4

787 125 16
                                    

Lisa menguap, lagi-lagi pelajaran yang tidak menyenangkan, Lisa tidak tahu bahwa menjadi bangsawan sangat menyebalkan, apa di negara atau dunia nya ini tidak ada presiden? Kenapa semuanya patuh terhadap kekaisaran atau mungkin kerajaan, Lisa harus belajar tentang silsilah ini dan itu, ia rasa itu tidak penting. Dan Lisa juga bingung, apa iya bawa ia adalah kandidat pasangan pangeran? Apa dikomik sebelumnya ceritanya seperti ini?

"Halo, aku Krystal Jung"seorang perempuan cantik menyapa Lisa, hei hei hei, Lisa sudah tahu bahkan sebelum dia memperkenallan diri, dia adalah pemeran utama kita

"Ha—halo?"Lisa bingung harus menyapa dengan gaya apa, korea kah? Atau gaya amerika yang langsung cepika cepiki, Heol sebenarnya ia ada dinegara mana sih.

"Mmm aku dengar namamu Lili? Dari keluarga Byun? Senang berkenalan dengan mu"

Lisa tertawa garing, ia harus apa, bertemu dengan Krystal, karakter yang selalu ia ejek dan menjadi Lili, karakter yang paling ia maki membuat dirinya merasakan kecanggungan tiada ujung.

"Mm kalau begitu senang berkenalan dengan mu"ujarnya lagi karena Lisa tak kunjung menjawab bahkan sampai kelas dibubarkan, Lisa bingung memangnya menjadi pasangan pewaris tahta itu harus segininya ya? Dan seingatnya Krystal murid baru, astaga seperti kelas saja ada murid baru, tapi memang benar, ini kali pertamanya melihat Krystal disini, ya setidaknya itu yang ada di ingatan Lili.

"Kalau begitu permisi, senang juga berkenalan denganmu"ujar Lisa lalu pergi membawa bukunya, ia benar-benar canggung, seingat Lisa waktu dikomik itu dihari pertama mereka bertemu dikelas Lili menjahili Krystal habis-habisan bahkan Lili tak peduli dengan tangannya yang terbalut perban akibat ia melukai tangannya, tapi kali ini berbeda, Lisa memutuskan untuk tidak menjadi villains, ya walaupun ia bukan karakter yang baik juga.

"Hufttt aku ingin bertemu dengan Mino"keluh Lisa dalam hati dan sepersekian detik matanya tertuju kepada seorang pria yang sedang memegang sejenis tembakan? Disana, tepat dihalaman luas, dari atas sini Lisa bisa melihat rambut merah milik Mino, Lisa memeriksa hidungnya lagi dan seperti nya ia sudah tidak mimisan lagi tapi tetap saja jantungnya berdetak keras dan lututnya lemas, apalagi saat mereka tak sengaja beradu tatap, Mino yang mengenali Lisa menundukan kepalanya sopan dan Lisa hanya bisa diam, bingung harus bereaksi seperti apa.

"Halo? Kau sudah sembuh?"tanya nya dengan bahasa isyarat dan mulutnya yang ia usahakan terlihat jelas dalam penyampaian kata, "aku?"teriak Lisa sambil menunjukan dirinya, Mino tersenyum dan mengganggukan kepalanya "Tunggu— biar aku pergi keatas"

Astaga Lisa langsung panik saat melihat Mino berjalan kearah gedung, gedung pendidikan ini memang seperti sekolah kejuruan saja, tapi siapa sangka ia bisa bertemu dengan Mino disini, haduh ia harus bicara apa, Lisa semakin gugup.

"Halo"sapa Mino mengulurkan tangannya dan Lisa menjulurkan tangannya mempersilahkan Mino mencium punggung tangannya, entah sudah terbiasa atau apa tapi sial sekali ia lebih degdegan karena Mino yang melakukannya, saat pangeran atau para bangsawan lain Lisa hanya menganggap itu sebagai prilaku kesopanan saja.

"K-kau benar-benar Mino? Mino yang itu?"tanya Lisa gugup, seperti tak percaya lelaki idaman dalam komiknya kini berada tepat didepannya dengan kepribadian yang sama persis, haduh Lisa bisa gila, ia tak peduli lagi dengan menjadi pasangan pangeran atau apa, kini ia sudah bertemu dengan Mino! Mino loh! Pria idaman nya itu.

"Kau mengenaliku sebelumnya? Malam itu jugakau mencariku kan? Seingatku di tempat ini hanya aku yang memiliki nama Mino, kebanyakan orang disini memiliki nama Minho, jadi Mino yang kau maksud itu pasti aku kan?"tanya Mino kepada Lisa yang kini adalah Lili, Lisa menganggukan kepalanya malu-malu.

"Perkenalkan namaku Lalisa— ah maksud ku Lilies Byun"Lisa gugup dan hampir memperkenalkan diri sebagai Lalisa manoban, astaga dasar gadis gila

"Jadi? Aku bisa memanggil ku apa nona byun?"

Villains pt1 [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang