Dua

473 29 4
                                    

∆∆∆∆∆

Sudah tiga jam Raffa bergulat dengan pikirannya untuk mempertanyakan bagaimana cara membalaskan dendam pada perempuan yang sudah membunuh perempuannya. Akhirnya Raffa menemukan cara yang tepat untuk melakukannya.

Dan dengan cara ini ia akan dengan perlahan menghancurkan perempuan itu.

"Jadi dia belum menikah? Alias single? Yang benar saja dad,  mungkin single parents? " tanya raffa tidak percaya saat melihat formulir pendaftaran milik anle

"Yah begitulah.. Memang kenapa?  Dia masih ting ting"

"Kemarin dia jalan jalan sama anaknya" Gumam raffa membuat jack terkekeh lalu menepuk bahu anak sulungnya pelan

"Anle punya anak 6, bukan anak kandung"

Raffa membulatkan matanya sambil berdecak menggeleng tak percaya dengan ucapan daddy nya

"Daddy juga sudah menyuruh dia buat membawa anak anaknya ke panti,  tapi you know lah sikap nya"

Raffa mengangguk,  sikap anle memang keras kepala tidak semudah itu anle menyerah kan?
"Lalu anak siapa mereka? "

Jack mengangkat bahunya
"Tanya saja langsung pada mama nya yang terpenting daddy sudah menambahkan gaji nya"

Rffa mendelik "Ngapain di tambahin ntar yang lain sirik"

"Sudah sudah kenapa malah bahas anle,  jadi kesini mau apa? "

Raffa mendekat kearah jack lalu berbisik membuat jack membulatkan matanya dan tersenyum tipis
"Yakin? "

Yang hanya dibalas anggukan mantap dari raffa.

*****

Anle tengah sibuk menyuapi Ikal, bocah lima tahun itu mogok makan kalau tidak disuapi oleh anle sehingga mereka menunggu anle pulang kerja karena khawatir pada sibungsu yang belum makan

"Ikal, nanti kamu harus makan yah sendiri jangan nungguin mama,  Siap? "

"Nggak mau,  mau sama mama aja"

Anle terkekeh pelan saat ikal turun dari pangkuannya dan berlari kearah kakak laki lakinya yang sedang makan dan merajuk sambil menunjuk kearah dirinya

"Mama,  kata ikal mama udah nggak sayang lagi nih" Adu Gio bocah laki laki tertua dirumah ini

"Kak gio" rengek ikal sambil menarik rambut gio membuah bocah itu meringis sakit

"Ikal, jangan jahat sama kak gio" lerai Gea melepaskan ikal dari gio,  ia lantas membawa ikal menuju ruang tamu yang dimana ada rere, rebecca dan imel sedang menonton televisi

Adzan isya berkumandang membuat Gea segera mengalihkan Ikal pada Rebecca
"Rere ayo ke mushola" ajak Gea pada rere yang tengah memakan camilan pedasnya

"rebecca aku titip ikal yah,  mau ke mushola dulu sama rere sama kak gio"
Rebecca mengangguk sambil mencubit pipi gembil ikal
"Mama mana? "

"Didapur lagi makan sama kak gio"

"Kak rere kak gea doain imel jadi dokter yah"
Kata imel sambil tersenyum manis membuat rere dan gea ikut tersenyum

"Siap"

"Kak gio ayo ke mushola udah adzan nih" ajak Rere pada kakak nya yang sedang minum

"Mama, kami ke mushola dulu yah"

Dirumah tinggal tujuh orang dan hanya tiga orang yang beragama muslim yakni rere, gea dan gio. Kenapa anle tahu bahwa mereka muslim? Ia menemuman Rere sedang berteduh di depan masjid malam malam,  saat anle tanya sedang apa?  Rere menjawab "menunggu Allah berbaik hati mengirimkan malaikat untuk rere"

Because of the Grudge ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang