Tujuh.

467 29 9
                                    

∆∆∆∆∆

Raffa sudah sampai dirumah anle untuk membujuk perempuan itu kembali menjadi sekretarisnya, sebenarnya raffa sedikit tidak rela pergi kerumah anle dan membujuk perempuan itu. Tapi, ancaman dari daddy jack membuat raffa bungkam dan mendengus sebal.

Sebenarnya apa istimewanya dari perempuan pembunuh itu?

Dengan berat hati, raffa keluar dari mobil hitamnya, ia mengetuk pintu rumah anle yang tak kunjung dibuka
"Mungkin udah pada tidur" pikirnya padahal waktu masih menunjukan pukul 19.30

Suara decitan pintu membuat raffa segera menoleh, ia mendapati wajah lelah salah satu anak anle yang mengenakan baju hello kitty, seketika mata gadis kecil itu melotot melihat tamu tak diundang datang kerumahnya

"Mau ngapain om?" tanya rebecca sinis sambil melipat tangannya didada

sebenarnya raffa kesal dengan rebecca karena bocah SMP itu terlihat tidak suka padanya sejak kejadian dirumah sakit dulu, tapi melihat wajah menggemaskan rebecca setelah bangun tidur ia jadi rindu dengan Agatha yang masih betah tinggal di negeri kesayangannya. Korea selatan.

"Om mau ngapain?!"

"Mama kamu ada?"

"Lagi bantuin kak geo ngerjain tugas" kata rebecca sambil menutup mulutnya karena menguap

Tanpa persetujuan dari rebecca untuk masuk, raffa melangkahkan kaki panjangnya masuk kedalam rumah anle tanpa mau mendengarkan teriakan nyaring rebecca yang menyuruhnya pergi

"eca, kamu mending tidur yah" itu suara geo yang tengah duduk disamping ibu nya dan kakak perempuannya.Gea.

"Nggak akan! sebelum om ini pergi"

"Nggak boleh gitu ca" tegur gea

"Eca,ngeselin dibilangin ah" kata gea lalu mendekati rebecca dan merangkulnya lalu menarik rebecca untuk pergi kekamar mereka.

iyah kamar rebecca dan gea, geo dan haikal, rere dan imel.

"Om ada urusan sama mama? perlu bicara berdua?" tanya geo membuat anle segera menatap horor anak sulungnya seolah berkata'jangan tinggalin mama berdua'

"Iyah, kakak butuh waktu berdua"
Kalimat itu sukses membuat anle tak kuasa untuk tidak menyemburkan tawanya dan repleks memegang perutnya karena tak kuat menahan tawa

"Mama ko ketawa?" tanya geo sambil memegang tangan mamanya yang memegang perut

"Nggak kuat, mama ngakak" seraya mengelap sudut matanya yang berair

Raffa mendengus tak suka dengan tingkah menjijikan anle, kenapa perempuan itu harus tertawa seperti itu? apa ada yang salah dengan pakaiannya?atau ada sesuatu diwajahnya?atau karena perkataannya?

"Kakak? nggak salah nyebut diri sendiri kakak?udah kelihatan tua gitu"

Ternyata yang membuat anle tertawa terbahak-bahak adalah kata yang dilontarkan kepada raffa 'kakak'... memangnya salah? raffa juga sering dipanggil begitu oleh fathar yang sepertinya seumuran dengan geo

"Ma, geo mau tidur ngantuk"

"ge, nggak mau temenin mama?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because of the Grudge ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang