"maaf, saya gak bisa, permisi."
ruangan kelas sepi itu semakin terdengar sunyi saat pria dengan mimik wajah yang sangat dingin keluar dari area kelas sambil membawa beberapa buku.
keylicya Olivia, gadis SMA itu baru saja menyatakan perasaannya kepada guru yang baru menjabat jabatannya sebagai guru sejak 1 tahun yang lalu, dijuluki sebagai guru killer oleh murid-murid lainnya, tidak salah bukan? usia mereka hanya terpaut 9 tahun, Lagipula cinta datang begitu saja pada siapa saja.
dia Dyon rafael kim— biasa di panggil doyoung, pria blesteran Korea-Indonesia itu menjadi guru fisika hanya sebagai guru pengganti, kontraknya hanya 3 tahun. Kini sudah satu tahun berlalu berarti tinggal 2 tahun lagi, sama seperti keyli yang sekarang sudah berada di kelas sebelas.
"ditolak lagi?" seorang laki-laki memasuki ruang kelas, laki-laki itu mengenakan pakaian yang sama dengan gadis itu. Sambil menenteng tas di bahu kirinya, laki-laki itu mendekati sahabatnya itu.
keyli mengambil kotak coklat yang tadinya ingin ia berikan kepada guru kesayangannya itu, dan kemudian memakannya. "udah gue bilang, gak bakalan di terima. Udah nyerah aja sih, lagian juga udah 5 kali kan di tolak?"
satu pukulan berhasil mendarat di bahu laki-laki itu, "temennya lagi sedih, di hibur kek!" keyli memandang kesal sahabatnya itu, sedangkan Jaexer Fredric Sanjaya-sahabat keyli, hanya menatapnya dengan tatapan tak berdosa.
"tau ah!" keyli menghentakkan kakinya kesal sambil berjalan keluar kelas meninggalkan jaexer sendiri disana.
🌱
"astaga kamu kenapa lagi sih dek!"kini kakaknya-johnny oliver berdiri didepan pintu kamar adiknya kesal. Bagaimana tidak, sedari adik semata wayangnya itu pulang dari sekolah, ia mengurung dirinya didalam kamar sambil memutar musik dengan volume yang sangat keras.
Johnny tadi sempat bertanya kepada jeaxer tentang apa yang terjadi dengan adiknya itu. Johnny akan sangat mengerti jika adiknya itu galau dan ia akan meluangkan waktunya untuk memenangkan adiknya, karena menurutnya galau itu adalah sesuatu hal yang wajar apalagi sehabis ditolak guru fisika di sekolahnya itu, yang notabenenya adalah temannya Johnny.
Tetapi yang membuat Johnny mengurungkan niatnya untuk menenangkan adiknya adalah, lagu yang dia putarkan itu bukanlah lagu yang wajar, bagaimana bisa seseorang yang sedang galau malah memutarkan lagu kekey*i?
Johnny benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan adiknya itu, "heh! keluar sini lu curut!" teriak Johnny dari arah luar.
"yaelah, cowok banyak kali! lagian nih ya menurut gue wajar-wajar aja sih dia nolak lu, dia cakep, putih, pinter. Nah elu, dekil, jelek, bego lag-"
belum sempat Johnny menyelesaikan kalimatnya, pintu putih pasi itu terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan bentuk rambut yang sudah tidak tertata dan jangan lupakan mata bengkaknya itu, sedetik kemudian satu kotak tisue mendarat di wajah tampan johnny, kemudian keyli kembali masuk ke kamarnya.
Rasa kesal Johnny seketika hilang ketika melihat kondisi adiknya yang seperti itu, tapi sedetik kemudian satu tawaan keras keluar dari mulut johnny.
"TAI LU!" teriak keyli dari dalam kamarnya, keyli sudah berhenti memutarkan lagunya, merasa sudah tidak ada gangguan lagi, johnny melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan melanjutkan permainan video game-nya.
sebelum itu, ia menyempatkan diri untuk menanyakan sesuatu kepada dyon
jangan salah, walaupun dyon adalah seorang guru, ia juga tak jarang bermain video game dengan johnny.
"KAK JOHN! TOLONGIN LICYA" teriak keyli dari arah kamarnya yang jelas bisa didengar Johnny, biasanya orang-orang yang dekat dengan keyli akan memanggilnya dengan sebutan 'licya', "APAAN SIH? LAGI MAIN NIH GUE" balas Johnny tak kalah kencang.
"JARI KAKI GUE KEJEPIT LEMARI"
"YAUDAH KELUARIN AJA, APA SUSAHNYA SIH"
"NYANGKUT INI, BERDARAH" mendengar hal itu johnny langsung bergegas untuk ke kamar keyli dan melihat keadaan adiknya itu.
***
"baik anak-anak, hari ini siapa saja yang tidak masuk?"
pagi ini berjalan seperti biasa, mata pelajaran pertama adalah pelajaran fisika, "keyli, pak" jawab salah satu murid.
dyon mengerutkan keningnya heran, biasanya gadis itu tidak pernah tidak masuk jika hari itu ada kelasnya, walaupun gadis itu sedang sakit pun ia akan tetap memaksa diri untuk masuk.
"jaexer, keyli kemana?" tanya dyon kepada jaexer, karena bisa dilihat dari interaksinya, jaexer lah yang paling dekat dengan keyli.
"sakit" jawab jaemin seadanya, dyon mengangguk, menurutnya untuk apa bertanya banyak tentang gadis itu.
"baik, saya beri waktu setengah jam untuk mempelajari materi kemarin, nanti saya akan mengadakan quiz"
setelah mengucapkan kalimat itu, satu kelas itu menjadi sangat heboh, ada yang mengeluh, ada yang langsung sibuk mencatat materi yang belum terselesaikan. Dyon yakin mereka semua pasti sedang mengumpat dalam hati.
"Renjun, jaga kelas ya. Saya keluar sebentar, jangan ribut" ucap dyon, dan renjun mengangguk.
menjabat sebagai ketua kelas di kelas itu, berhasil membuat dyon menaruh kepercayaannya penuh kepada renjun, laki-laki itu sangat pendiam dan sangat patuh dengannya, hanya saja jika sedang berbicara dengannya, baik dyon maupun renjun keduanya sama-sama canggung.
dyon menyempatkan dirinya keluar untuk sekedar mengecek social media-nya, bukan untuk tujuan main-main, hanya saja pria bernama dyon itu ingin mengecek apakah keyli benar-benar sakit? menurutnya itu hal yang wajar bukan, jika seorang guru ingin mengetahui kabar muridnya.
seperti itulah percakapannya dengan johnny, tadinya ia ingin menanyakan langsung kepada keyli, tapi ia mengurungkan niatnya.
ah iya, johnny juga menggunakan fotonya dengan keyli untuk foto profilnya, segitu sayangnya ia kepada adik semata wayangnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dyon | Extraordinary
Fanfiction[ My Romeo's Universe 💍] suka sama guru sendiri?! not an extraordinary love story. -2020, quarantine.