Happy reading. TypoBertebaran
.
.
."JIMMYY!" suara melengking milik Moni menggema dilorong kelas 11 Ipa SMA Negri 3 Bandung.
Jimmy Mike Pratama. Pujaan Hati Moni semenjak memasuki Zona Putih abu-abu. Memiliki paras yang tampan, serta postur tubuh yang menjadi idaman banyak gadis remaja.
Jimmy yang merasa namanya terpanggil, refleks memberhentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya ke asal suara.
"Lo lagi, lo lagi" jawab Jimmy dengan tampang melas saat melihat Moni
"Pagi Jimmy, nanti pulangnya Moni nebeng ya?" kata Moni sembari memamerkan deretan putih miliknya
Jimmy menatap mata Moni yang tubuhnya jauh lebih pendek dari dirinya. Kedua manik mata mereka bertemu. Moni mendapati kekesalan terpaut diwajah Jimmy.
"Lo bisa gak, ga usah usik kehidupan gue?" kata Jimmy membuka suara
Moni tersenyum, "Engga" jawab Moni dengan polosnya
Jimmy meninggalkan Moni tanpa berkata sesuatu lagi.
"Jimmy, intinya aku nebeng sama kamu nanti yaa," teriak Moni yang melihat Jimmy meninggalkannya begitu saja
"Najis" jawab Jimmy dengan suara yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
***
Kring..kringg
Bel pulang sekolah telah berbunyi, seluruh siswa SMA Negri 3 bandung mulai membereskan barang-barangnya.
"Lipbalm gue mana?" teriak Mischa sembari kocar-kacir mencari pemerah bibirnya.
"Lo yang ambil lipbalm gue kan?" tuduh Mischa ke salah seorang siswi
"Paan sih lo, lipstik murah aja" jawab siswi tersebut
Mischa berjalan kearah lain, "pasti lo yang ambil kan?" kata Mischa sambil menunjuk Malik
"Gue? Lipbalm? GILE LO, gue masih normal, " jawab Malik tidak terima.
Mischa cengengesan. Mischa kemudian menghampiri Moni yang masih sibuk dengan barang-barangnya.
"Moni, lo liat kemana lipbalm gue berkelana?" tanya Mischa
Moni yang menyadari kehadiran Mischa didekatnya, segera menutup telinga dengan kedua tangannya.
"Mon, lo dengar gue gak sih?" celetuk Mischa
Moni masih menghiraukan pertanyaan Mischa.
Melihat Moni yang masih menutup telinga dengan kedua tangannya, Mischa segera menarik tangan Moni dari posisinya.
"Ufft.. Apa lagi Mischa sayang?" Moni mendengus kesal
"Tau ahh, " Jawab Mischa seadanya dan pergi mencari lipstiknya ditempat lain.
Mischa Caroline, gadis berparas cantik, berkulit putih yang menjadi teman satu kelas Moni sekaligus sahabat Moni ini akan selalu sibuk dengan barang-barang kecantikannya. Dia tidak akan pernah lupa dengan lipbalm, bedak, maskara, blush on, dan riasan wajah lainnya. Mischa memang sudah cantik ditambah lagi riasan diwajahnya, maka tidak jarang banyak laki-laki yang meliriknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Moni
Roman pour AdolescentsKetika perempuan kekanak-kanakan menaruh hati pada seorang laki-laki yang tidak pernah menganggap kehadirannya ada. Moni Dwi Larasati anak kedua dikeluarga Mahendra, Keluarga yang bisa dibilang terpandang. Tinggal dengan Kedua orang tua yang sangat...