6

747 119 18
                                    

Kwon Jennie merebahkan badannya di sofa berwarna cokelat yang terletak didalam studio milik kakaknya, setidaknya sudah hampir sejam lamanya dia menghuni studio ini seorang diri namun sang empunya belum juga menunjukkan batang hidungnya.

2 jam.

3 jam.

4 jam.

Gadis itu mendengus samar dan memilih untuk berjalan kedepan cermin dan mengambil selca untuk dikirim ke kakaknya.

Gadis itu mendengus samar dan memilih untuk berjalan kedepan cermin dan mengambil selca untuk dikirim ke kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kapan Oppa akan datang?

Disini sangat membosankan.

Cepatlah datang atau kau kupecat jadi kakakku!!

Kwon Jennie kembali duduk di sofa cokelat milik kakaknya kemudian mengangkat kakinya keatas meja, bodo amat jika Kwon 2 mengomel nantinya, Jennie tidak peduli.

Sebentar lagi aku akan sampai.

Dasar anak nakal.

Tarik ucapanmu atau kau yang kupecat jadi adik!!

Jennie mendesis tajam saat membaca balasan pesan dari kakaknya. Gadis itu berdecak pelan lalu menyimpan ponselnya dengan asal keatas meja kemudian menyandarkan punggungnya dan perlahan-lahan mulai memejamkan mata.

Setelah hampir setengah jam lamanya pintu studio itu terbuka menampilkan sosok Kwon Jiyong dengan pakaian serba hitamnya. Pria itu menghela nafas dan meletakkan makanan yang ia beli untuk sang adik ke atas meja kemudian berjalan mencari selimut yang selalu ia simpan di dalam lemarinya.

Tak lama pintu studionya diketuk menampilkan sosok Sehoo yang merupakan manager pribadi Jiyong atau lebih dikenal dengan GD a.k.a G-Dragon.

"Ada apa Hyung?"

Sehoo berjalan mendekat lalu memberikan ponselnya kepada Jiyong "Sajangnim ingin berbicara denganmu"

Jiyong mengambil ponsel itu dan meminta Sehoo untuk segera pergi dari ruangannya, pria itu mulai berbicara dengan atasannya melalui panggilan telepon, saking asiknya menelfon Kwon Jiyong bahkan tidak sadar saat adiknya sudah bangun dan duduk di sofa sambil melemparkan tatapan tajamnya.

"Baiklah Sajangnim aku akan kesana nanti"

"Ne"

Jennie berdecak pelan membuat sang kakak terperanjat ditempatnya.

"Astaga bikin kaget saja"

Gadis itu mengikuti cara bicara kakaknya namun dengan nada yang menyebalkan, membuat Jiyong hanya bisa menghela nafas dalam-dalam dan mengelus dadanya mencoba untuk bersabar.

"Ckck, apa yang Oppa lakukan sehingga baru datang? Aku bahkan berfikir ingin membakar studiomu!"

Jiyong bergidik ngeri dan memilih untuk duduk disamping adiknya.

My Name is B.I (JenBin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang