Memulai awal yang baru

42 2 0
                                    

21

Setiba kami berdua disekolah, gue dan lia. Kami diserbu oleh kedua makhluk alien yang rempongnya minta ampun mirip ibu-ibu arisan. Siapa lagi kalau bukan dior dan pacar lia---gerry.

Pintu mobil diketuk-ketuk oleh mereka berdua. Tak sabaran ingin menanyakan beribu pertanyaan dan blabla. Akhirnya kami keluar. Saat gue keluar tatapan tajam langsung gue berikan kepada kedua laki-laki itu. Membuat mereka berdua ciut bertanya.

"Li kenapa lo ke----

Ucapan dior terputus saat manik biru gue menatap tajam manik biru dia dengan sangat tajam.

"Jangan bicarain itu disekolah" kata gue membuat keduanya bungkam.

Gue keluar dari area parkiran. Dan berjalan kekantin, yap gue sekarang akan memulai hal yang baru. Bukan seperti gue yang dulu, tak terlalu berubah tapi sedikit merubah kebiasaan yang gue lakuin dengan renn.

Gue ingin melupakan tentang renn. Terlalu menyakitkan bila menceritakan masa lalu tentang renn.
Ah sudah lah sekarang, gue mau membuka lembara baru bersama keluarga dan sahabat gue saja tanpa ada orang baru yang ingin mencampuri kehidupan gue. Cukup sekali dan tak akan pernah ada lagi.

Gue duduk disalah satu meja kosong dan diikuti oleh kedua curut yang sangat kepo tentang gue. Lia lebih memilih menaruh tasnya dulu baru pergi kekantin.

Gue memesan nasi goreng plus teh es. Nggak peduli walaupun ini masih pagi udah minum es, yang penting gue nggak ngiler. Dan kedua curut itu hanya nebeng ke gue.

Dari pintu kantin gue melihat lia yang berlari sangat kencang.

Tumben banget tu anak.

Dan kurang dari satu menit, lia telah berada di hadapan kami bertiga. Dengan nafas tersegal-segal dan keringat di dahi.

"Reeuhenn diaah dattheng" katanya sambil ngos-ngosan, dia mengelap keringat didahinya.

Gue mengerutkan alis "ya terus dia dateng emang kenapa?" Tanya gue.
Tiba-tiba kepala gue dijitak oleh dior dan dia berkata "goblok".

Apa salah gue coba. Renn dateng, ya terus gue dijitak gitu supaya gue hilang ingatan. Apa nggak ada cara lain apa coba, masa gue dijitak depan orang banyak.

"Dia dateng kesini linor" kata gerry dengan nada yang lembut. Dan bum kalau aja ini dikondisi yang bukan darurat, gue pasti akan muji gerry sebagai kakak paling terbaik didunia.

Tapi bukan sekarang waktunya, karena mendengarkan ucapan gerry, gue langsung berdiri dan mau berjalan tapi lengan gue ditarik oleh lia.

"Apaansih li?" Tanya gue kesal. Karena tak berhasil keluar dari kantin sebelum renn masuk ke kantin. Dan renn sudah mulai berjalan ke meja yang kami tempati.

Lia dan dior menyuruh gue duduk kembali ketempat duduk tak lupa menyuruh gue melanjutkan sarapan yang awalnya sangat gue dambakan.

Gue memberikan sembilan puluh lima persen sisa sarapan gue ke gerry karena tak lagi nafsu makan. Gue memalingkan muka saat renn muncul dihadapan gue dan menarik kursi untuk duduk samping gue.

"Sabar li lo orang paling sabar didunia" bisik dior ke gue sambil mengusap punggung gue dan tak lupa menampilkan senyum manisnya ke gue.

Gini aja, baru lo lembut sama gue di.

"Li hubungan kita nggak berakhir kan?" Tanya renn tentunya ke gue.

Fix gue langsung berdiri dan berjalan kearah pintu kantin dan seperti yang dibayangkan, renn mengejar gue dengan berlari. Dan tangan gue ditarik paksa oleh renn agar berhenti berlari dan menghadap kearah dia.

Saat manik mata kami bertemu, tanpa disadari air mata gue jatuh dari pelupuk mata dan turun ke pipi.
Gue nggak bisa natap dia lagi akhirnya memandang atap kantin untuk menghindari tangis yang ingin meledak.

"Kamu sekarang punya mata panda ya" katanya sambil mengelus kulit bawah mata gue yang agak menghitam akibat nangis semalaman dan tak lupa menghapus air mata yang jatuh dipipi gue.

"Lepasin" lirih gue dengan suara parau parah dan terdengar jelas memilukan. Bukannya tak tau atau tak sadar. Orang sudah banyak berkumpul tak lupa membawa smartphone untuk mengabadikan momen langka pasangan yang paling diidolakan oleh semua pasangan, yang sedang bertengkar.

Bukan melepaskan genggaman, renn malah mendekatkan dirinya ke gue dan mencium kening gue dengan sangat menuntun. 

"Brengsek"

Plak

Umpatan dan tamparan sekaligus gue kasih untuk renn yang tak tau diri, kampret,babi, oon, bodoh, gila, setan, iblis terkutuk, bejat, anjing. Ouuh entah berapa banyak umpatan yang gue berikan  secara spesial untuk renn.

Setelah itu gue langsung berlari ke parkiran untuk mengambil mobil gue dan pergi entah kemana, yang jelas untuk menenangkan diri.

➖➖➖

Setelah memutuskan ingin pergi kemana. Akhirnya gue mengajak alex. Ya alex sahabat gue yang membuat renn cemburu. Ok fix renn lagi.

Kami berdua pun pergi dari sekolah alias bolos. Alex mengajak gue ke mall untuk bermain time zone. Katanya udah lama nggak main basket di time zone.

Kadang heran deh sama alex. Dia iu tim basket, so pasti setiap hari latihan basket di sekolah atau di rumah. Dan masih sempat-sempatnya mikirin untuk latihan basket di time zone.

🔜🔜🔜

LA

RennTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang