15

595 80 21
                                    

Lisa mengumpulkan berbagai macam informasi selama satu bulan lebih dan tidak ada satupun yang menemukan titik terang, Mino hilang, cinta nya hilang, karena si brengsek itu. Lisa berusaha sangat keras hingga ia kehilang beberapa kg berat badan nya.

"Nona baik-baik saja?"

Lisa menganggukan kepalanya, sudah berapa hari ini Lisa kalang kabut, mencari sana sini informasi yang terpercaya, namun tak ada satupun titik terang dan Lisa hanya bisa berharap kepada keajaiban. Tanpa Lisa sadari hidungnya mulai mengeluarkan cairan, Lisa mimisan, tanda bahwa ia sedang kelelahan.

"Apa perlu saya panggilkan tabib?"khawatir Rika, entah sejak kapan Rika mulai menawarkan hal tersebut tapi Lisa tidak menggubrisnya, dan hari ini puncak nya saat Lisa memaksa keluar, ia yakin, akan ada keajaiban, mungkin Mino yang tiba-tiba memunculkan batang hidungnya atau apa pun itu

"Rika bersikap santai saja"Lisa berusaha agar tidak terlalu mencolok, ia bukan lagi Lili sang bangsawan maka dari itu Lisa enggan dikenal sebagai anak dari keluarga bangsawan yang terkenal. ketika sedang ditempat umum Lisa berusaha bersikap sebagaimana rakyat biasa, ia pun memang meminta Rika untuk berbicara santai seakan-akan mereka teman, hanya saja Rika masih saja tidak mau menurut, canggung katanya.

Lisa lalu menyeka darahnya santai kemudian menundukan kepalanya agar darahnya cepat berhenti. Setiap detik kepalanya selalu dipenuhi oleh Mino, ia berdoa tanpa henti berharap pria yang ia cintai masih hidup, jika tidak maka tidak ada lagi alasan Lisa hidup didunia komik sialan ini.

"Tapi nona—"

"Rika..."tegur Lisa dan mau tak mau Rika menurut.

Brak...

Suara hantaman diluar sana membuat Lisa dan seluruh penduduk kotq ini terkejut, sepertinya ada kecelakaan dan benar saja tak jauh dari cafenya Lisa melihat seorang anak kecil yang bersimbah darah, banyak yang membantu anak kecil malang itu, Lisa merasa prihatin namun tiba-tiba Lisa berteriak kaget "Ini aku"suara yang begitu khas, suara yang ia rindukan itu, membuatnya tenang, Lisa lalu menolehkan kepalanya kebelakang dan membalas genggaman tangan pria itu, matanya tertuju kepada seorang pria dengan rambut merah, rambut pendek yang sepertinya baru saja dipangkas habis, pakaian dengan harga yang murah, pria itu...  jelas, dia Mino, pria yang ia rindukan, lutur Lisa lemah dan Mino berusaha menyangga Lisa agar tidak terjatuh

"Mino oppa? Apa itu benar?"Teriakan khawatir Rika yang melihat majikannya khawatir membuat Lisa angkat suara "tidak apa, aku mengenalnya, pulanglah terlebih dahulu"perintah Lisa.

"Lisa bagaimana bisa kau ada disini?"tanya Mino yang cukup terkejut, ia pikir tadi ia salah lihat tapi aroma khas tubuh Lisa dan tahi lalat didekat mata Lisa menunjukan bahwa perempuan itu adalah Lisanya. "Aku pergi, aku kabur"

"Oppa? Apa yang terjadi denganmu? Astaga"Lisa ingin memeluk Mino tapi tidak jadi, Mino menahan Lisa.

"Ayo ketempat yang lebih sepi"Mino menarik pelan pergelangan tangan Lisa, namun Lisa merasa ada yang janggal "ada apa dengan kakimu oppa?"tanya Lisa lalu segera berjongkok ketika mereka sudah berada ditempat yang lebih sepi.

"Oppa kemana saja? Aku mencari oppa, aku bahkan smepat mengira oppa sudah meninggal, sudah satu bulan lebih, astaga akhirnya"Lisa lalu memeluk Mino, pria itu membalas pelukan Lisa hanya dengan satu tangan.

"Bagaimana bisa kau ada disini?"tanya Mino masih dengan nada yang lembut dan suara yang sama "Kaki oppa kenapa?"tanya Lisa yang tak mengidahkan pertanyaan Mino.

"Ceritanya panjang Lisa, semuanya terasa seperti mimpi"

"Aku punya banyak waktu, oppa tidak perlu khawatir, astaga aku sangat bahagia"Lisa menyeka air mata bahagia nya. Lalu smeakin memeluk Mino erat.

"Aku yang tidak punya banyak waktu, aku harus kembali bekerja Lisa"

"Bekerja? Memangnya apa pekerjaan oppa saat ini?"tanya Lisa sambil terus menggengam tangan Mino seakan-akan ia tidak mau pria itu pergi "saat ini aku membantu seorang pria tua yang kini sudah menjadi ayah angkatku, ceritanya panjang, akan aku ceritakan tapi tidak sekarang"jelas Mino lalu dengan lembut Mino mengecup punggung tangan Lisa "Aku pikir aku tidak bisa lagi bertemu denganmu"bisik Mino lembut lalu kembali memeluk Lisa "Rasanya bertahan hidup saja sulit, apalagi bertemu denganmu"

"Apa yang telah terjadi selama ini oppa?"tanya Lisa lirih, apa yang telah Donghae perbuat dan apa yang terjadi dengan kaki pria nya ini?

"Aku akan menceritakanya, aku bersumpah, tapi nanti, Setelah aku menyelesaikan pekerjaan ku, aku harus menolong ayah angkat ku, dia yang telah menyelamatkan nyawaku"

Lisa menganggukan kepalanya tanda mengerti tapi Lisa tak mau melepaskan tangan Mino.

"Aku antar"tawar Lisa antusias saat Mino mencoba melepaskan tangan mereka, Mino akhirnya setuju dan membiarkan Lisa ikut dengannya.

"Apa kaki oppa baik-baik saja? Maksudku tidak vatal kan?"Lisa mengkhawatirkan cara Mino yang berjalan, pria itu pincang, rambutnya habis dipotong pendek, bajunya lusuh dan banyak bekas memar dilengannya.

"Aku tidak begitu yakin, aku belum bertemu tabib, bayaran nya cukup mahal dan aku tidak punya uang saat ini, malam itu aku kabur tanpa sempat membawa apapun"Mino mencoba menenangkan Lisa dengan mengelus pelan rambut Lisa "Tapi bagaimana bisa kau sampai berada di kota ini, tempat ini cukup jauh dari capital"

"Aku pergi, dan ini satu-satunya cara agar aku bisa membatalkan pernikahan, aku juga sudah memberitahu orang tuakua, aku akan menjadi Lalisa dengan identitas yang baru"

"Lalu bagaimana dengan gelar bangsawan mu?"

"Aku tidak tahu oppa, tapi yang pasti saat ini bertemu denganmu pun lebih dari cukup"Lisa bersyukur, ia bahkan sempat menangis tadi, Lisa sangat bahagia sampai ia tidak menyadari bahwa ia meninggalkan barang-barangnya di cafe, mungkin Rika sudah membawanya pulang, semoga saja.

Tbc

Villains pt1 [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang