelak
"Kalau Mark indigo, dia gak mungkin cuma lihat Jeno" Balas Jaehyun tak percaya akan pertanyaan Jihyun
"Kalian kenal Jaemin?"
"Teman Mark, yang kecelakaan bersama Jeno saat wisata sekolah" lirih Chaeyon tak mampu mengingat kejadian pada waktu itu, Jihyun hanya menggaguk atas jawaban itu
"Apakah dia masih hidup?" Chaeyon menggeleng atas pertanyaan Jihyun, ia tak sanggup menjawab dengan kata-kata
"Kalau Jeno?"
"Dia koma, dirawat disini. Dan aku harap ia bangun esok" Balas Jaehyun
"Oh, oke. Aku bisa menyimpulkan sedikit, petama Mark bisa berhalusinasi ketika sepi melandanya. Dan kedua Mark bisa mencium sesuatu dikerumunan orang ramai, dan yang ketiga aku harus melakukan satu sesi lagi yaitu dirumah Mark, untuk mengetes apakah Jeno akan muncul disaat Mark sedang sendirian. Bagaimana?" Ujar Jihyun panjang lebar
"Kita lakukan besok, aku akan bilang dengan Mark terlebih dahulu" ujar Jaehyun dengan disertai kata terimakasih.
—
"Dad, kak Jihyun itu baik dan cantik ya" Ujar Mark ketika berada dimobil untuk menuju kelotte word
"Kau menyukainya Mark?" tanya Jaehyun.
"Hum, aku suka. Kalau ada kak Jihyun pasti ada Jaemin, dan itu menggemaskann" ujar Mark sambil tertawa membayangkan betapa lucunya Jaemin tadi
"Jaemin? Mark dia sudah ti-" ucapan Jaehyun terpotong oleh Chaeyon,
"Benarkah? Apakah Jaemin sangat manis seperti bunda?" potong Chaeyon.
"Hum! Rambutnya berwarna pinkk" Ujar Mark gemas
"Kenapa bisa begitu?"
"Katanya terkena susu strawberry, aku heran kenapa tidak dicuci saja" balas Mark bingung
"Mungkin air dirumahnya mati Mark, jadi ia menunda untuk mencuci rambut" sahut Jaehyun.
"Tapi kenapa aunty Saerom tidak membayarnya?"
"Atau uncle Chan yang membayarnya? Aku sedih melihat Jaemin resah dengan rambutnya, lengket dan bau"
"Bau strawberry?" tanya Chaeyon
"Nope, seperti bau darah. Tapi berwarna pink" Pengakuan Mark membuat Chaeyon dan Jaehyun sedikit merinding, ia tidak bisa membayangkan kalau Mark benar-benar bisa melihat hal gaib
—
"Daddy, beli itu yaa. Untuk Jeno, ia kan suka boneka" tunjuk Mark ketika melewati toko boneka dilotte word.
Jaehyun yang bingung memberi kode ke Chaeyon apakah ia harus menuruti perkataan Mark atau tidak, tapi ternyata Chaeyon menganguk pertada 'belikan saja'
"Mau yang mana Mark?" tanya Jaehyun ketika mereka sudah memutari toko boneka berkali-kali.
"Hm, aku mencari boneka lumba-lumba. Itu kesukaan Jeno, tapi tidak ada" balas Mark sedih ketika yang ia cari tidak ada, tanpa sadar Mark berjalan meninggalkan Jaehyun yang sedang melihat-lihat boneka
Diujung rak boneka, Mark melihat ada seorang anak kecil yang sedikit gembul dengan rambut berponi coklat sedang duduk sambil mengumpatkan kepalanya dilipatan tangannya. Mark dengan penasaran menghampiri orang tersebut
"Kau kenapa?" tanya Mark yang sudah berjongkok, yang ditanya hanya diam sambil mengangkat kepalanya dengan sesugukan.
"Hiks..., bundaku hilangg.." ujar lelaki gembul itu.
"Dimana? Apakah kau ketinggalan disini?" tanya Mark yang ingin membantunya, yang ditanya hanya mengganguk sambil sesugukan.
"Kenalkan namaku Mark, mari berteman" ucap Mark sambil menyodorkan tangannya.
"Aku, Ecan. Haechan" balas Haechan sambil menjabat tangan Mark, yang dirasakan Mark adalah tangan Haechan yang dingin
"Mari berteman Haechan, ikut aku yuk. Akan kukenal kan kepada daddy" balas Mark sambil menggandeng Haechan yang satu tahun lebih muda darinya.
"Daddyyy, lihat temanku tertinggal oleh ibunya saat berbelanja" Mark menghampiri Jaehyun yang sedang membayar sebuah boneka dikasir, Mark menemukan Jaehyun ketika sudah mengitari toko boneka bersama Haechan
"Mark, siapa yang tertinggal?" tanya Jaehyun bingung, pasalnya tangan Mark terlihat seperti bergandengan.
"Namanya Haechan, dad" Balas Mark antusias, sang kasir yang tidak sengaja mendengar nama itu segera berbicara kepada Jaehyun bahwa Haechan adalah anak pemilik toko yang sudah meninggal karna tertimpa rak boneka yang berat
Jaehyun yang diberi tahu hal itu hanya mengangguk mengerti lalu membawa Mark keluar toko untuk bertemu Chaeyon.
—
"Bundaa, boleh ya Haechan ikut pulang. Kasiann, ya bunda ya?" Rengekan Mark membuat Chaeyon sedikit geram, dan tanpa sadar ia membentak Mark
"Mark! Tidak ada Haechan, dan ia tidak boleh ikut pulang! Bilang pada Haechan" Bentak Chaeyon yang geram akan rengekan Mark
"Sayang, sabar jangan emosi" bisik Jaehyun yang sedang menenangkan Istrinya itu
Mark yang dibentak langsung terdiam, begitupula dengan Haechan yang matanya berubah menjadi merah.
"Iya bunda, Ecan maaf ya. Kamu tidak bisa ikut, kapan-kapan aku main kesini lagi ya" lirih Mark, lalu masuk kedalam mobil. Dan tanpa sepengetahuan Mark, Haechan sudah masuk kedalam bagasi mobil
𝚝𝚘 𝚋𝚎 𝚌𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎𝚍...
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴀʟᴜsɪɴᴀsɪ - ᴍᴀʀᴋ ʟᴇᴇ
Historia Corta' 𝖢𝗈𝖻𝖺 𝗍𝖾𝖻𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗋𝗎𝗍𝗆𝗎 𝖺𝗄𝗎 𝗂𝗇𝗂 𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺, 𝗁𝖺𝗇𝗍𝗎 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝗁𝖺𝗅𝗎𝗌𝗂𝗇𝖺𝗌𝗂𝗆𝗎? ' 𝗋𝖾𝗏𝗂𝗌𝗂 on.