Prolog

46 5 1
                                    

Bukan ingin melebih - lebihkan. Dia memang seperti tokoh tokoh utama pada sebuah novel. Dia tampan, tinggi, berkulit putih, pintar, sangat populer dan ada satu hal lagi yang membuatku selalu menggaguminya hingga detik ini.

Baiklah. Ini ceritaku. Namun entah mengapa, dia yang selalu mendominasi alurnya. Mungkin karena aku selalu memikirkannya, selalu bertemunya, selalu menceritakannya, dan selalu jatuh padanya.

Ya, kamu benar. Dia orang yang sangat aku cintai sejak 6 tahun lalu.
Selalu bertambah dan tak pernah pudar

Kembali pada diriku.
Aku bukanlah seorang gadis cupu dan polos, gadis nakal ataupun gadis super pintar dan cantik seperti pada novel-novel yang mungkin pernah kamu baca.

Aku Juni.
Seperti namaku, kamu pasti sudah bisa mengetahui pada bulan apa aku dilahirkan. Ya, Agustus.
Santai saja, aku hanya bergurau.
Aku memang gadis bulan juni yang biasa saja. Kepintaran standar, kecantikan standar, dan tubuhku tak se-body goals yang kalian pikirkan.
Bahkan aku merasa pipiku menutupi hidung standarku.
Dan mungkin aku tidak setinggi artis - artis Korea yang sering kutonton.
Setidaknya 160,3 cm bisa meloloskanku ke sekolah pramugari.

Ini kisah biasa. Dengan aku yang biasa, mengagumi dia yang luar biasa.

I Don't KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang