∆∆∆∆∆
Pagi ini Raffa menyempatkan dirinya ke Perusahaan milik Daddy nya karena ada hal mendesak yang kemungkinan membutuhkan bantuan daddy nya.
Langkah Raffa terhenti kala ia melihat sosok wanita berambut panjang pirang mengenakan kacamata sedang duduk di ruangan tempat Bu wena bekerja- Sekretaris daddy nya
"Ekhm"
Raffa sengaja berdehem ingin mengalihkan perhatian wanita itu, yang di beri kode akhirnya melepaskan kacamata lalu mendongkak menatap suara itu. Seketika keduanya membulatkan mata"Kamu? Ngapain disini?! " Tanya Raffa dengan suara yang tegas dan mata menatap tajam perempuan di depan itu lalu menunjuk dengan jari telunjuknya yang dibalas dengan berdirinya perempuan itu sambil berkacak pinggang
"Tanya saya? "
"Siapa lagi sialan! " umpat raffa
"Memangnya anda siapa?"kekeh perempuan didepannya itu
"Begitu sikap anda menyambut tamu? Menjijikan"sindir raffa sambil melipatkan tangannya di dada
Perempuan itu terkekeh pelan sambil menggelengkan kepala
"Begitu sikap anda pada sekretaris direktur? Anda jelas jelas tidak sopan menunjuk saya begitu saja"Raffa menggeram tak suka lalu pergi begitu saja dan masuk menerobos kedalam ruangan direktur
"Anle biasakan ketuk pintu"tegur yang di dalam
Anle Wardana buru buru menghadap pada atasanya ia membungkuk
"Maap pak, ini ada orang tidak jelas main masuk saja" adu anle pada direktur perusahaan sambil menatap tajam kearah RaffaJack membalikan badannya ia menatap kedua makhluk dihadapanya lalu terkekeh pelan
"Anle dia Raffa anak saya yang waktu itu saya bicarakan"Anle membulatkan matanya lalu menatap raffa yang tersenyum sinis, ia mengedikan bahunya tetap saja anak atasanya ini tidak sopan
"Perempuan seperti dia yang dady jadikan sekretaris? Lalu bu wena? ""Dia sudah seharusnya raffa, usianya bahkan sudah masuk kepala tiga"
"Kalau begitu saya ijin keluar pak" anle buru buru membungkuk
"Minta maap dulu! " Tegas Raffa sambil mencekal tangan anle yang hendak keluar
"Kenapa saya harus minta maap? Saya tidak salah"
Raffa membulatkan matanya lalu mencekal tangan anle kuat sehingga tangan mulus itu merah
"Lepas! ini namanya pelecehan! "Kata anle sebelum menendang tulang kering raffa lalu pergi membuat jack terkikik geli
"Dasar pembunuh! "Umpat raffa membuat anle menghentikan langkahnya yang sudah berada diambang pintu
Jack mengerutkan keningnya tidak tahu apa yang terjadi pada anak sulungnya
Anle membalikan badanya lalu berkacak pinggang
"Saya tidak membunuhnya! Tuhan sudah mentakdirkan dia pergi! Jangan berharap dia kembali" ucap anle sambil terkekeh sebelum benar benar keluar dari ruangan direkturRaffa menggeram, wajahnya memerah ia ingin mengejar perempuan itu namun daddy menahannya
"Jelaskan apa yang terjadi! "
"Tidak"
"Apa maksud kamu anle pembunuh? Dia orang baik! "
"Pecat dia! "
"Siapa kamu? Dady pemilik perusahaan ini, selama dua bulan ini dia tidak melakukan kesalahan apapun dalam bekerja kecuali sikapnya yang bar bar dan cuek"
"Dia membunuh Naura dad! "
∆∆∆∆∆
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of the Grudge ?
ChickLitRaffael Dravit Alexander anak pertama keluarga Alexander, harus menerima kenyataan bahwa wanita yang ia cintai sudah meninggalkan dirinya untuk selama lamanya. Tidak terima dengan takdir, Raffa terus menyalahkan Anle wanita angkuh yang tak seng...