5

756 123 33
                                    

Jennie benar-benar tak habis fikir dengan Kim Hanbin, bagaimana bisa pria itu berfikir macam-macam tentang dirinya.

"Jangan membawa sembarang orang jika kau tidak ingin diusir!"

"Apa maksudmu? Aku tidak pernah membawa sembarang orang!!"

"Jangan pura-pura tidak tahu! Aku lihat semuanya, kau sering membawa laki-laki keatas"

"Ya! Sebaiknya kau cari tahu dulu kebenarannya sebelum kau menilai apa yang dilihat oleh matamu!"

"Lalu jika yang aku lihat salah apakah kau punya penjelasannya?"

"Mereka adalah saudaraku!! Ada masalah?"

"Mwo?"

"Apa jawabanku kurang memuaskan? Semua laki-laki yang kau lihat itu adalah saudaraku! Puas!"

Jennie meminum air putihnya untuk mengaliri kerongkongannya yang tiba-tiba kering karena emosi yang ingin meledak. Dia benar-benar kesal dengan Kim Hanbin yang telah menuduhnya sembarangan. Jika saja dia tidak memikirkan bibi Kim mungkin dia sudah menghajar pria itu yang telah berfikir macam-macam tentangnya.

"Bagaimana bisa dia berfikiran seperti itu cih"

Sedangkan dilantai bawah Hanbin juga sibuk merutuki dirinya sendiri, dia merasa bersalah karena telah menuduh Jennie dengan tidak-tidak. Pria itu benar-benar tertampar saat kalimat Jennie terus terngiang-ngiang ditelinganya.

"Ya! Sebaiknya kau cari tahu dulu kebenarannya sebelum kau menilai apa yang dilihat oleh matamu!"

"Apa jawabanku kurang memuaskan? Semua laki-laki yang kau lihat itu adalah saudaraku! Puas!"

Kim Hanbin menyugar rambutnya dengan sedikit kasar, dia benar-benar menyalahkan dirinya sendiri karena langsung menilai sebelum mencari tahu kebenarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Hanbin menyugar rambutnya dengan sedikit kasar, dia benar-benar menyalahkan dirinya sendiri karena langsung menilai sebelum mencari tahu kebenarannya.

"Aku harus bagaimana sekarang?"

Hanbin membanting tubuhnya kekasur sambil memikirkan bagaimana cara meminta maaf pada gadis itu.

••

Hanbin berlari kecil menaiki tangga menuju lantai atas dia berniat ingin meminta maaf atas kejadian semalam kepada Kwon Jennie, namun betapa terkejutnya dia saat menemukan pintu itu sudah terkunci "Dia sudah berangkat sepagi ini?"

Pria itu menghembuskan nafasnya pelan lalu berlari kecil menuruni tangga.

"Hanbinah? Sedang apa diatas? Memanggil Jennie?" Tanya bibinya yang baru saja keluar dari rumah dan hendak berangkat ke tempat kerjanya.

Pria itu mengangguk pelan dan mengambil sepedanya "Aku ingin mengajaknya untuk berangkat bersama tapi sepertinya dia sudah pergi"

"Dia kuliah di kampusmu juga?"

My Name is B.I (JenBin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang