Lima

287 24 3
                                    

∆∆∆∆∆

Setelah Raffa menggantikan jabatan Daddy nya, hidup anle di kantor jauh dari kata 'damai' yang dimana seharusnya ia makan siang, yang dimana ia harus menjemput Haikal saat pulang sekolah, yang dimana ia harus pulang sebelum magrib. Kini harus Anle rasakan saat boss nya adalah pria menyebalkan seperti raffa yang slalu menyindir tentang kematian Naura- kekasihnya.

"Pak! saya izin jemput anak saya"

"Sudah ada pak Radit yang menjemput mereka" balas raffa tanpa mau menoleh pada anle yang sedang komat kamit

"Pak, sebaiknya.....

"Kamu keluar dari ruangan saya dan buat proposal pembatalan kontrak kerja sama dengan perusahaan MaxsLongrai group"

Anle mendengus lalu pergi begitu saja tanpa permisi atau membungkukkan tubuhnya kearah Raffa, yang sudah raffa anggap lumrah hal seperti itu jika Anle, tapi jika bawahan lain.. habislah.

Lelah dengan pekerjaan nya, raffa segera membaringkan tubuhnya diatas sofa panjang yang berada diruangan lalu mengambil Handphone dan menelpon seseorang

"Antarkan makanan sekarang!"

Tanpa menunggu persetujuan, raffa langsung mematikan telfon tersebut sepihak membuat yang di ujung sana menatap sebal layar handphonenya.

Duapuluh menit raffa menutup mata sambil menunggu makanan, tapi tak kunjung datang membuatnya kesal lalu bangkit dan berjalan menuju si pembuat kacau

"Aku suruh kamu bawa makanan dengar tidak!" bentak raffa sambil melepas sepatu dan melemparkannya kearah Anle yang sedang video call dengan anak - anaknya dirumah

"Mama kapan pulang? kan udah jam lima sore" itu suara gea disebrang sana

"tunggu sampai makhluk astral ini nyuruh mama pulang"

"Siapa yang kamu bilang makhluk astral?" tanya raffa emosi lalu melempar lagi sepatu yang satunya

"ma lumayan sepatunya buat geo"

"Ini anak sama ibu nya sialan" umpat raffa dalam hati

"Kebesaran dong" kata anle sambil terkekeh pelan

Raffa yang merasa diacuhkan pun segera merampas handphone anle dan membantingnya keras

"Tuli yah? saya bilang antarkan saya makanan!"

"Situ waras pak? saya bukan Og!"

"Tapi BG!"

"Saya serius pak!"

"Saya lebih serius!"

Anle memutar bola matanya jengah berhadapan dengan atasan barunya ini, ingin keluar saja namun sayang gajihnya lumayan buat biaya sekolah ke 6 anak nya

"Ekhm...anle tolong belikan saya makanan di rumah makan padang sebrang gedung, belikan saya rendang lengkap dengan nasi, sambal dan lauk pauk lainnya"

Anle mengedikan bahunya, lalu mengambil handphone limitid yang diberikan oleh atasannya dulu

"untung nggak pecah"

Anle lalu kembali fokus pada laptopnya membuat raffa mendengus sebal pada perempuan itu
"Kamu benar - benar tuli anle"

"Bapak benar - benar pikun, bapak tahu kan saya bukan Og yang disuruh - suruh beli makanan atau buatin makanan atau pijitin bapak, Pak Jack aja nggak pernah nyuruh saya gitu"

"Sempat lupa memberi tahu kamu kalau sebuah figura yang saya pegang ini sangat berarti untuk tidak dipecahkan"

ucapan Raffa membuat anle tersadar figura photo dirinya dan ke enam anaknya tidak lagi ada di samping akuarium nya

"Mau bapak apain?!"

"Ntah lah" sambil mengedikan bahunya

"Fine! mana uangnya?" tanya anle sambil mengadahkan tangannya membuat raffa mengangkat alisnya

"Mana?"

"Gajih belum cukup apa buat beli makanan yang harganya cuman 50ribu? mungkin"

"Rugi saya!" setelah itu anle pergi sambil menghentakan kakinya kasar dan menghilang dibalik lift.

Because of the Grudge ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang