Satu

472 30 0
                                    

∆∆∆∆∆

  Sudah dua bulan kepergian Naura di hidup Raffa tidak bisa menghapus rasa cintanya pada perempuan manis itu,  sudah satu tahun lebih mereka berbagi suka maupun duka namun kini?  Duka menghantam dirinya tanpa bantuan dari perempuannya.

  Ia menggeram kala mengingat wajah perempuannya berbaring diatas blankar dengan kain putih yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Sial Anle! " Geram raffa sambil mengepalkan tangannya saat matanya menangkap seorang perempuan berambut pirang sedang menggendong anak kecil di depan kedai ice cream

"Kak raffa cepetan beli ice cream"rengek Rai sambil menarik tangan raffa menuju kedai ice cream di taman kota jakarta Utara ini

Raffa menatap adik kembarnya sambil terkekeh pelan kalu menepuk kedua kepalanya
"Udah mau lulus SMA masih suka ice cream"

Rei menatap tajam kakak tertuanya lalu melipat tanganya didada
"Suruh siapa kemarin nggak pulang kerumah mom? Jelas harus traktir Aku sama Rai sesuai janji kita.  Yang nggak pulang wajib traktir"

Raffa terkekeh kecil lalu pasrah saja saat kedua tangannya ditarik rai dan rei menuju kedai ice cream

"Ikal mau coklat atau vanilla? "Tanya anle pada bocah laki laki yang berada di gendongannya

"Coklat ma"

"Yakin nih? Biasanya vanilla"goda anle sambil mencubit pipi ikal pelan

"Terus kenapa mama nanya" rajuk ikal sambil mengerucutkan bibirnya

"Tapi besok harus janji sama mama buat ikut lomba mewarnain yah soalnya kata bu ani gambar yang kamu warnain bagus"

Ikal mengangguk lalu mencium pipi anle membuat anle terkekeh pelan
"Pak ice cream nya dua yah,  rasa vanilla sama coklat" pesan anle membuat ikal memekik girang

Interaksi itu tak luput dari pandangan Raffa, pria itu sempat membulatkan matanya kala bocah laki laki kira kira berusia 5tahun itu memanggil anle 'mama'

Perempuan angkuh itu sudah menikah?

"Mama turunin ikal"
Anle menurunkan ikal dari gendongannya, bukan hanya menuruti keinginan anak nya itu hanya saja berat jika harus terus menggendong ikal

"Mbak ini jadi 35 ribu semuanya"

Anle mengambil ice cream itu dan segera memberikan pada ikal dua duanya setelah itu ia merogoh saku celananya tiba tiba mulutnya terbuka kala tidak menemukan apa apa disaku celananya

"Loh kemana itu uang? Perasaan tadi bawa lima puluh ribu dari rumah" bingung anle

"1 ice cream strauberry jumbo dan 1 ice cream Vanilla late jumbo" pesan rai pada si penjual yang lebih muda dari penjual yang melayani anle

"Kak raffa beli nggak? "Tanya rei yang hanya dibalas gelengan kepala oleh raffa, karena pria itu sedang fokus pada anle yang sedang panik mencari uangnya

"Mbak kalau nggak punya uang nggak usah beli"

"Aduh pak beneran tadi saya bawa uang. . ...

"Berapa pak? "

"35ribu"

Raffa mengeluarkan uang biru dari dompetnya dan memberikan pada pedagang itu
"Kembaliannya nanti dijumlah sama harga ice cream punya adik adik saya"

"Cie cie"

"Swit.. Wiw"

Goda rai dan rei saat melihat kakaknya tumben baik pada orang lain

"Baik"kata si pedagang

"Mama ayo pulang ah, kakak pasti nungguin kita" kata ikal sambil menarik celana anle

"Nanti saya bayar"

"Gausah"

"Mama ayo pulang"

Anle segera  pergi sebelum berkata
"Besok saya kembalikan"

Raffa menatap punggung anle yang semakin menjauh,  siang ini dihari minggu raffa baru tahu bahwa perempuan yang sudah membunuh perempuannya mempunyai anak dan suami kah?

Yah.. Raffa akan membalasnya.  Tenang saja.

∆∆∆∆∆

Because of the Grudge ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang