7

730 118 16
                                    

Hanbin mengetuk meja dengan pelan berusaha menyadarkan Kim Seolhyun tentang kehadirannya. Gadis itu tersenyum manis kemudian menutup buku yang sempat ia baca dan mempersilahkan Hanbin untuk duduk.

"Maaf ya kemarin aku tiba-tiba punya urusan mendadak" ucap gadis itu dengan memasang wajah menyesalnya.

Kim Hanbin menggeleng pelan pertanda bahwa dia sama sekali tak masalah dengan itu.

"Gwenchana kita bisa kesana lain kali"

Seolhyun tersenyum tipis kemudian menopang dagunya menggunakan kedua tangannya lalu menatap Hanbin dengan intens "Sebenarnya aku sudah lama ingin menanyakan ini kepadamu, hanya saja aku takut nantinya kau merasa tidak nyaman"

Mana bisa Hanbin merasa tidak nyaman jika itu Seolhyun?

"Apa, katakan saja"

Gadis itu menggaruk tengkuknya dengan gerakan yang menggemaskan dimata Hanbin, tentu saja semua yang dilakukan Seolhyun selalu menggemaskan baginya.

"Kau dekat dengan Kwon Jennie?"

"Ah, Kwon Jennie emm... Jika dibilang dekat tidak juga hanya saja dia menyewa rumah atap milik bibiku dan kami hanya berteman saja"

Seolhyun mengangguk paham. Dari luar gadis itu memang tersenyum manis namun dalam hati dia tersenyum licik. Namun yang membuatnya bingung adalah kenapa Jennie menyewa rumah atap milik bibi Hanbin padahal gadis itu memiliki banyak uang untuk membeli apartemen beserta gedungnya sekalian? Apa sebenarnya tujuan Jennie?.

"Tapi, Hanbinah apa kau tidak tahu siapa Kwon Jennie sebenarnya?"

Alis Hanbin saling bertautan "Kami tak sedekat itu untuk saling mengetahui kehidupan pribadi masing-masing"

Seolhyun mengangguk paham, Hanbin benar juga.

***

Jackson berdecak pelan melihat sang sohib yang mulai agak gila akhir-akhir ini, pria bermarga Wang itu membalik kursinya sehingga berhadapan langsung dengan Kim Hanbin dan menatapnya dengan miris.

"Wah aku tak percaya kau menjadi agak tidak waras akhir-akhir ini, aku tahu bro kau sedang berbunga-bunga namun hanya saja aku belum terbiasa dengan itu"

Hanbin hanya melemparkan tatapan tajamnya kemudian kembali fokus dengan ponselnya.

"Jadi bagaimana sekarang?"

Kim Hanbin menatap Jackson dan dari tatapannya seolah berkata 'Apanya?' Jackson Wang tersenyum jenaka kemudian meninju lengan Hanbin dengan pelan.

"Pura-pura tidak tahu? Ck, ya tentu saja kau dan Seolhyun sudah sampai mana sekarang?" ucapnya dengan nada yang terbilang sangat tidak santai, bahkan Jackson nampak lebih menggebu-gebu dari Kim Hanbin.

Hanbin terkekeh pelan dan Jackson sudah sangat yakin jika hubungan Seolhyun dan Hanbin sudah semakin jauh.

"Kau sudah menyatakan perasaanmu?"

Hanbin menghela nafas kemudian menggeleng pelan membuat Jackson mengumpat.

"Kau ini bodoh ya? Bro, Seolhyun itu idaman semua orang kampus! kau mau dia direbut oleh orang lain?"

Hanbin menggeleng lemah. "Lalu apa yang harus aku lakukan? Bagaimana jika dia menolakku?"

"Coba dulu apa salahnya?"

Hanbin diam dan terlihat sedang memikirkan sesuatu, Jackson tersenyum geli lalu beranjak dari duduknya kemudian menepuk pelan bahu Hanbin.

"Ayo ke kantin, cacing diperutku sudah memberontak ingin diberi makan"

My Name is B.I (JenBin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang